1. Berubah

40.4K 3.8K 76
                                    

Estrella hanya mengangguk dan mendengarkan secara seksama penjelasan Lizzie mengenai dirinya yang sempat pingsan tadi. Semua ini karena Bianca yang sengaja membenturkan kepalanya ke dinding secara bertubi-tubi hingga membuat Estrella pingsan dan untungnya Lizzie berada di sana saat itu, wanita itu segera memanggil pengawal untuk membawa Estrella ke kamar.

Ia ingat betul mengapa Bianca membenturkan kepalanya ke dinding, alasannya karena Bianca cemburu pada Estrella yang selalu berada di satu ruangan yang sama dengan Jasper padahal disini yang menjabat sebagai istri sah pria itu adalah Estrella. Mengapa Bianca harus marah? Lagipula di ruangan itu Estrella hanya duduk dan memandangi suaminya dari jauh, ia tidak berani mendekat karena Jasper pasti akan berlaku dingin padanya, sungguh miris.

Estrella berjanji tidak akan mengusik hubungan Bianca dengan Jasper, ia hanya ingin hidup normal meskipun hanya sebagai Queen pajangan semata. Dikehidupan keduanya ini dirinya bertekad untuk mengembalikan nama baiknya di mata rakyat Oskandors setelah nama baiknya kembali, ia akan mengajukan perceraian pada Jasper dan menikmati 15 tahun pengasingan nya dengan damai.

Setidaknya Estrella masih bisa menyelematkan nama baiknya, sedangkan rumah tangganya? Entahlah, ia tidak ingin menaruh harapan besar.

"Lizzie, bisakah kau mengambil buku kosong dan pena untukku?"

"Tentu Queen." Lizzie tidak sebingung tadi, ia sudah mengetahui ingatan sang Queen bermasalah akibat benturan keras itu.

Estrella akan menulis semua rencana dan langkah yang akan ia ambil untuk merubah pandangan rakyat terhadap dirinya. Dan Estrella juga tidak lupa untuk menulis kejadian apa saja yang akan terjadi 1 bulan kedepan.

Lizzie kembali datang dengan sebuah buku bersampul putih dan sekotak peralatan tulis, Estrella mengucapkan terima kasih dan mulai mengucurkan segalanya di buku tersebut. Estrella hanya menulis poin-poin penting yang akan dirinya hadapi.

Estrella menguap, ia mengantuk dan berencana tidur lebih awal malam ini. Ah berbicara tentang malam, besok pagi sudah hari ke 29 dan sepertinya Estrella harus mulai menjauhi Bianca karena selama ini wanita itu selalu menjadi biang dari segala masalahnya. Bianca yang manipulatif selalu berhasil menarik perhatian Jasper.

"Queen, sudah waktunya makan malam."

Estrella menoleh karena fokus menulis ia jadi melupakan keberadaan Lizzie. Estrella menghela nafas, ia melupakan jadwal makan malam membosankan itu.

"Mari saya antar."

Estrella meletakkan peralatan menulis nya ke atas meja kecil di samping ranjangnya lalu beranjak dari sana. Estrella berjalan dengan Lizzie yang setia mengekornya di belakang. Matanya menatap sekitar, suasana malam di istana selalu membuatnya takjub.

Istana kerajaan Oskandors sangat megah dan besar, dindingnya terbuat dari batu alam yang kokoh sangat sulit untuk di hancurkan. Oskandors dikenal sebagai kerajaan raksasa dengan keamanan tingkat tinggi yang belum pernah dibobol oleh siapapun manapun sejak 310 tahun. Seperti namanya Oskan-Dors, di tulis dengan bahasa kerajaan Oskandors yang memiliki arti 'Pintu Kematian' semua orang yang masuk secara ilegal ke kerajaan ini hanya memiliki satu pilihan yaitu mati.

Saat malam para prajurit lebih banyak berjaga di luar istana. Hanya ruangan penting yang di jaga 24 jam, yaitu kamar tidur King dan Queen, ruangan kerja, penjara dan perpustakaan istana.

"Apakah anda mengizinkan saya untuk membicarakan masalah tadi pada yang mulia King?" Tanya Lizzie.

"Tidak perlu dan rahasiakan ini dari siapapun."

Estrella mengangguk sekilas pada segerombolan pelayan yang memberi hormat kepadanya namun saat sudah berada jauh dari Estrella para pelayan itu langsung membicarakan hal buruk tentang Estrella. Ia berbelok dan dari sini dirinya sudah bisa mencium aroma masakan yang menggoda indra pembau nya dan tanpa sadar senyumnya terukir.

Queen Estrella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang