1. Accidental Displacement

183 19 0
                                    

"Fuck!"

Sekelebat mimpi itu datang kembali. Marvel menghembuskan napasnya kasar, sudah pasti ia tak akan bisa tertidur kembali.

Tangannya hendak meraih gelas air di samping nakas, namun nahasnya tak ada sisa air pada gelas itu. Ia beranjak dari ranjang, pergi untuk membasuh muka sebelum keluar menuju dapur.

Dengan mata penuh kantuk, Marvel berjalan perlahan untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering. Namun, netranya terbuka lebar kala menyadari apa yang ia lihat tak semestinya.

Apa yang ia lihat kini nampak persis dengan apa yang ada dimimpinya.


'Tolong! Tolong kami!'

Dengan tangis, lelaki muda itu nampak memangku kepala lelaki yang lebih muda darinya.

Tangannya mengusap darah yang keluar dari kepala lelaki yang ia pangku.
'Tidak! Tidak jangan tinggalkan kakak, tolong!'


Marvel tak memahami apa yang terjadi dihadapannya, semua hanya tampak berbeda.
"What is going on?"

Ia mendekati kedua pemuda itu. Pikirannya penuh akan apa yang terjadi saat ini.


'Tolong kami!'
'Anak setan! Tidak ada yang akan menolongmu disini!'


Marvel melihat seorang pria jangkung dengan mata memerah terlihat meraih bangku kayu dari ujung ruang.

Langkahnya cepat kala menyadari bangku itu mengayun tepat kearah lelaki yang tengah meringkuk itu.

Namun yang Marvel dengar hanya hantaman keras bangku yang beradu dengan lantai diikuti pekikan tangis. Tubuhnya tak merasakan apapun, meski seharusnya ia merasakan pukulan karena bangku tersebut.

Netranya berpendar, kala menyadari lelaki muda itu berhasil ia dorong untuk menjauh. Ia hembuskan napasnya lega saat pria jangkung itu pergi keluar dari rumahnya.

Entah mengapa pandangannya perlahan memberat dan menggelap. Dalam sayup sebelum matanya tertutup, gumam lirih suara indah itu dapat ia dengar.

'Terima kasih! Terima kasih banyak!'

Another LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang