22. Balik ke Belanda?

326 45 14
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA -!

Happy Reading

"Panggil dia keruangan saya sekarang". Perintah Chanyeol kepada seseorang yang berada diseberang telpon lalu mematikan sambungan telpon begitu saja. Selain menjadi dokter disalah satu rumah sakit milik keluarganya, Chanyeol juga menjadi seorang CEO disebuah cabang perusahaan milik Suho.

Tok tok tok

"Masuk". Perintah Chanyeol. Menderngar persetujuan dari sang pemilik ruangan, seseorang yang baru saja mengetuk pintupun akhirnya menunjukkan batang hidungnya setelah beberapa saat Chanyeol menunggu kehadirannya.

"Iya pak kenapa? Tumben manggil saya?". Tanyanya dengan nada centil dan langsung duduk dikursi depan Chanyeol tanpa persetujuan sang pemilik ruangan.

"Im Jehan". Ucap Chanyeol menyebutkan nama wanita yang baru saja memasuki ruangannya. "Saya dengar kemarin anda mengambil cuti selama dua Minggu karena perjalana ke Paris ya?". Sambung Chanyeol bertanya.

"I-iya pak". Jawab Jehan yang terlihat sedikit gugup. "Saya kesana ada uru--".

"Saya tidak bertanya anda ada urusan apa kesana dan juga saya tidak mau tahu tentang anda, oh iya sebagai karyawan yang bekerja dibagian keuangan perusahaan saya, saya meminta rekap pengeluaran perusahaan, saya rasa dari laporan kemarin ada yang salah". Pinta Chanyeol

"B-baik pak, segera saya berikan". Ucap Jehan sambil meremas jarinya gugup.

"Lusa sudah bisa saya terima laporannya?".

"Saya usahakan pak". Sepertinya Jehan sedikit keberatan dengan tenggat waktu yang diberikan Chanyeol.

"Yasudah, tapi saya harap dalam minggu ini laporannya sudah selesai". Tegas Chanyeol yang diangguki oleh Jehan.

"Btw, bapak udah makan siang?, mau makan siang bareng dicafetaria depan?". Tanya Jehan berharap Chanyeol menyetujui ajakannya. Tapi sayang sekali ajakan Jehan ditolak mentah-mentah oleh Chanyeol. "Sebentar lagi istri saya datang mengantarkan makan siang". Ucapan Chanyeol langsung mengubah ekspresi wajah Jehan dari senyum manis menjadi murung seketika.

"Yaudah kalau gitu saya pamit dulu ya pak lain kali aja ya pak saja ajak lagi". Ucap Jehan dengan nada pelan, mengisyaratkan kekecewaan. Tanpa menunggu balasan dari Chanyeol, Jehan langsung membalikkan badan dan menutup pintu ruangan Chanyeol dengan kencang, suara debaman pintu berhasil membuat Chanyeol terlonjak kaget.

Refleks Chanyeol mengusap dada. "Buset tuh cewe barongsai serem juga".

- Brother NCT DREAM-

Sekarang Chanyeol sedang berada disalah satu pusat makanan di Seoul , ia berniat membelikan Hana beberapa croffle, karena gadis itu sangat menyukai makanan perpaduan antara croissant dan waffle tersebut, tidak lupa Chanyeol juga membelikan makanan untuk para bujang, tentu sebelum diberi pelajaran mereka harus mengisi tenaga terlebih dahulu agar tidak cepat pingsan (ganas emang si Cahyo nih).

Setelah memarkirkan mobilnya dibasement rumah sakit, tanpa menunggu lama Chanyeol langsung berjalan cepat menuju ruang rawat VVIP milik Hana. Chanyeol tersenyum ketika beberapa suster dan pegawai rumah sakit yang lain menyapanya. Sesampainya diruangan Hana, Chanyeol mengerutkan keningnya ketika melihat Gavin yang sedang menyuapi Hana dengan semangkuk bubur.

Menyadari kehadiran Chanyeol, dengan segera gavin beranjak dari duduknya, mempersilahkan Chanyeol untuk duduk.

"Hai sayang, nih croffle kesukaan kamu". Ucap Chanyeol sambil menyodorkan kantong berisi jajanan tadi. "Saya beli banyak, kamu ambil aja kalau mau". Sambungnya kepada Gavin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROTHER NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang