✨✨✨
Dunia Yibo terasa runtuh dan diselimuti kegelapan setelah hari itu terpisah dengan cara menyedihkan dari Xiao Zhan. Ia berdiam diri di rumah pribadinya, tidak berkeinginan melakukan apa pun dan hanya membaca buku harian Xiao Zhan yang diam-diam ia ambil dari apartemen. Ia mulai menyentuh rokok yang biasanya tidak pernah hinggap di hidupnya. Ditambah dengan minuman, ia seakan sengaja merusak diri sendiri. Bayangannya dipenuhi oleh Xiao Zhan. Usahanya untuk terus menarik lagi pemuda manis itu ke dalam hidupnya sangatlah sia-sia. Meskipun setiap hari ia masih melakukan usaha untuk menjemput Xiao Zhan, tetapi hal itu hanya berdampak menyakiti diri sendiri karena kekasihnya sama sekali tidak lagi bersikap manis dan selalu mengusirnya.
Hari Minggu, tidak biasanya ia mendatangi rumah ayahnya di komplek elit Frognay Way. Rumah besar itu hanya ada keheningan, rasa sepi dan dingin. Tidak ada kehangatan meski semua hal di dalamnya begitu menyilaukan mata.
“Yibo, kau terlihat kusut. Lama tidak ke sini, sekarang kau datang memperlihatkan wajahmu yang buruk. Ada masalah apa?”
Wang Yikai, pria paruh baya yang masih memiliki ketampanan di usianya nampak santai dalam balutan kaos panjang dan celana kain. Posturnya yang tinggi dan berisi membuatnya terlihat gagah. Mata tajam miliknya kini memandangi sang putra yang menarik kursi di ruang makan, menghadapi sarapan pagi yang sudah dihidangkan pembantu rumah.
“Aku ingin menagih sarapan. Biasanya Ayah menyediakan sarapan yang tidak ada di luaran,” sahut Yibo asal menjawab. Ia mulai sibuk meraih peralatan makan.
“Sarapan seperti apa? Sejak ibumu tidak ada, semua hal tidak ada yang luar biasa,” Tn. Wang membalas setelah ikut menempati kursi.
Yibo melirik sekilas, menahan diri untuk tidak membahas hal yang ingin ia tanyakan di saat makan. Mereka sarapan dalam diam, namun ia tahu ayahnya sesekali mencuri pandang. Entah sejak kapan mereka menjadi sangat canggung di kala bertemu. Kesibukan sang ayah dan dirinya yang juga menghindar, memilih diam di rumahnya sendiri, menjadikan pertemuan yang hanya sesekali terjadi itu menjadi sedikit aneh.
Denting sendok garpu yang mengisi keheningan ruangan itu akhirnya berhenti. Tn. Wang menarik tisu, mengusap mulut dan melirik putranya sambil menjangkau gelas minum.
“Ada apa, Yibo? Ada yang ingin kau bicarakan?”
Paham dirinya tidak akan bisa bersembunyi dari sang ayah, Yibo hanya bisa menanyakan hal yang mengungkit rasa sakit keluarga.
“Aku ingin tahu tentang keluarga yang dulu kecelakaan. Bukankah Ayah masih mengurus putra mereka saat ini?” Ia mulai mengemukakan pemikiran.
“Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?”
“Aku hanya ingin tahu, apakah dia menerima semua yang Ayah berikan? Tidakkah dia meminta sesuatu yang lain? Kalau boleh tahu, siapa namanya?”
Tn. Wang meletakkan gelas yang setengah isinya sudah mengaliri tenggorokan. Sesaat ia meneliti putranya yang balas memandang, helaan napasnya terdengar seiring kata-kata yang mengalir dari mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂ᴴᴱᴿᴵˢᴴ 𝐓ᴴᴱ 𝐌ᴼᴹᴱᴺᵀ [𝐄𝐧𝐝]
Short StoryWang Yibo, pewaris konglomerat yang kekurangan kasih sayang, bertemu dengan Xiao Zhan yang ceria. Mereka tersapu ke dalam romansa penuh gairah dan menghabiskan saat-saat paling tak terlupakan dalam hidup mereka. Setelah melalui masa-masa indah, apa...