11

13.4K 195 11
                                    

.
.
.

maaf ya gesss bru upp, soalnya gua abis KKN
🙂🙂🙂
.
.
.

"keknya gua suka deh ama tu anak"

"uhukk  yang bener aja lu cel, bru ketemu 2 kali" ucap Hana yang sedang makan mie ayam.

"iya lagi, prasaan noh banyak cowo yang ngantri mlah milih cewe bru di kenal" sanggah Talita sambil menyeruput es jeruk manis dengan diselingi gorengan favorit para siswa disana yaitu Risol mayo.

Rachel Amirah Azka, sosok wanita pentolan sekolah dengan julukan Trouble Maker, yang setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu menggunakan pakaian yang ketat nan pendek. tapi tak ada seorang guru pun bahkan kepala sekolah sekalipun tak berani menegurnya, karena apa? karena sekolah tersebut milik ayahnya Rachel. Tetapi pernah sekali Rachel ditegur saat bulan pertama sekolah aktif dimulai setelah MOS (Masa Orientasi Siswa/i) oleh guru BK yang guru tersebut tidak mengetahui bahwa ia adalah anak dari pemilik sekolah tersebut, lalu besokny ayahnya Rachel beserta 4 ajudannya datang kesekolah dan menegur kepala sekolah untuk menghukum Rachel apabila ia membuat kesalahan atau melanggar peraturan sekolah.

" Rudi, jangan sungkan untuk menegur anak saya jika ia salah. jangan pandang saya sebagai pemilik sekolah ini jika Rachel membuat kesalahan. hukum saja ia sesuai dengan peraturan sekolah ini"  ucap Pak azka, ayah Rachel.

"haha, baiklah nanti saya sendiri yang akan tegur dia" jawab pak Rudi selaku kepala sekolah tersebut.

"semua urusan saya serahkan, jika ada kegaduhan atau apapun itu nanti saya utus asisten saya untuk menemani anda untuk mengontrol sekolah ini"

"baik baik azka, dengan senang hati saya menerimanya"

"baiklah kalau begitu saya pamit dulu, lain waktu kita bisa minum seperti muda dulu haha"

Tetapi walaupun sudah mendapatkan izin dari orangtua Rachel tetap saja semua guru disini segan untuk menegur nya kecuali Pak Rudi dan Guru BK.

"gua suka dia dari awal kita ketemu di restoran mall hari itu, kalian ga ingat?" balas Rachel dengan acuh. "udah ayok ke kelas udah lewat 10 menit dari bel ini" ajak Rachel sambil berdiri dari kursinya

Hana dan Talita saling pandang, tumben sekali Rachel mau ke kelas apalagi ini pelajaran fisika yang gurunya adalah pak Jono, guru dengan perut seperti ibu hamil 10 bulan (hehe) dan kepala botak tengah serta tak lupa kumis tebalnya.

"kenapa?" tanya Rachel heran karena melihat kedua temannya yang masih betah duduk dengan senyum mencurigakan. mendapat pertanyaan dari Rachel Hana dan Talita hanya tersenyum. laku mereka pun kekelas.

sesampainya di kelas, kelas  XI. IPA I. dan kalian bisa tebak Pak Jono sudah duduk di kursi kebanggaannya dengan satu kaki bertengger di kaki satunya (kalian paham kan yaa? anggap aja paham, yang gini loh yg misal ni kita duduk di kursi trus kaki kanan kita naikin ke paha atau ke dengkul kaki kiri. bayangin aja) dengan kacamata yang selalu setia dipangkal hidungnya serta tak lupa tatapan membunuhnya.

"dari mana kalian?" tanya pak Jono dengan tatapan sinis nya

"dari kantin pak hehe" jawab Talita dengan cengegesan yang dengan setia memegangi lengan Hana, sementara itu Rachel tetap masuk dengan anggunnya tanpa memperdulikan tatapan mematikan dari pak Jono dan langsung menduduki kursi disebelah temannya.

************

ditempat lain tepatnya di rumah Qiara, dengan Telaten Rea menyuapi Qiara makan siang sampai makanan yang ada di piring tersebut habis. ia bolos padahal Qiara sudah menyuruhnya untuk pergi saja sekolah lagian dia dirumah ada bibi dan bundanya. tetapi dengan berbagai alasan yg dikeluarkan oleh Rea untuk menolak pergi kesekolah akhirnya Qiara pun menyerah dan berakhirlah dengan kerutan di kening Qiara dan sikap Qiara yg tiba-tiba cuek kepada Rea.

"yanggg udah ihhh ngambeknya" bujuk Rea dengan muka memelas, Qiara hanya diam sambil tetap memainkan ponselnya. dengan kesal Rea pun merebut ponsel Qiara lalu dengan cepat ia membungkam bibir Qiara yang hendak mengeluarkan kata-kata mutiaranya. karena merasa Qiara yang diam tanpa perlawanan Rea pun menyesap bibir Qiara pelan bergantian atas dan bawah, tak lama Rea merasakan balasan yang diberikan oleh Qiara dan dengan perlahan Qiara mengalungkan tangannya ke leher Rea. semakin lama ciuman yg awalnya hanya ciuman biasa lama kelamaan menjadi ciuman menuntut lebih. karena pasokan Oksigen udara mulai menipis Qiara pun memukul pelan bahu Rea untuk melepaskan ciuman mereka.

"huuhhh"

dengan pelan Rea mengelap bibir Qiara yang basah dan sedikit bengkak karena ulahnya. Rea pun terkekeh pelan yang itu menimbulkan rona merah di pipi Qiara.

"ihh ko pipinya merah?" goda Rea dengan senyum yang masih setia di bibirnya. Qiara yang digoda pun menutupi mukanya dengan tangan mungilnya yang cantik.

"ko ditutup mukanya?" ucap Rea sambil menurunkan tangan Qiara.

"maluu ihh" cicit Qiara dengan malu, Rea yang mendengar itupun hanya tertawa pelan lalu membawa Qiara kedekapanya.

"tanggung loh yang, dikit lagi padahal tadi" bisik Rea tepat ditelinga Qiara dengan sensual. Qiara yang merasa di goda pun hanya bisa menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Rea dan tangannya menggenggam erat baju Rea. Rea yang merasa genggaman erat tangan Qiara pun hanya bisa tersenyum.

dengan nakal Qiara sedikit menggoda Rea dengan menghembuskan nafas dileher Rea dan sedikit memainkan lidahnya di leher Rea.

"kmu mau tanggungjawab hm?" ucap Rea dengan Suara serak Khasnya serta nafas yang sedikit tertahan.

Dengan panik Qiara langsung diam dan tambah mengeratkan pelukannya. tak lama setelahnya Qiara mengangkat kepalanya menghadap keatas melihat Rea yang hanya diam sambil memejamkan matanya. merasa di perhatikan Rea pun membuka matanya dan melihat kebawah ke arah Qiara.

"kenapa hm?"

"mau bobo" jawab Qiara dengan mata ngantuk nya.

"yaudah bobo lah" ucap Rea dengan melerai pelukannya.

"mau bobo sama kamu, mau duduk disni sambil bobo tapi" dengan manja Qiara menunjuk paha Rea sambil nunduk. "gemasnya pacar akuu" batin Rea mereog

"yaudah sini ayok bobo" ucap Rea dengan senyum manisnya, dengan senang hati Qiara pun langsung duduk di pangkuannya Rea. sambil mengelus pelan punggung Qiara dan sedikit menepuk-nepuk pelan supaya Qiara cepat terlelap. tak lama terdengar dengkuran teratur dari Qiara yang sudah dipastikan Qiara sudah melayang ke alam mimpinya.

pelan-pelan Rea membaringkan Qiara diatas kasur dan iapun ikut tidur sambil memeluk Qiara dan menyusulnya ke alam mimpi.



.
.
.
.
.
maaf yaa pendek, lagi buntu pikiran tpi pengen nuliss dan nuangkan ke tulisan wkwk.
sorry yaaa
.
nanti lanjut lagi







YOU'RE MINE ⚠️ (gxg 🔞) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang