Professor

5.5K 49 1
                                    

Professor by anakecilucu

 Anime » Naruto Rated: M, Indonesian, Hurt/Comfort & Angst, [Hinata H., Naruto U.], Words: 1k+, Favs: 12, Follows: 5, Published: Nov 26, 2021 3


.

.

.


Hinata menghembuskan napas untuk menstabilkan detak jantungnya. Dipeluknya tugas besarnya di dadanya dengan erat. Ada nilai C tertera di halaman depan tugasnya itu.

Setelah mengumpulkan keberaniannya, Hinata mengetuk pintu ruangan yang ada di hadapannya.

Tok! Tok!

Terdengar suara langkah kaki dari dalam kemudian pintu terbuka dan wajah professor yang mengajar di salah satu mata kuliah Hinata terlihat.

"So-Sore Prof. Naruto, saya mau konsultasi untuk tugas besar saya," ucap Hinata gugup.

Dosen yang bernama Naruto Uzumaki itu memiringkan kepalanya sejenak. "Oh, kau Hinata Hyuga? Anak dari pemilik yayasan universitas kan?"

Hinata menggigit mulut bagian dalamnya ketika mendengar pangkat ayahnya disebut. Ayahnya adalah salah satu orang yang ditakuti Hinata. Bagi ayahnya, Hinata diharuskan untuk selalu mendapat nilai sempurna. Karena itulah, sekarang Hinata menemui Naruto. Ia ingin meminta tugas tambahan untuk memperbaiki nilainya. Gadis itu benar-benar tidak ingin mendapat amarah ayahnya.

"I-iya, Prof," sahut Hinata akhirnya.

Naruto menyingkir sedikit dari pintu. "Masuklah, kita bicara di dalam."

Hinata masuk ke dalam, tanpa sadar ia memperhatikan ruangan milik dosennya itu. Dosen yang baru berumur 35 tahun itu adalah dosen termuda di jurusannya tapi sudah memiliki gelar professor. Bahkan demi membuatnya bisa mengajar di sini, ia diberikan fasilitas ruangan pribadi. Selain masih muda, wajah dosennya ini juga bisa terbilang tampan. Ada banyak mahasiswi yang diam-diam menyukainya. Ditambah lagi, status dosennya ini masih lajang.

"Kenapa berdiri saja? Duduklah di sofa." Ucapan Naruto membuyarkan lamunan Hinata.

"A-ah, iya." Gadis berambut hitam panjang itu menurut kemudian duduk di sofa yang ada di tengah sambil meletakkan tugas besarnya di atas meja.

Naruto duduk di sebelah Hinata sambil menghela napas. "Jangan bilang kau ke sini untuk meminta tugas tambahan agar nilai tugas besarmu ini bisa berubah?"

"Ba-bagaimana?" Hinata terkesiap sambil menoleh ke arah Naruto.

Kembali laki-laki berperawakan tinggi itu menghela napas. "Kau adalah anak kelima yang meminta tugas tambahan hari ini." Naruto bangun dari posisinya kemudian mengambil sebuah botol dari dalam kulkas yang ada di sana.

"Dengar, Hinata," ucap Naruto setelah kembali duduk di sebelah Hinata. "Apa aku terlihat seperti dosen baik hati di matamu? Aku bukan orang yang bisa seenaknya mengubah nilai mahasiswa. Kalau aku hanya memberikan kesempatan untuk mengubah nilai kepadamu, bukankah itu tidak adil untuk teman-temanmu yang lain, hm?"

Jantung Hinata berdegup kencang mendengar perkataan dosennya ini. Ini tidak boleh terjadi! Ia harus bisa mengubah nilainya. Ia harus bisa menjadi anak sempurna di depan mata ayahnya. Ia tidak boleh mempermalukan nama besar ayahnya. Ia harus bisa lulus dengan nilai sempurna seperti kakaknya.

"Kumohon. Aku akan melakukan apapun!" ucap Hinata mantap.

Sebuah senyuman muncul di wajah Naruto. "Apapun? Kau yakin, Hinata?"

Hinata - OneShoot MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang