.
.
Haechan melangkahkan kakinya menuju salah satu kursi di ujung taman sore ini. Matanya sudah dapat melihat dengan jelas satu sosok yang tengah melamun sendu dikursi itu
"Hai" Sapa haechan
Sosok itu menoleh, bibirnya tertarik tipis
"Haechan-a" Ucapnya pelan
Haechan membawa tubuhnya ikut duduk di samping sosok itu
"Ada apa? Renjun-a" Tanya haechan
Iya
Sosok mungil yang duduk di samping haechan sekarang adalah renjun, entah apa saja yang terjadi akhir-akhir ini pada renjun tapi wajah itu terlihat kacau dengan sedikit pucat
Kepala renjun menunduk "maaf" Ucapnya
Satu alis haechan naik pertanda dia nggak paham sama sekali tentang maaf yang diucapin sama renjun
"Untuk? " Tanya haechan
"Semuanya" Jawab renjun
Haechan terkekeh, dia yang awalnya menatap renjun sekarang beralih lurus ke depan
"Kenapa njun?" Tanya haechan
Tapi renjun nggak menjawab, laki-laki itu masih setia menunduk dalam
"Dari sebanyak itu manusia di dunia ini, dari sebanyak itu laki-laki baik dan sempurna. Kenapa harus dia? Kenapa harus suami nana njun? Kenapa harus suami sahabat kita sendiri? Bahkan kalian saudara" Tanya haechan
Ah padahal haechan nggak mau kebawa emosi, tapi kalau inget kelakukan orang yang duduk disampingnya sekarang, haechan ikutan panas otaknya
Haechan menoleh
"Bahkan lo tau, cuma Jeno yang bisa bikin nana bahagia njun. Cuma Jeno tempat pulang terbaik buat nana setelah rumah kalian bukan lagi tempat ternyaman buat dia. Bahkan lo ngeliat sendiri gimana cantiknya senyum itu waktu sama Jeno. Cuma Jeno yang nana punya kan? Kenapa harus semuanya yang harus lo ambil njun? Nggak cukup kasih sayang orang tua lo aja yang lo ambil dari nana, tapi cintanya juga lo renggut renjun-a" Tambah haechan
Bibir haechan tersenyum tipis
"Apa yang dilakuin nana sama lo njun? Salah dia apa? Dunianya udah kejam, kenapa lo malah ikut-ikutan jadi penjahatnya juga? " Tanya haechan
Akhirnya renjun mengangkat wajahnya, dia tatap wajah haechan dengan mata yang sudah basah dengan air mata
Ya
Renjun menangis sekarang
"Haechan.... "Lirihnya
"Apa arti air mata ini Renjun? "Tanya haechan
"Nana..... Nana pergi chan" Adu renjun
Tawa haechan terdengar setelah renjun selesai berucap
"Terus? Bukannya ini yang lo mau? Apalagi? Jeno? Ambil lagi njun, Jeno bukan lagi pilihan nana" Ucap haechan
Renjun menggeleng, dia tangkup wajahnya dengan tangan mungil itu dan mengusapnya kasar
"Haechan-a. Nana pergi..... Nana ninggalin gue lagi" Ucap renjun
Renjun kembali terisak, tangisnya lagi-lagi pecah karena sakit dan sesak yang membuatnya kesulitan untuk menarik nafas
Kening haechan mengernyit, dia nggak paham
"Haechan..... Nana pergi haechan. Dia beneran ninggalin gue, dia beneran milih tempat sejauh itu karena gue. Haechan...... Gue nggak mau ditinggalin sama nana chan, gue nggak mau nana pergi. Haechan nana..... Kenapa nana nggak pernah ngeliat ke arah gue? " Tanya renjun di akhir lirihannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Villain | (Jaemin x All) |•END
FanfictionSiapa yang membuat alur itu berubah? Si Malaikat baik hati berubah warna menjadi sebuah kegelapan yang menciptakan permainannya sendiri. Na Jaemin, jika kebaikannya dia dibalas dengan penghianatan maka kali ini biarkan dia memberikan rasa yang sama...