12. Broke Up.

1.6K 103 32
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

⚠️ harsh words.

...

Jam menunjukkan pukul tiga sore. Astrid melangkah ke loker nya seraya melepas celemek nya. Gadis itu sudah bekerja dari jam delapan pagi dan sekarang dia sudah diperbolehkan pulang.

"Gue duluan ya" ucap Astrid ke rekan kerjanya.

Astrid melangkah keluar cafe dengan atensinya yang fokus mengetik sesuatu di ponselnya.

BRAKKKK

"Awww" Astrid mengelus pelan keningnya yang bertabrakan dengan sesuatu di hadapannya.

Atensi Astrid terpaku pada dada bidang pria di hadapan nya. Gadis itu mendongakkan kepala nya dan seketika pandangan mereka bertemu. Dia adalah Saros.

"Maaf" ucap Astrid dengan pelan.

Gadis itu hendak melangkah meninggalkan nya, tapi tiba-tiba saja pergelangan tangannya ditahan.

"Pulang bareng saya, ya?" tanya Saros dengan lembut. Mengapa sekarang dia berbicara dengan amat lembut?

Astrid menghela napasnya seraya memutar tubuhnya. Di tatapnya pria itu dengan jengah.

"Jangan bersikap seperti ini, karena kita akan cerai dalam waktu dekat" ucap Astrid yang mampu menohok hati Saros.

Saros menghela napasnya. "Lebih baik kita bicarakan ini dulu. Saya-"

"Bicarakan? Saya kan sudah membuat semua ini menjadi lebih mudah. Anda bisa menceraikan saya saat ini juga."

"Astrid-"

"Lagi pula apa pentingnya sih saya di kehidupan anda? Saya kan hanya pembantu anda."

"Astrid-"

"Maaf, tapi saya harus pergi sekarang" ucap Astrid seraya menghempas kasar tangan Saros yang masih mencekalnya. Gadis itu segera pergi menuju halte dengan langkah yang lebar.

"Astrid!! Tunggu!!" Saros mengejar gadis itu, tapi sayang Astrid sudah memasuk bis yang baru sampai di halte.

"Sialan!"

...

Jujur, Astrid merasa tidak enak. Walaupun baru nginap selama satu hari di kos Fia, dia merasa tidak enak. Tidak seharusnya dia kembali kesana dan menginap lagi.

"Lo gak usah gak enakan gitu. Lagian gue senang juga kok, artinya gue ada teman disini" ucap Fia yang masih sibuk melipat pakaiannya.

Astrid menghela napasnya. "Gue bingung mau kemana lagi, Fi. Mau ngekos, tapi uang gue gak banyak."

"Lo tinggal disini juga gapapa kok. Nanti kita bisa bayar uang kos bareng-bareng saja. Jadi lo gak usah repot-repot keluarin duit banyak."

Astrid tersenyum kecil. "Thanks, Fi."

Fia menganggukkan kepalanya.

Hening. Keduanya sama-sama sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Astrid yang sibuk memikirkan keuangannya dan Fia yang sibuk melipat pakaian bersih.

Setelah selesai dengan kerjaannya, Fia melangkah ke tikar dimana Astrid duduk. Gadis itu duduk di hadapan nya.

"Gue mau nanya sama lo" ucap Fia.

"Apa?"

"Om-om tadi itu siapa?"

MY BASTARD HUSBAND.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang