11. Georgia

0 0 0
                                    


Hani mendudukkan bokongnya di sofa menunggu joshua selesai dengan kegiatan livenya, setelah selesai bermain tak jelas di ponsel hani memutuskan untuk ikut menonton kegiatan sang kekasih selama live.

"Ohh mereka sepertinya menyukai gelangnya"

Beberapa komentar berhasil memunculkan secercah Senyuman tipis dari bibir hani, iapun ikut terpukau melihat joshua begitu telaten merangkai gelang manik.

"Ini akan bagus jika georgia memakainya" kedua matanya menyipit saat membaca komentar tersebut.

"G - E - O - R - G - I - A ?" Hani menyandarkan tubuhnya, dari wajahnya terlihat ia tengah berfikir keras memikirkan satu orang yang bernama georgia, namun tak satupun idol yang memiliki nama tersebut.

"Ahhh nama teman joshua ketika di LA ?"Hani mengangguk pelan beberapa kali, kedua matanya kembali fokus menatap layar hingga perhatiannya kembali terbagi dengan seseorang yang memiliki nama georgia.

"Cih, jangan jangaan ini tentang shiper?"

"Oooh jadi kalian mendukung joshua bersama nona georgia?"

"Okaaayy" seketika wajah cantik yang sebelumnya tampak kesal kini memperlihatkan smirknya.

"Terlalu banyak shipper tapi kali ini aku akui aku kesal" hani melempar ponselnya, keatas sofa disebelah kiri  kedua tangannya terangkat untuk mengikat rambut namun berakhir mengacak acaknya sebagai pelampiasan rasa kesal.

"Arghhh" gadis itu menghempaskan badannya di sofa panjang, kedua tangannya menyilang didada, kedua mata tertutup dengan bibir sedikit mengerucut.

Kesunyian berlangsung selama beberapa waktu, tak ada yang menganggu gadis yang sedang mencoba menenangkan diri itu walau ia berharap bisa mendapat penjelasan saat itu juga.

10 menit..

Hatinya tak jua tenang..

20 menit...
 
Ia menghela nafas, menandakan bahwa dirinya belum juga tenang.

30 menit...

Masih dengan posisi yang sama, kini gadis itu menggigit bibir bawahnya.

"Chagi?" Panggilan dari joshua membuatnya membuka mata namun kembali tertutup seiring bergantinya gaya tidur menjadi miring.

"Sudah tidur?" Joshua berjongkok di depan sofa menatap wajah hani.

"Sepertinya belum, kamu ingin mengerjaiku?" Joshua tersenyum lebar, satu tangannya terangkat mengusap kepala hani, namun tangan hani malah menyingkirkannya dengan kasar.

"Waeyo?" Joshua terlihat kebingungan dengan sikap hani yang tiba tiba sensi, namun seingatnya ia tak melakukan kesalahan apapun. Oh apakah gadisnya marah karna meninggalkannya begitu lama.

"Mianhae..." joshua kembali mendekatkan tangannya untuk menyentuh kepala hani namun gadis itu masih mengelak.

"Dont touch" hani mendudukan badannya, joshua mendudukan dirinya di sofa namun gadis itu memberinya jarak.

"Apa aku melakukan sesuatu yang salah?"

"Ah itu, kamu marah karna aku meninggalkanmu begitu lama??"

"Ani.." hani melirik sebentar

"So?" Joshua sepertinya harus extra bersabar malam ini, gadisnya terlihat begitu cemberut, sehingga ia harus siap untuk segala hukuman atas sikapnya yang membuat gadis ini kesal.

"G - E - O - R - G - I - A itu siapa?"

"georgia, aaahh georgia?" Joshua menjentikkan jarinya saat memahami ejaan nama yang di sebutkan kekasihnya ini. Hani menatap tajam saat joshua malah tersenyum ketika menyebutkan nama yang sebelumnya ia ejakan.

Bigger Than The Whole SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang