2.

29.2K 454 7
                                    


.
.
.
.

***********
*******

Kata orang kalau lebih dari 4 bulan
Bukan suka lagi tapi cinta.
Masa iya gua cinta sesama cewe?

Qiara Zelene Charlotte

**********

"Prangg"


suara itu sepertinya suara gucci yang baru sebulan lalu di beli oleh wanita karir yang menyukai koleksi barang dan di iringi dengan teriakan serta makian yang saling bersautan.

"Hufft" helaan nafas jengah keluar dari bibir indah seorang gadis cantik yang sedang menyatok rambutnya. ia sudah bosan mendengar suara gaduh yang diciptakan oleh kedua orang tuanya. Inilah alasan kenapa ia selalu pergi pagi dan pulang larut bahkan ia tak pulang.

dering telpon dari ponselnya membuat aktivitas menyatok rambutnya pun terhenti dan ia mengangkat panggilan video dari ester - sahabatnya. Ester memiliki sodara kembar beda 10 menit tetapi tak ada kemiripan yang bernama elena. Yup, Ester Faith sebagai adik dan Elena Faith sebagai kakak.

"Lama banget lu njir, gua sama Elena udah nunggu dari tadi di depan rumah-"

"Piyarr"

perkatan ester terhenti saat mendengar piring pecah. Ester diam seketika. dan tak lama kemudian Elena mengambil alih ponsel Ester.

"Qiara Zelene Charlotte. Lama bener lu taik" kesal Elena.

"Sabar cok, bentar lagi gua turun ni" balas Qiara sambil memoles sedikit bibirnya dengan lipgloss supaya ada kesan-kesan seksi sedikit, xixi dasar Qiara. setelah selesai dan ia mematut sebentar dirinya di kaca lalu langsung turun ke bawah.

di bawah Qiara lihat para asistennya sedang membereskan pecahan piring dan gucci yang berserakan. Qiara sempat berfikir "emang gak sayang di barang apa ya bunda dan ayah?asal lempar aja. Padahal cari uang tu susah loh. tapi kan ayah sama bunda kaya. jadi gapapa deh asal uang jajan ku lancar haha"

"Bunda sama ayah kemana mbok?" tanya Qiara kepada mbok mina sang pembantu yang telah lama bekerja di rumahnya.

"Astagfirullah non ara, ngagetin mbok ajaa sih" ucap mbok mina yang reflek memukul pelan lengan Qiara kemudian mengeluskan dadanya akibat kaget.

"Ppssst hihi" kekeh Qiara saat melihat ekspresi kaget mbok mina yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri.

"Tadi sih mbok lihat bapak keruang kerja karena Ada yang menelpon dan ibu keluar pakai mobil" jawab mbok mina dengan sedikit berbisik

"Bunda pergi sendiri? Ga di sopirin sama kang jeno?" tanya Qiara memastikan.

Mbok mina hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Qiara dengan raut sedih.

"Yaudh mbok, ara mau keluar dulu yaa mau main sama temen ara" lanjutnya berpamitan dengan mbok mina.

"Iya non, Hati-hati dijalan ya non" balas mbok mina saat Qiara menyalami tangan mbok mina. Qiara mengacungkan jempol dan tersenyum lebar kearah mbok mina.

Kemudian Qiara pun memasuki mobil bermerek rocky, mobil kesayangan yang dihadiahkan oleh oma dan opa nya saat ia menginjak usia 17 tahun yang sudah dipanaskan oleh kang Jeno. Lalu ia pun berpamitan kepada kang Jeno dan menuju ke mobil 2 bersaudara tersebut.

Qiara yang malas untuk bersuara lagipun hanya membunyikan klakson sebanyak 3 kali. Kemudian dua mobil itu melesat membelah jalan raya dengan damai. Mereka pun berhenti di sebuah restoran untuk makan siang karena jam sudah menunjukkan pukul 12.40 dan mereka sudah merasa lapar. Kemudian Qiara dan dua sodara itupun masuk kedalam restoran dengan anggun.

"disana aja yuk" tunjuk ester kesalah satu meja di sebelah jendela yang tidak terlalu ramai. Mereka pun akhirnya jalan ke arah meja tersebut dan tak lama kemudian seorang waitress menghampiri mereka dan mencatat pesanan Qiara dan dua saudara.


"Gua ke toilet dulu ya" ucap Qiara, kemudian ia pun pergi ke toilet.


saat ditoilet, Qiara melihat ada 'sang pujaan hati' yang sangat ia kagumi selama 1 tahun belakangan ini. demi menjaga image seorang wanita sang pentolan sekolah, Qiara pun bersikap cuek dan tanpa menyapa atau melirik sang pujaan hati seperti saat ia di sekolah. Qiara pun langsung memasuki toilet dan menuntaskan keperluannya, setelah selesai Qiara keluar untuk mencuci tangan dan sedikit merapikan pakaian dn rambutnya. Lalu ia kembali ke dua saudara itu.

di meja, Qiara diam saja tanpa mengatakan apapun. Elena dan Ester kebingungan melihat Qiara yang mendadak diam saja setelah belik dari toilet.

"Kesambet apaan lu jadi diem gini?" tanya Elena

Qiara hanya melirik tajam Elena yang sedang terkekeh bersama Ester. "Lagian kenapa dah tiba-tiba diem kayak abis kesambet jin toilet" lanjut Elena yang masih setia dengan kekehan nya.

"Apaan sih, gua diem salah berisik jug-" perkataan Qiara terhenti saat seorang waitress mengantarkan pesanan mereka.

Mereka bertiga makan santai sambil di iringi tawa dan sedikit gosip yang di mulai dari Ester. Setelah selesai mereka pun melanjutkan perjalan menuju mall yang menjadi tujuan utama mereka.

setelah memarkirkan mobil, mereka pun memasuki area mall dengan canda tawa. saat sedang tertawa dengan dua saudara tiba-tiba...


Bughh.....








Jangan lupa vote dan komen yaa
Mau kritikan juga gpp


Next ga ni?


YOU'RE MINE ⚠️ (gxg 🔞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang