Korban Bocil

774 54 5
                                    

Hai, Guys! 

sebelum baca part ini. Aku ada sedikit hal yang mau aku kasih tau sama kalian. Kemungkinan dalam waktu satu minggu ini, aku belum bisa update, karena aku harus selesain naskah yang ada di fizzo. 

Tapi, Insya Allah cerita ini bakal aku selesain, sesuai sama alur yang udah aku buat.

Oh, iya. Bagi yang punya aplikasi Fizzo, kalian bisa baca beberapa cerita aku yang ada di sana. Ada yang udah tamat juga lho! jadi, bisa ngisi hari kalian sambil nunggu kelanjutan cerita ini, hehe .... Klik aja dipencarian dengan nama pena ''Star Queen.'' nanti bakalan muncul, deh cerita-cerita aku di sana.

jangan lupa juga follow akun Instagram

Caramel_cup_cake dan alleskareis_

Bagi yang mau dapetin video tentang Alleska juga bisa follow akun Tiktok aku.

Caramelcupcake18

Sayang kalian banyak-banyak!!!

***

Hidup tidak hanya tentang bahagia. Tidak juga selalu tentang kesedihan. Semuanya adil dalam kehidupan. Merasakan gula dan garam kehidupan.

''Eirgen Dirgantara.''

***

''Jangan kabur lo!'' Tidak peduli tangannya yang sakit akibat menangkap pisau yang sempat mengarah padanya. Azrea dengan cekatan mengejar orang bertopeng itu.

Sat!

Bugh!

''Aarrgghh!'' Orang itu memekik, merasakan pundaknya yang sakit akibat terkena sepatu Azrea.

''Brengsek! Siapa lo?'' tanya Ze dengan emosi yang menggebu. Jujur, dirinya sudah muak, sejak satu tahun belakangan ini selalu mendapatkan terror.
Azrea mendekat hendak menarik paksa topeng yang tersebut.

Di tempat yang sama. Orang yang tidak diketahui siapa identitasnya tersenyum licik. Perlahan dan ...

Bugh!

Orang itu berbalik dan langsung menendang tepat di perut Azrea.

''Sialan! Jangan lari, Lo!''

Ze meringis. Rasanya ingin mengejar, tetapi rasa sakit seolah menghentikan langkahnya. ''Brengsek!''

Di tempat yang tidak jauh dari sana. Orang yang sempat beradu fisik dengan Azrea, sedang memperhatikan Azrea.

''Kali ini lo selamat.''

***

Azrea kembali menuju meja di mana Ayla sudah menunggu. Dengan jalan sedikit tertatih karena menahan sakit di perutnya, ia terus berjalan.

''Huft!'' helaan napas terdengar.

''Ze, Lo kenapa? Kenapa jalan lo kayak orang lagi nahan sakit,'' tanya Ayla panik.

''Gapapa,'' jawab Ze singkat, lalu mendudukan diri di kursi.

Mata Ayla memicing. ''Gapapa, gimana? Tuh, ngapain megangin perut?''

''Sshhtt!'' Azrea meringis, saat tangan Ayla menyentuh bagian yang terkana tendangan orang misterius tadi.

''Tuh, kan! Lo kenapa, Ze? kita ke rumah sakit, ya?'' ajak perempuan yang berprofesi sebagai Dokter gigi tersebut.

Alleska Biskuit and Lolipop-S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang