Chapter 9 : Boys Night Out

792 132 0
                                    

Hi!

Long time no see~

Hehe

...


Hyungseok terus mengunci mulut selama perjalanan pulang dari study cafe. Sebagai formalitas ia menjawab pertanyaan M/N dengan beberapa kalimat singkat. Minuman boba manis di tangannya juga masih sisa banyak, tidak diminum sampai esnya mencair. 

M/N heran dengan perubahan sikap temannya yang biasanya ceria menjadi murung. 'Napa juga dah ni bocah satu?' 

"Kau tidak apa-apa Hyungseok? Apa ada yang mengganggu pikiranmu? Kok jadi diam gitu?"
Mendengar suara M/N, Hyungseok refleks menoleh. Di hadapannya pemuda brunette manatap khawatir.
Manisnya.
"Tidak apa-apa M/N, aku hanya lelah."
"Tapi kau tampak murung sejak dari study cafe? Aneh tahu kalau tidak ada apa-apa tapi jadi diam begitu. Gak mungkin juga kan kalau Seokkie datang bulan?" Sindir M/N. Awalnya M/N khawatir tapi lama-lama kesal sendiri dengan tingkah Hyungseok.

Hadeh, dasar labil.

"Serius, aku tidak apa-apa." Hyungseok memaksa tersenyum.
M/N mendengus sebal dan menghentakkan kakinya lebar-lebar. Mau tidak mau Hyungseok setengah berlari mengejar pemuda yang lebih pendek.

...

Sejujurnya perasaan Hyungseok sedang tidak baik-baik saja. Ia baru merasakan debaran cinta beberapa hari yang lalu dengan Go M/N. Cinta yang baru ia rasakan ternyata tumbuh sangat cepat. Sampai ia merasa ingin memiliki sosok di pemuda manis itu. Tapi Hyungseok bingung dengan M/N, apakah dia benar M/N yang ia kenal atau orang yang lain. Tempo hari saat mencuri dengar pembicaraan M/N dengan Janghyun, samar Hyungseok mendengar satu nama lagi disebut. 'Siapakah orang itu? Apakah mungkin dua orang yang berbeda bisa sangat mirip?'
Keterkejutan Hyungseok bertambah ketika M/N melepas lensa kontak dan menunjukkan mata sewarna lautan miliknya.
Yang membuat Hyungseok jatuh cinta semakin dalam.

'Apa ini obsesi?'
'Ada apa dengan Hyungseok?'
'Apa semenjak tubuhnya terbagi dua kepribadiannya juga terbagi?'
'Atau sejak ia ikut latihan intens dengan Jonggun sehingga ia terbawa sifat psikopat pria berambut klimis itu?'

Hyungseok larut dalam pikirannya sendiri.

"Kalau gitu gimana kalau aku temani Hyungseok lagi."
Suara cempreng M/N membawa kesadaran Hyungseok kembali pada realita.
'Apa? Hyungseok tidak salah dengar kan?'
"Maaf M/N, bisa ulangi?"
"Hadeeh Seokkie, bagaimana kalau nanti aku temani Hyungseok lagi. Kelihatannya kau murung sekali. Aku takut kalau kau sendirian nanti malah kesambet." Hyungseok menatap tak percaya tapi langsung mengangguk setuju. Senyuman lebar ia tahan-tahan.
"Oke sudah diputuskan kita akan tidur bersama lagi!—"
'Eh tidur bersama?'
M/N menutup mulutnya, malu dengan ucapan sendiri. Semoga Hyungseok menganggap keceplosan dan berpikir aneh-aneh.
"Ta —tapi sebelum itu aku mau ambil baju ganti dulu. Gak mau kalau pinjam baju Hyungseok." Pemuda lebih pendek mengalihkan pembicaraan dan buru-buru berjalan ke apartemennya, diikuti dengan Hyungseok yang tersenyum gemas. 

...

Di tempat lain Seong Yohan sedang berdiri diantara puluhan manusia yang babak belur. Ia baru selesai bertarung. Kali ini tidak untuk mempertahankan wilayah, melainkan untuk mencari tahu informasi untuk Go.
Yah- pada akhirnya Yohan benar-benar membantu Go. Padahal niat awalnya hanya karena sepatu. Setelah tahu ada Hyungseok di sekitar Go. Ia jadi tidak tenang. Yohan tahu kalau Park Hyungseok mulai tidak waras setelah mengalahkan 4men crew.
Yohan tidak mau Go dalam bahaya. 

Tapi siapa Go? Kenapa ia repot-repot memikirkan orang lain disaat ia sudah melepaskan semua orang disekitarnya? 

Zin

Twins in Disguise [Lookism x M Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang