325. We'll see about that (5)

591 119 10
                                    


.

「Kita Akan Melihatnya」

»–R–O–M–H–S–«

.

Dengan rasa sakit yang berdenyut-denyut, tanpa sadar Hye Yeon memegang dagunya.

Tapi sekarang, dia bingung dan terkejut lebih dari rasa sakit yang dia rasakan.

“Aku tidak bisa menghentikannya,” - ucap Hye Yeon.

Tinju Shaolin adalah tinju sekte ortodoks dan juga tinju yang hidup. Daripada menjatuhkan lawan, tinju itu memprioritaskan menjaga pusat dan memblokir serangan lawan.

Hye Yeon, yang dianggap menguasai Seni Tinju Shaolin tanpa kekurangan apapun. Tapi kemudian, dia dipukul oleh serangan pertama lawan sampai seperti itu?

‘Serangan kejutan?’ - batin Hye Yeon.

Tidak, itu tidak mungkin.

Tidak ada kata seperti serangan mendadak di atas panggung. Bagaimana bisa ada kejutan di mana mereka harus saling bertarung dan berhadapan?

Ini jelas sebuah keterampilan.

Hye Yeon bingung. Kemudian ada teriakan tajam dari belakang.

“Hye Yeon!” - teriak Bop Jeong.

Dia tersentak kembali pada suara keras itu.

Bangjang Bop Jeong Shaolin menatap dengan mata dingin.

“Tenangkan dirimu! Kau adalah Hye Yeon dari Shaolin!” - teriak Bop Jeong

Hye Yeon menggigit bibirnya dan bangkit dengan cepat.

Kemudian, dia menatap lurus ke arah Chung Myung dan mengambil posisi. Chung Myung, yang menatapnya dengan mata dingin, terlihat.

Dingin.

Rasanya seolah seluruh tubuhnya membeku.

‘Kenapa?’ - batin Hye Yeon.

Hye Yeon sama sekali tidak mengerti situasi saat ini.

Dia adalah murid Shaolin.

Orang-orang yang menjadi rivalnya juga merupakan murid agung dari Shaolin yang kuat. Bahkan para tetua tidak keberatan membimbingnya secara pribadi.

Tapi…….

‘Kenapa tekanan yang tidak pernah kurasakan bahkan dari para tetua keluar dari Siju?’ - batin Hye Yeon

Apa karena situasi ini bukan hanya pertandingan belaka?

Atau karena ini babak final Kompetisi Beladiri?

Bisakah dia benar-benar menjelaskan situasi ini dengan hal itu?

‘… jika bukan itu sebabnya….’

Hye Yeon menggigit bibirnya erat-erat.

Tidak mungkin.

Ini tidak akan pernah terjadi. Dalam akal sehat, apa masuk akal orang di depannya sekarang lebih unggul dari Tetua Shaolin?

Seorang pemuda yang belum dewasa tidak bisa lebih baik dari Tetua Shaolin, yang telah mengembangkan Dharma dan seni bela diri sepanjang hidup mereka.

Tidak mungkin!

‘Alasan hatiku terguncang adalah karena aku merasa seperti ada yang kurang,’ - batin Hye Yeon.

Jika dia mempertahankan pikirannya yang tenang, dia tidak akan mudah diserang oleh Chung Myung. Dan meski dia membiarkan serangan itu, dia tidak akan terlalu menderita.

Cho Sam [ 3 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang