2. Aneh

20 6 15
                                    

⚠️⚠️ Visualisasi hanya berlaku di cerita ini. Jangan pernah dibawa ke dunia nyata !!!

Jangan lupa vote 🤗🤗🤗

Dan tinggalkan komentar juga yaa🤗🤗🤗

Biar aku makin semangat ngetiknya 😅😅😅

Nggak maksa sih, terserah kalian aja. Aku nggak bakalan maksa lagi. Sesuai kesadaran dan kemauan masing-masing aja

Happy Reading 💚💚💚

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Naren melangkahkan kakinya menuju ke studio musik di kampusnya dengan kedua tangan yang memegang kardus besar berisi rice box pesanan anak-anak band. Naren membuka pintu ruangan kedap suara tersebut dan langsung disambut dengan riuh suara drum. Naren yang penasaran langsung saja masuk semakin dalam untuk mencari orang yang dia maksud, Harsa.

"Udah pada latihan kali ya ?? Tapi perasaan baru selesai evaluasi yang ikutan panitia." Gumam Naren sambil melangkah semakin masuk ke dalam.

Begitu sampai di tempat dimana sumber suara tersebut berasal, Naren terdiam di tempatnya dengan sebuah kardus yang masih di tangannya. Pemandangan yang ada di hadapannya sukses membuat dirinya membeku begitu saja dengan jantung yang berdetak kencang. Dia melihat seorang gadis yang menurutnya asing jika berada di studio ini, tapi tidak asing di matanya. Gadis itu masih belum menyadari kehadiran Naren di sana karena masih asik bermain drum dengan sepasang airpods yang menyumpal kedua telinganya. Lagu yang dimainkan gadis itu bahkan tidak asing di telinga Naren. I Need Somebody dari Day6, sering sekali Naren mendengarkan lagu itu.

Entah kenapa permainan drum tersebut begitu menyentuh perasaannya, seperti ada perasaan yang bisa disampaikan hanya lewat ketukan drum. Tak lama setelah itu, permainan drum dari gadis itu terhenti dan membuat Naren sadar dari lamunannya. Naren mendongak dan mendapati gadis itu tengah menatap ke arahnya dengan tatapan dingin. Gadis itu kemudian melepas sebelah airpods nya dengan mata masih menatap dingin ke arah Naren, seakan bertanya apa yang dilakukan Naren di sana.

"Eehhhmmm, Harsa kemana ?? Gue mau ngasih ini buat anak-anak band." Ucap Naren menjelaskan maksud dan tujuannya ke studio setelah dia paham dengan tatapan yang dilemparkan oleh gadis di hadapannya ini.

"Bang Harsa keluar." Jawabnya singkat. Naren mengangguk kemudian meletakkan kardus bawaannya di atas meja. Tak lama, suara riuh dari luar menyita atensi keduanya. Itu adalah Harsa dan anak band lainnya. Naren juga melihat keberadaan Cashel di sana.

"Eh, kak Naren ?? Kok ada di sini ?? Anak band juga kak ??" Tanya Cashel begitu menyadari keberadaan Naren di sana.

"Eh, bukan. Gue cuma mau nganterin pesanannya anak-anak band aja kok. Sa, ini pesanan lo." Ucap Naren sambil menunjuk ke arah kardus yang berisi rice box di sana.

"Nah cakep. Gue udah laper soalnya." Ucap Harsa kemudian mengambil satu rice box dan mulai memakannya begitu juga dengan anak-anak band lainnya.

"Bang, ini jadi apa enggak buat latihan bareng ?? Kalau enggak aku mau pulang. Papi pulang hari ini." Celetuk gadis tadi dari tempatnya duduk.

"Eh papi lo pulang hari ini ?? Ya udah pulang aja duluan. Kita bisa latihan besok. Emang rencana kita hari ini cuma kenalan aja kok. Lagian tadi kan udah kenalan juga lo sama yang lain, udah nyoba main juga kan tadi." Ucap Harsa yang diangguki oleh gadis tersebut.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang