Sorry for typo & happy reading guys
Hari ini aku mendapat panggilan dari sebuah perusahaan internasional yang aku kirimi surat lamaran bekerja beberapa hari yang lalu. Aku tak menyangka secepat ini aku di panggil, sebenar nya aku ragu untuk memenuhi panggilan interview ini karena aku belum sempat menjadi sarjana. Belum sempat menjadi sarjana? Yah aku terpaksa berhenti kuliah karena persoalan keuangan yang tak mendukung, belum lagi aku yang di lilit hutang untuk membiayai pengobatan adik ku.
Adik ku mempunyai kelainan ginjal, sejak lahir adik ku hanya mempunyai satu ginjal dan itu yang membuatnya semakin hari semakin terlihat lemah, aku tak boleh menyerah kalaupun aku tak di terima oleh perusahaan itu aku akan mencari pekerjaan lain. Yang terpenting adik ku bisa sembuh dan hidup seperti anak-anak seumuran nya yang normal. Hanya dia yang ku miliki saat ini, hanya dia barang berharga ku satu-satu nya di dunia ini.
Kini aku memasuki lobby kantor yang langsung di hadapkan pada seorang resepsionist berambut pirang yang cantik, dia tersenyum ramah pada ku.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionist cantik itu pada ku.
"Eumm.. ini" aku memberikan surat panggilan interview itu padanya.
"Oh.. mrs.zamora, silahkan anda menunggu di depan ruang interview nama anda akan di panggil secara bergiliran" ucapnya sambil menunjukan arah ruang interview itu.
"Oh iyah, terimakasih" gumam ku padanya dibalas dengan anggukan dan senyuman.
Aku segera berjalan ke ruang interview itu, di sana banyak orang yang sedang menunggu namanya untuk bergiliran di panggil.
Aku melihat satu per satu raut muka para pelamar kerja itu ada yang kecewa, kesal, dan sebagai nya. Tak ada ekspresi muka yang terlihat bahagia, apa tidak ada yang keterima? Apa syarat-syarat nya terlalu ketat di perusahaan ini? Aku semakin ragu pada diri ku sendiri karena mengingat diri ku yang belum memiliki status sebagai seorang sarjana ralat yang tak akan bisa memiliki status sebagai seorang sarjana.
Kini giliran ku untuk di interview, sebelum memasuki ruangan itu aku menarik nafas dalam-dalam untuk menetralkan rasa gugup ku dan memejamkan mata untuk berdoa dalam hati.
Aku tak menyangka aku di terima begitu saja tanpa interview apapun, sungguh ini benar-benar di luar perkiraan ku. Tetapi apa yang membuat ku di terima di perusahaan ini? Aku bukan sarjana, aku juga tak terlalu pintar. Mbak marina juga tadi terlihat bingung setelah mendapat telpon yang aku tak tahu dari siapa tiba-tiba aku di terima begitu saja. lalu apa yang membuat ku di terima di sini tanpa test apapun? Entah lah..
Tiba-tiba aku teringat pesan mbak marina, aku harus menghadap sang CEO yang ku tahu bernama Mr.Alexander, banyak gosip yang beredar bahwa sang CEO ini di kenal dengan sikap kejam nya dan jago mengintimidasi rival nya. Aku belum tahu gosip itu benar atau tidak karena aku belum pernah bertemu dengan nya, dan kini aku ingin membuktikan bahwa gosip itu benar atau hanya omongan kosong para penggosip itu.
Aku menaiki lift, jujur saja jantung ku tiba-tiba berdetak sangat cepat. Mungkin karena aku ingin menemui bos ku atau karena terpengaruh pada gosip-gosip itu.
Saat ku tiba di depan pintu ruangan Mr. Alexander, tiba-tiba pintu terbuka menampakan sosok wanita cantik membawa kardus yang aku tak tahu isinya. Wanita itu menatap ku dengan sinis dan menatap ku dari bawah sampai atas seperti sedang menilai penampilan seseorang lalu ia menatap mata ku kembali dengan tajam dan pergi dengan angkuh tetapi tetap terlihat anggun. Aku melengkung kan alis ku tak mengerti arti tatapan nya.
Aku tak mau memikirkan nya lagi yang terpenting aku harus cepat-cepat menghadap Mr.Alexander yang mungkin sudah menunggu ku.Tadaaa.. author bawa cerita baru lagi nih.. oh yh ini bukan cerita 17+ yah.. walaupun ada konten dewasanya dikit sih.. dikit? Haha kita liat aja nanti kalau konten dewasa nya dikit berarti bukan cerita 17+ yh, kalau bnyk? Dudududu.. semoga aja sih dikit hehe..
Voments + coment yes.. see you;* *kecupbasah*
KAMU SEDANG MEMBACA
Virgin For Sale With My Boss (EDITING)
Romanceseorang gadis yg rela menjual keperawanan nya dengan bos nya sendiri, bos nya yg memiliki paras bak malaikat tetapi tidak dengan hati nya. hatinya kejam seperti iblis. akankah gadis itu bisa mencairkan hati bos nya yg beku akan kekejaman nya yg memb...