#Musim Kedua#
Diana Carter, seorang gadis yang sangat menghargai kehidupan dan selalu mensyukuri kehidupannya, tiba-tiba terbangun ke tubuh seorang gadis gempal yang bernama Clea Mia Weieos. Clea adalah sesosok gadis yang selalu melakukan percobaan...
Ketika kami sampai, semua orang sudah menunggu di depan. Aku pikir, sambutan ini bahkan seperti sambutan kemenangan dari perang besar alias terlalu berlebihan hanya untuk menyambut seorang gadis yang pulang ke rumah setelah pergi meninggalkan rumah hanya dalam beberapa bulan.
"Clea, anak Mama!" Suara nyaring yang sedikit serak dengan cepat memanggilku. Lalu seorang perempuaan yang berambut blonde memelukku dengan erat sambil menangis.
Apakah ini mama Clea? Seperti yang di deskripsikan Clea, mamanya adalah sesosok wanita yang sangat karismatik. Aku bahkan tidak bisa melihat jejak-jejak centil pada wanita paruh baya ini.
Tubuhnya besar yang lebih ke berotot, suara yang sedikit basah untuk golongan perempuan serta tubuh yang sangat tinggi. Sekarang aku mempercayai isi diari Clea yang mengatakan Mamanya adalah seorang pemilik guild tentara bayaran.
"Kamu sangat cantik putriku! Persis seperti ayahmu" ujar mama Clea sambil memandang seorang laki-laki paruh baya dengan rambut berwarna putih kesilveran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu adalah ayah Clea, alias mantan Marques. Gelar bangsawannya telah ia wariskan pada anak pertamanya, yaitu kakak perempuan Clea dan sekarang, ayah Clea memutuskan bekerja sebagai administrasi keluarga adipati, si pemilik wilayah Danise, tepatnya wilayah utara kekaisaran.
Laki-laki paruh baya itu juga menangis dan selalu menggumamkan ucapan syukur karena putrinya telah berubah menjadi lebih baik.
Aku senang bahwa semua orang menyukai perubahan yang aku buat.
Dan yang terakhir, orang yang memeluknya tak kalah erat adalah kakak perempuan Clea, alias Marques Weieos saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Amer Weieos, seorang gadis yang tidak kalah karismatik dengan orangtua mereka. Amer juga seorang pengguna pedang dan gadis itu di kenal sebagai si mata tunggal. Amer secara ajaib mengambil kedua warna mata dari orangtuanya dan hal itu yang membuat wajahnya semakin terlihat dingin.
Namun ketika ia sedang memelukku, aku menyadari bahwa semua rumor yang tersebar tidak berlaku untuk Clea ataupun keluarganya.
Hidup Clea benar-benar dilimpahi berkat yang sangat banyak. Namun sayang, gadis itu tidak tahu cara memanfaatkan semua berkat itu.
