Chapter 5: Halusinasi

210 24 4
                                    

Pagi hari...

Gentar sudah kembali ke tempat tidur. Suhunya sangat panas, tubuhnya sangat lemah sampai ia hampir tidak bisa bergerak sama sekali.

Bagaimana Gentar bisa kembali ke kamarnya?

Kemarin malam, ia pingsan setelah minum air di dapur.

Ya, ternyata Sori, kakak keempatnya Gentar, mendengar suara dari dapur. Saat Sori turun tangga dan menuju ke dapur, ia melihat adiknya yang pingsan di lantai dapur.

Setelah menemukan Gentar yang pingsan, Sori berlari ke kamarnya Frostfire dan membawanya untuk membawa Gentar kembali ke kamarnya.

Glacier: *Meletakkan punggung tangan di dahi Gentar* Badannya panas sekali...

Frostfire: Berarti dia tidak bisa sekolah juga hari ini

Sopan: Gentar tidak apa-apa, kan?

Sori: Apa demamnya semakin parah?

Glacier: Jangan khawatir, Gentar akan baik-baik saja. Hanya saja ia harus beristirahat lebih banyak saja. Sudah, kalian harus ke sekolah sekarang, takutnya kalian terlambat

Semuanya (selain Glacier dan Gentar) mengangguk dan berjalan keluar kamar.

Skip time, siang...

Gentar masih terbaring lemas di kasurnya. Tubuhnya tidak bisa bergerak, dan kepalanya sudah sangat pusing.

'Korban...'

Dengan suara bisikan itu, Gentar hanya bisa sedikit bergerak. Keringat dingin bercucuran dari kepalanya.

'Dia dekat...'

'Kau tidak selamat...'

'Penyakitmu...'

'Penyakitmu...'

'Penyakitmu...'

Gentar: HENTIKAN!!!

Glacier: *Membuka pintu* Gentar!?

Gentar mengambil posisi duduk setelah muak mendengar suara bisikan itu. Glacier yang langsung mendengar teriakkan Gentar langsung naik ke lantai 2 untuk melihat keadaan adiknya.

Glacier: Gentar, kau tidak apa-apa!?

Gentar meraba kepalanya pelan. Pusingnya menjadi lebih menyakitkan dari yang sebelumnya.

Gentar: A-ah... Aku tidak apa-apa, kak Glacier... Tadi aku mimpi buruk...

Glacier: Begitu, ya...

Sebenarnya itu bukan mimpi, tapi Gentar tidak mau kakaknya cemas, jadi dia tidak mengatakan tentang suara bisikan. Penyakitnya saja tidak pernah ia beritahu kepada siapapun.

Glacier mengelus kepala Gentar lembut, sebelum membantu Gentar kembali ke posisi tidur.

Glacier: Kakak akan mengambilkanmu air. Kau beristirahatlah

Gentar: Baik, kak...

Setelah Glacier keluar dari kamar, suara bisikan itu kembali, tapi tidak sampai membuat Gentar berteriak lagi.

'Gentar...'

Gentar: Apa mau-mu...? Apa urusanmu dengan penyakitku...? Aku hanya ingin sembuh dari apapun ini...

'Beritahu mereka...'

Gentar terkejut dengan apa yang dikatakan bisikan itu.

Gentar: Kau gila...? Kau pikir kenapa aku menyembunyikan tanda penyakit yang ada dilenganku dengan pakaian berlengan panjang...? Kau pikir kenapa aku tidak pernah memberitahu mereka tentang penyakit ini...?

Seisi ruangan terdengar sunyi. Bisikan itu tidak tega mengatakan apapun kepada Gentar setelah mendengarnya.

Gentar: Aku tidak ingin saudara-saudaraku terlibat dengan masalahku... Aku tidak ingin menyusahkan mereka dengan kekacauanku... Aku hanya ingin mereka tetap bahagia dengan hidup mereka, tanpa memikirkan masalah apapun... I'm not willing to become a problem to them...

'Mereka keluargamu... Mereka akan lebih bahagia kalau kau membiarkan mereka membantumu dalam pertarungan ini...'

Gentar: Akan aku pikirkan... Untuk sekarang, aku ingin istirahat...

Tidak ada jawaban. Suara bisikan itu hilang dengan sekejap, menandakan bahwa suara bisikan itu tidak ada di kamar Gentar lagi.

Gentar: 'Gila... I'm hallucinating... Tapi yang jelas, aku tetap tidak ingin yang lain tahu...'



TBC

Maaf kalo chapter² yg baru ini pada jadi pendek bngt. PTS mau mulai, trus juga Nona Vio pindah sklh minggu lalu.

Sama juga- Nona Vio juga kehabisan ide, jadi update bakal lama.

Sekali lagi, maaf karena chapter pendek² dan lama. Kalo Nona Vio punya lebih bnyk ide lagi, Nona Vio masukkan ke dalam chapter selanjutnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Suffering Lupine (BBB Elemental Fusion Brothers [Gentar]) [HIATUS]Where stories live. Discover now