Pengendara misterius.

7 1 0
                                    

Menjelang siang di jalanan ibukota.

Tin ... tin ... tinnn.
"Woi! Emang ini jalan punya Engkong, Lu! Dasar nggak ada etika!" Suara teriakan seorang pengendara motor yang marah terdengar nyaring di tengah keramaian lalu-lintas.

Sebuah mobil mewah keluaran Amerika berwarna hitam melaju dengan kencang di jalanan ibukota, yang tidak begitu padat pada jam-jam kantor.

Mobil Ford  itu nyaris menyerempet beberapa pengendara sepeda motor lainnya.  Teriakan penuh kesal serta makian dari para pemakai jalan tidak ada artinya, karena sang pengemudi mobil ugal-ugalan tersebut sama sekali tidak mendengar.
Suara musik yang berdentum, hingga memekakkan telinga, membuat orang-orang  di dalam mobil ugal-ugalan itu menjadi tuli. Mereka tidak akan merasa bersalah atas kelakuannya yang mampu membuat pengguna jalan lain celaka.

Sementara itu sepasang mata hitam nan tajam memperhatikan dari balik helm. Tubuh gagah berbalut jaket denim berada diatas motor sport hitam, yang melaju dengan kecepatan sedang. Dia mengamati semua yang baru saja terjadi di depannya dengan saksama.
'Ada yang aneh dengan mobil itu. Gue bakal pastiin dulu'

Suara motor sport hitam itu menderu, membelah jalanan dengan cepat dan sangat lihai menyalip beberapa kendaraan yang ada di depannya.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi pengendara gagah itu untuk menemukan mobil ugal-ugalan tadi. Mobil yang membuat insting tajamnya mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan mobil berplat luar kota yang mengacau di jalanan ibu kota.

Pengendara misterius itu perlahan mendekati mobil hitam buruannya. Keningnya berkerut dengan mata menyipit menatap ke arah bagasi mobil sedan tersebut.
'Bener nih, nggak salah lagi. Ada sesuatu yang tersembunyi di dalam bagasi. Gue harus lebih dekat. '

Motor sport itupun semakin memangkas jarak dengan mobil hitam di depannya. Tatapan mata si pengendara motor sport semakin tajam, sampai kemudian pupil mata hitamnya membesar tatkala melihat tutup bagasi mobil itu bergerak, meski samar dan hanya sebentar.
'Gue paling benci dengan yang namanya penasaran.'

Si pengendara motor itu menatap pintu bagasi mobil dengan lekat, keningnya sedikit berkerut sambil berucap pelan. "Sorry, gue rusakin dikit mobil Lo. Gue harap sudah di asuransi."

Bersamaan dengan berhentinya ucapan, pintu bagasi mobil itupun tiba-tiba ringsek dan terbuka.
"Astaghfirullahaladzim," seru si pengendara motor  dengan jantung yang berdegup kencang. " Itu cewek kenapa bisa tiduran di dalam situ? Diculik?" pemuda itu menatap lebih tajam. "Ini bener-bener penculikan!"

Pemuda itu menambah kecepatan motornya hingga berada tepat di belakang mobil hitam. Memanfaatkan area Blind spot, pemuda itu segera menyusun rencana untuk menyelamatkan si gadis  dari penculikan.

"Tolong," ucap gadis yang ada di dalam bagasi tanpa bersuara, ketika melihat motor sport si pemuda mendekat kearahnya. Mata bulat itu berkaca-kaca memandang pemuda yang wajahnya tertutup helm dengan penuh harap.
Tubuh berisi itu gemetar ketakutan dengan wajah pucat pasi. Sebelah tangannya terulur ke depan dan tangan satu lagi memegang tepi bagasi yang atapnya telah remuk (ulah si pemuda).  Menjaga keseimbangan, agar tubuhnya tidak terjatuh,  karena laju mobil yang kencang.

Pemuda itu menatap lekat gadis bergaun terusan berwarna biru, yang juga tengah memandanginya dengan  berurai air mata.
Sewaktu mobil itu hendak berbelok ke arah kiri, seketika si pemuda pun menggelengkan sedikit kepalanya ke kiri.  Gadis yang ada didalam bagasi mobil itupun tiba-tiba melayang dengan cepat,  lalu mendarat mulus di boncengan sang pemuda.

Si gadis bergaun biru itu sangat terkejut sampai tak mampu berbicara, saat tubuhnya melayang cepat. Beruntung sekali jalanan berkelok itu sepi dari kendaraan yang melintas, sehingga tidak ada saksi mata yang melihat aksi di luar nalar si pengendara motor.

MY NAME'S HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang