Milik Gue

889 68 9
                                    


Siang, guys ....
Ketemu lagi sama Baby All.
Jangan lupa vote, karena buat penulis bahagia itu gampang, kok.

Yang mau gabung GC Alleska. Link ada di bio Instagram.

.Caramel_cup_cake
.alleskareis_

Sayang kalian pake banget💙💙💙
.
.
.
.
.
.
.
.
__Alleska Biskuit and Lolipop-S2__

Happy reading, All ...
*
*
*
.......

''Hidup terkadang seperti drama komedi. Sangat lucu.
Di saat kita meminta bahagia yang datang justru rasa sakit.''

'Airen Syarenza.'

''Tidak semua yang kita inginkan akan kita dapatkan. Bukan tidak bias, melainkan hanya waktu saja yang belum tepat. Jika hari ini kamu bersedih, maka suatu saat adalah giliran kamu bahagia.''

'Eirgen Dirgantara.'

***

Seorang wanita terlihat sedang berkemas, merapikan berbagai jenis buku resep yang ada di atas meja. Akhirnya, setelah banyak dicekoki dengan segala jenis resep makanan semua Mahasiswa diperbolehkan untuk pulang.

''Kak Ze, mau pulang bareng sama gue?'' tawar Syina yang sudah siap dengan tas di pundaknya.

''Emm, next time kali, Na. Hari ini gue dijemputnya,'' jawab Azrea.

''Dijemput sama ayang, ya?'' timpal Falkan yang ikut menyambar bagaikan petir di siang bolong.

''Kalau iya emangnya kenapa? Masalah buat lo?'' ejek Azrea dengan songong, membuat Falkan mendengkus kesal.

Biasanya dirinya lah yang mebuat kedua wanita ini kesal, tetapi sekarang justru dirinya lah yang dibuat kesal.

Apa ini yang disebut dengan Kamar?

''What! Jadi Kak Ze udah punya pawang? Ini bener-bener berita yang harus diviralkan. Biara tau rasa tuh si Raksasa patah hati.'' Selain Falkan. Syina juga termasuk orang yang tidak suka dengan Raksa yang selaly mencoba mendekati temannya.

''Nah, bener nih yang dibilang sama Syina. Tumben pinter,'' celetuk Falkan mulai menyebalkan. Tapi berhubung hari ini dirinya sedang senang, maka ia memutuskan untuk tidak membalas teman luknutnya yang satu ini. Sangat tidak baik bagi kesehatan jantung serta jiwa raganya.

''Eh, tapi ganteng kan, Kak? Jangan bilang lebih burik daripada si Raksasa,'' oceh Syina begitu kepo.

''Jelas, dong! Raksa mah kalah jauh. dibanding sama Raksa, masih gantengan Falkan ke mana-mana.'' Sadar atau tidak, tetapi pujian Azrea barusan berhasil membuat panjang telingan Falkan bertambah.

Lelaki menyebalkan itu sontak membenarkan tatanan rambut yang mungkin terlihat sedikit berantakan. ''Khemm ... lo berdua besok gue traktir seharian,'' ucapnya tiba-tiba membuat dua orang wanita yang sedang bersamanya bersorak riang.

''Huaaaa, makasih Falkan. Lo emang temen terganteng yang gue punya. Ke mana aja gue selama ini, enggak nyadar kalua punya temen ganteng,'' puji Syina berlebihan.

Azrea dan Syina mengakui jika Falkan cocok masuk kategori pria tampan di kampus ini. Tidak hanya mereka berdua, tetapi beberapa Mahasiswi juga ikut mengakui.

Namun, karena sifat dan perilakunya yang menybalkan membuat sebagian orang ilfeel dengannya. Siapa sangka dibalik sikapnya yang seperti itu, Falkan justru adalah orang pertama yang akan mejau jika ada orang yang berani mengganggu sahabat-sahabatnya. Hal itu juga yang membuat Azrea dan Syina senang memiliki sahabat seperti Falkan.

''No problem. Akhirnya kalian berdua mengakui kegantengan seorang Falkan Arseliano,'' ucap Falkan penuh kesombongan.

Kedua wanita itu saling pandang seakan ingin memuntahkan semua isi perut mereka.

''Gapapa, Na. Bikin sahabat bahagia juga dapet pahala,'' kata Azrea.

''Syina ikhlas Kak Ze, yang penting besok bias makan gratis.''

''Udah, yuk cabut,'' ajak Falkan keluar. Langkahnya terhenti saat Syina dengan cepat bangkit dan meanrik kerah kemeja pria itu.

''Main pergi-pergi aja lo. Enggak bisa!''

''Apa lagi, Na? Lo lama-lama udah kayak ibu tiri, hobi banget marah-marah,'' kesal falkan dengan sikap Syina yang selalu berbuat sesukanya.

Tidak tahu diri, padahal dirinya pun sama.

''Lo enggak dengar tadi bu Intan bilang apa? Minggu depan kita bakalan praktek Japanese cake.''

''Terus?'' Falkan bertanya tanpa beban mebaut wanita di depannya melotot bagaikan seekor beruang yang siap menerkam.

''Enak aja mau kabur. Ya, bagi tugas lah. Lo bawa ini.'' Syina memberikan catatan belanjaan.

''Yaelah, Na. Besok kan lo berdua gue traktir, ya kali masih dapet jatah,''ucapnya dengan memelas.

''Mau lo beliin gue rumah rumah sekali pun, yang namanya kerja kelompok itu, ya dikerjai bareng-bareng. Enak aja lo mau terima bersih,''omel Syina memberi wejangan.

''Ck, iya-iya dasar bawel.'' Falkan mengambil catatan dari tangan Syina dengan malas.

''Nah gitu, dong. Gue yakin hasil praktek kita bakalan jadi cake terbaik minggu depan. Enggak sia-sia gue ngambil jurusan Tataboga. Ternyata belajarnya enak juga, ya. Masak-masak,'' ungkap Azrea dengan ekspresi senang di wajahnya.

Azrea sengaja mengambil memang sengaja mengambil jurusan Tataboga. Bukan tanpa alasan dirinya mengambil jurusan ini.

Menjadi istri dari Alleska membuat Azrea menjadi punya impian, yaitu ingin membuatkan Alleska sebuah biskuit yang enak. Sehingga tidak perlu lagi membeli di luar.

Mungkin ini terdengar sedikit menggelikan, tetapi bagi Azrea ini adalah mimpi yang harus diwujudkan. Jika beberapa orang bercita-cita ingin menjadi seorang model atau pengusaha terkenal sekalipun, tetapi tidak untuk Azrea.

Suaminya sudah kaya. Belum laagi warisan yang Andara berikan untuknya. Alleska dan Azrea adalah anak tunggal, maka otomatis semua harta orang tua akan jatuh ke tangan mereka.

Impian orang kaya memang beda, Bestie.

***

Tepatnya di parkiran seseorang yang masih rapi dengan setelan kantornya sedang menunggu seseorang di dalam mobil.

''Si lolipop ke mana, sih? Tadi bilangnya udah otw,'' gerutu Alleska tidak sabar.

''Enggak, Sa. Aku bias pulang sendiri.''

''Kali ini aja, Ze. ada yang mau aku bicarain sama, Kamu.''

Tiba-tiba saja telinga Alleska menangkap sebuah suara yanag sangat dikenalnya. Tangannya terkepal dengan emosi yang sudah mencapai puncaknya. Tidak tahan dengan semua ini, Alleska memuntuskan untuk keluar dan ...

''Lepasin milik gue!''



__Alleska Biskuit and Lolipop-S2__

Alleska Biskuit and Lolipop-S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang