[Banyak entitas Dewa di kejutkan dengan perkembangan anda!]
[Usia anda di pertanyakan.]
Pesan yang berdatangan bagaikan badai di sore hari. Arsene dengan tenang menatap langit luas dan menghentakkan pedang kayu, aura menghilang.
“Enam tahun.” katanya.
Keith di sebelahnya bingung. “Apa Pangeran?”
“Tidak, aku bicara sendiri.”
[Para Dewa ‘Underworld’ masih curiga dengan usia anda.]
‘Cih merepotkan.’
[Para Dewa ‘Ygdrassil’ suka dengan respon anda.]
[Para Dewa ‘Olympus’ mengejek para Dewa ‘Underworld’.]
[Para Dewa dari tiga kubu bertikai.]
“Oi!”
Sengatan listrik biru-hitam tidak sengaja muncul tepat di atas kepala Arsene. Ketika itu seperti akan terlihat di mata orang-orang disekitarnya Arsene menjadi panik. Kemudian percikan listrik itu padam pada detik Arsene panik dan bingung.
[Akibat Probabilitas terlalu tinggi, saluran dihentikan untuk sementara.]
Arsene merasa lega akan kedatangan pemberitahuan itu dan menghela napas dengan nyaman.
“Apa aku salah lihat... Tadi di atas kepala Pangeran ada...” ucap Vino yang tiba-tiba masuk dan membicarakan itu membuat Arsene tegang.
“Mungkinkah itu bekas dari penggunaan aura tadi? Sungguh hebat!” ucap selanjutnya Vino disertai semangat bergejolak dengan meremas tinjunya.
Sekali lagi Arsene menghela napas lega.
‘Untungnya dia bodoh.’
“Benar, Pangeran sungguh hebat.” Keith yang juga masuk itu anehnya mengangguk seolah dia bangga.
“Benarkah? Padahal yang aku lakukan hanya mengikuti saran Kapten.”
“Itu memang benar. Namun kenyataan bahwa Pangeran berbakat dan sangat kuatlah yang membuat itu menjadi mimpi yang menjadi kenyataan.”
Vino setuju dengan ucapan Keith dan mengangguk beberapa kali seperti dia sangat senang akan hal itu. Arsene yang merasa dirinya membuat kemajuan juga begitu, jadi dia mencoba memasang wajah gembira sesuai anak seusianya.
“Terima kasih!” wajah Arsene yang tersenyum benar-benar seperti anak yang polos.
‘Manisnya... Jika aku punya adik aku ingin yang seperti Pangeran Arsene.’ batin Vino dengan pipi memerah.
“Karena latihan hari ini selesai, maka aku—”
“Oh, lihatlah ada yang berlatih dengan pedang kayu.”
Saat Arsene hendak mengakhiri pelajarannya hari ini melihat hari sudah mulai senja, suara yang tidak asing dan menjengkelkan telinganya datang menghentikannya dari pengakhiran aktivitas.
Keith dan Vino langsung membungkuk begitu melihat kedua anak kecil itu.
“Salam Pangeran Deon, salam Pangeran Azkiel.” Keith dan Vino memberi kedua anak itu penghormatan yang luar biasa.
“Hei, kedua orang itu memberi hormat, kenapa kau tidak?” Deon dengan rambut hitam dan sehelai emas menunjuk ke arah Arsene.
Arsene menatap anak-anak itu dan kemudian berkedip.
“Salam Pangeran. Kenapa kalian berdua di sini?” ucap Arsene setelah memberi hormat dengan cepat.
Kedua Pangeran berjalan mendekat padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation of S-Class Hero
FantasyArsene adalah reinkarnasi dari seorang Hunter S-Class, bernama Otheo yang dikenal sebagai pahlawan yang mencegah bencana berakhirnya dunia. Dia terlahir kembali. Dia yang mulai membenci Dewa karena terus memberikan manusia bencana berupa Gate dan mo...