sahabat semati 🗿

551 123 69
                                    


15.00

"ini jalan pulang nya dimana woi?" Tanya (name) entah pada siapa.

Ia hanya mengikuti ke mana langkah kakinya membawanya pergi, pohon-pohon di hutan sangat besar sehingga tidak memungkinkan dirinya untuk memanjat.

Setidaknya ia beruntung karena cahaya terik matahari tidak terlalu menyengat di sini.

Srek
srek

(name) menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang berasal dari semak-semak dari arah samping kirinya.

(name) menoleh dengan tatapan horor, takut nya itu hewan buas atau 'penunggu' dari hutan ini yang terusik dengan ke hadirannya.

'please ku hanya mau pulang' batin (name)

Ia melirik ranting pohon yang lumayan besar tak jauh berada di dekat nya, ia mengambil ranting itu untuk digunakan sebagai alat pemukul untuk melindungi dirinya.

(name) masih berdiri dengan ranting pohon ditangannya. Suara yang berasal dari semak-semak itu masih terdengar.

(name) menajamkan telinganya guna menebak suara apa yang ia dengar saat ini. Mungkin karena jarak ia dan sumber suara nya lumayan jauh ia tak bisa mendengarnya dengan jelas, ia memberanikan diri untuk mendekati sumber suara itu dengan perlahan.

Samar-samar ia mendengar suara orang bicara dan beberapa suara aneh yang tidak bisa ia tebak.

Untuk berjaga-jaga, Ia berhenti sekitar 5 meter dari sumber suara yang sekarang lumayan terdengar jelas.

"Iyah mas di situh~"

"Mmhn, kamu sempit banget sayang~"

(Name) mematung ketika menyadari suara aneh yang ia dengar barusan, sontak ia mengambil batu yang berada di dekat kaki nya dan bersiap untuk melempar.

"BISMILLAH HADSHOOT!!!" teriak (name) melempar batu nya dengan keras.

PLETAK!
dan tepat mengenai kepala orang itu.

"ANJING!! SIAPA YANG NGELEMPAR BATU KE SINI BANGSAT?!"

"sa-sayang, kayaknya ada orang lain
disini...."

"HAH?! SIALAN! BURUAN KABUR SEBELUM KITA KETAUAN!!"

'Eh anjirr apaan tuh' (batin name) Ketika disuguhi pemandangan yang membangongkan kedua manusia berbeda gender kocar-kacir dengan keadaan telanjang.

(Name) tebengong melirik baju dan kedua kekasih itu bergantian, ia berjalan mendekati baju yang mereka tinggal kan dan mengambilnya.

'Wihhh, mantap nih mumpung masih bagus lumayan kalau dijual khekhekhe' batin (Name)

Ia berjalan mencari jalan keluar kembali, sambil membawa baju yang ia pungut.






19.30

Hari sudah menjelang malam dan (name) masih belum menemukan arah jalan keluar dari hutan, ia berjalan sambil terus menggerutu kesal.

"argh bangs*t, gobl*k anji*g, dimana jalan keluar nya woy!" gerutu (Name) menghententakkan kakinya ke tanah.

Karena kesal, ia pun mengambil batu dan melemparkan nya ke sembarang arah, kemudian muncul suara gaduh pelan dari arah semak" itu. Berbeda dengan kejadian siang tadi, saat ini justru ia malah terlihat santai.

'halahhh, palingan kena orang ngent*d lagi' batin (Name).

Suara gaduh itu semakin besar mendekati nya bersamaan dengan tanah yang ia tapaki bergetar.

lucky! |Lookism X Reader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang