BAB 11 # Rencana A?

58 13 3
                                    

"jika ketakutan sudah diujung tanduk, apa yang harus gue lakukan?"
                                        ~kevano adijaya

"Makasih" ucap seorang gadis yang telah turun dari motor besar pemuda itu. Menatap pemuda yang masih nangkring diatas motornya miliknya

Pemuda itu hanya berdehem menjawab ucapan terimakasih itu.

"Mau mampir dulu, mungkin sekarang Abang udah pulang" tawar athyya pada Artha. Karna hari sudah lumayan gelap.

"Gak —"

PUKK

"Lo, bawa adek gue kemana nyet?" Ujar arka tiba-tiba dan menabok kepala Artha menggunakan sendal capit yang ia gunakan dari arah belakang.

Artha menoleh kearah Arka yang menatap dirinya garang. Terlihat dari pakaian Arka yang kini ia lihat.

Pakaian? Ya Arka sekarang menggunakan baju Koko dan sarung yang melilit dipinggangnya, Arka yang baru saja pulang dari masjid malah disuguhi pemandangan adiknya yang baru pulang diantar temannya itu.

Dengan perasaan kesal Arka datang dan melucuti sendalnya lalu ditaboklah kepala Artha.

"Ppptttt" Athyya menahan tawanya agar tidak meledak.

"Apa?" Membalas tatapan garang Arka.

"Apa hah?" Arka pun maju satu langkah dengan mata menatap garang mata tajam Artha.

Artha menatap heran Arka tidak biasanya ia berani terhadapnya. Artha turun dari motornya lalu mendekatkan dirinya dengan Arka.

Athyya? Athyya hanya menyaksikan film didepannya dengan menahan tawa, tak lupa popcorn yang tadi diberikan bodyguard.

Kembali lagi ke Artha dan Arka sang pemeran utama dimata athyya.

Arka mencengkram erat kerah baju Artha "Lo tadi bawa adek gue kemana?" Ucap nya penuh intimidasi.

"Gue bawa ke—" mencoba menjawab santai namun perkataannya di sela oleh sang penonton yaitu athyya.

"CLUB BANG!!" Teriak Athyya.

Mereka berdua menoleh pada sang empu. Artha melotot, tidak-tidak ia tidak bawa gadis itu ke club.

Yang teriak pun menampilkan raut wajah serius padahal dihatinya ia menahan tawanya.

"Lo!" Arka menatap tajam Artha yang kini wajahnya berubah menjadi panik.

"G-gak,"

"NGELES DIA BANG!!" Athyya kembali berteriak.

"Ngaku aja Lo! Kalo Lo bawa adek gue ke club!" Arka melepaskan cengkraman pada kerah baju Artha.

"Gak. sumpah!!" ucap Artha panik. Mengapa ia menjadi terpojok seperti ini. Bahkan raut wajahnya berubah menjadi panik.

"BOHONG DIA BANG!!"

"LO GAK USAH MEMPRODUKSI DEH!!" teriak Artha yang terlanjur kesal terhadap gadis itu. Masih mending ia mau mengantarkan gadis itu!! Sebenarnya ia malas.

"PROVOKASI!!" Teriak mereka membetulkan ucapan Artha yang ke sleding.

Terkejut? Dengan sekejap mata Artha menatap mereka dengan pandangan datar sedatar harapan memiliki manusia fiksi. Eh?!

Disana bukan hanya Athyya dan Arka namun ada semua temannya. Zefian, kevan dan Fatir ada disana namun ia bersembunyi dibalik semak-semak sembari merekam ketua mereka yang terlihat panik.

"BWAHAHHAA" ketawa mereka pecah saat wajah Artha berubah menjadi kusut.

"Sorry tha kita tadi cuman nge prank Lo doang" ucap Arka dengan ditengah-tengah tawanya.

ARTHATHYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang