Note :
"talk"
'mind'
M/N duduk di deret keempat baris ketiga kelas jurusan fashion. Memperhatikan dalam diam teman-teman sekelas adiknya. Memikirkan jika diantara mereka ada tersangka yang membuat koma adiknya. Sedang iseng mengedarkan pandangan, manik hazelnut M/N menatap Hyungseok yang melihat kearah sebaliknya.
Hazelnut berpadu dengan obsidian.
Menelan ludah, M/N cepat mengalihkan pandangan.
'Bukan muhrim.' batinnya edan.
...
Flashback on.
"M/N?" Tatap Hyungseok curiga. Pandangan Hyungseok bak menelanjangi M/N dari atas ke bawah.
'Sial! Harusnya aku lebih banyak melakukan riset sebelum terburu-buru ke sekolah ini.' Sesal M/N tak berguna.
Sebenarnya M/N tidak nekad-nekad amat menyamar menjadi adiknya tanpa persiapan. Buktinya, dengan sengaja ia menyisir rambut lebih rapi, memakai seragam lengkap, dan memasang lensa kontak warna hazelnut untuk menutupi iris sapphire miliknya. Dengan harapan supaya teman adiknya tidak curiga.
Pun ia melihat riwayat chat di ponsel, galeri, beserta hal lain yang bisa menjadi referensi. Salah satunya adalah sebuah kotak hadiah berisi dua gantungan kunci dengan kertas catatan kecil bertuliskan, 'Untuk Lee Zin'.
Siapa Lee Zin? Dan kenapa M/N tidak pernah mendengar nama Lee Zin diceritakan oleh adiknya.
Hadudu~
M/N ingin mendengar spoiler dibalik tragedi adiknya saja daripada menebak-nebak seperti ini. Rutuk M/N kesal.
"Kau melamun Go M/N? Apa kau masih sakit?" Suara Park Hyungseok membuyarkan lamunan M/N. Hyunseok letakkan tangan kanan pada dahi M/N dan satu tangan lainnya pada dahi miliknya sendiri. Berharap menemukan perbedaan suhu yang signifikan. Tanda kalau M/N memang tidak baik-baik saja.
Sontak perbuatan Hyungseok membuat M/N terkejut dan menciptakan semburat merah muda tipis di pipi.
"Kalau dipikir-pikir kau hampir sebulan tidak masuk kan? Wali kelas bilang kalau kau sakit. Apa mungkin kau belum sepenuhnya pulih tapi tetap memaksa masuk?"
"Tidak Seokkie, aku baik-baik saja!" jawab M/N cepat. Grogi. "Hanya saja kata dokter aku mengalami amnesia. Ah iya! amnesia sebagian jadi aku sulit mengingat hal-hal tertentu sebelum kecelakaan."
'Amnesia? Amnesia matamu!' Batin M/N kesal sendiri dengan mulut bocornya yang bicara asal. Ya mau bagaimana lagi? Sudah bohong ya bohong sekalian.
"Seokkie? Apa itu nama panggilan untukku?" Hyungseok menunjuk dirinya sendiri dan menatap heran.
M/N mengangguk mengiyakan.
"M/N maafkan aku karena tadi sudah membuatmu tidak nyaman dengan bertanya curiga. Padahal ternyata kau masih sakit. Sebagai permintaan maaf, sekarang aku akan membantumu belajar dan mengingat teman di kelas ya." Ucap Hyungseok dengan ceria.
"Oke! Ayo kita ke kelas, aku sudah tidak sabar!" M/N memasang evil grin dan merangkul Hyunseok.
Hyunseok sendiri sedikit berjingit karena tiba-tiba dirangkul seperti itu. Tampaknya M/N memang amnesia, perilakunya berubah 180 derajat. Hyungseok tersenyum tipis. Mungkin M/N berubah tapi ia lebih suka M/N yang seperti ini. Sifat M/N yang sekarang membuat dada Hyungseok berdebar aneh.
Ah~ mungkin karena belum sarapan makanya dada
Hyunseok berdebar-debar.Flashback end
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins in Disguise [Lookism x M Reader]
FanficM/N -seorang pemuda tanggung yang baru lulus SMK- mendapat kabar kalau adik kembarnya yang bersekolah di SMA Jaewon koma karena percobaan bunuh diri. Tidak terima dengan hasil penyelidikan polisi, M/N nekat menyamar menjadi adiknya untuk mencari tah...