7. Mengerti Aku.

0 0 0
                                    


"Sounds good uri dear" joshua hendak mengangkat tangannya untuk kembali memeluk hani namun pintu lift terbuka membuatnya harus kembali bersikap tegak seperti semula menghadap lurus kearah pintu lalu menanggapi sapaan beberapa orang yang mungkin dikenalnya begitupun hani jia yang bergeser kebelakang memberi tempat untuk orang orang yang baru saja masuk.

Lift penuh hampir berdesakan, beruntung keduanya sedikit jauh ke belakang sehingga joshua biaa diam diam menggenggam tangan hani, keduanya diam-diam saling menatap lalu tersenyum.

"Siapa yang mau ke lantai paling atas?" Tanya seseorang di lift tersebut.

"Maaf itu Aku"jawab joshua lembut.

"Aku dan hani harus menemui beberapa rekan disana, maaf aku menggunakan lift karywan karna lift sebelah sangat penuh, kebetulan kami baru saja bubar syuting. " jawab joshua memberi alasan keberadaan mereka di lift.

"Ah nee, sepertinya syuting berjalan sangat lancar" jawab orang itu lagi.

"Ya begitulah" jawab joshua, pintu lift terbuka terpaksa ia harus melepaskan genggaman mereka dan keluar dari lift.

"Terimakasih" ucap keduanya kemudian melanjutkan perjalanan mereka.

"Excuse me!" Hani kembali bersuara, joshua yang berjalan lebih dulu berbalik badan dan menunjuk dirinya sendiri, hani mengangguk.

"Kenapa memanggilku begitu?" Dahinya mengeryit namun senyumannya tak berubah.

"Itu, aku kehilangan rekanku.." mendengar hal itu joshua langsung terkekeh. Gadisnya begitu menggemaskan sekarang.

"My chagi neomu neomu Stupid" joshua mengeluarkan ponselnya. Hani hanya mengerucutkan bibirnya.

Sambil menunggu seseorang diseberang sana mengangkat telfonnya joshua kembali mengedarkan pandangannya, terlihat aman joshua mendekatkan wajahnya hingga bibirnya menyentuh bibir hani dengan lembut.

"Ah yeoboseyo..." ucap joshua perlahan  menjauhkan wajahnya.

"Sepertinya kalian sedang kehilangan satu orang rekan disini, ia sedang kebingungan." Ucap joshua kepada seseorang itu, sedang hani masih mematung, rasanya tulang tulang dalam dirinya begitu lembek sekarang.

"....."

'Aku rasa kasur adalah yang paling ampuh menahan tubuhku sekarang' batin hani mulai melamun.

"Ya dia tersesat dipenghujung jalan"

"......"

"Baik, kalau begitu dengan senang hati akan kuantarkan" joshua kembali menarik tangan hani berjalan menuju lift yang hanya bisa digunakan oleh artis dan beberapa petinggi perusahaan.

"Hahh~" joshua menghembuskan nafas panjangnya, tangan kirinya masih menggenggam tangan hani sedang tangan kanannya dimasukkan ke kantong celana.

Satu kakinya melangkah memiringkan tubuh menghadap hani.

"eotteohge hm, aku masih merindukanmu,  mari rencanakan sesuatu akhir pekan ini, Aku akan menghubungimu nanti." Hani hanya mengangguk. Joshua membuatnya tak bisa banyak bicara, senyuman laki laki ini sangat manis, tak membuat bosan jika terus dipandang, sedang bicarapun ia tersenyum.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya lift terbuka memperlihatkan beberapa idol hybe mereka saling menyapa dan 2 dari mereka turun joshua dan hani masuk  dan saling diam tak lupa keduanya juga menjaga jarak

"Seonbae, yeojachingu isseo?" Tanya salah satu perempuan itu saat joshua menekan angka 1 pada tombol lift.

"Why?" Tanya joshua cuek, lalu menatap hani yang menunduk di sudut yang berlawanan.

Bigger Than The Whole SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang