(Name)

509 124 100
                                    

"kau lebih cocok jadi kakak dibanding ayah ku" (Name) melirik Rein yang duduk di bangku kemudi.

"walau muka mu kayak om pedo sih" lanjutnya.

"p mksd?"

"awalnya aku juga nya mau begitu, tapi ini juga demi diriku sendiri" balas Rein.

"aku tetap tidak mau! Aku tau kau mengatakan itu agar tidak di jodohkan dengan cewek genit itu!"

"tolong aku dong! Tolong jadilah anakku!"

"kau ini bodoh atau apa? Umur mu baru 19 tahun, kau akan mengatakan apa pada para orang itu?"

Flashback on

"jadi umurmu 19 tahun? Kok udah kayak om-om aja?" tanya (Name).

"muka ganteng kek gini di samain om-om"
Ucap rein tak terima.

"habisnya muka mu serem sih" balas (name).

Mereka tengah berjalan menuju sebuah restoran mewah dengan bergandengan tangan, rein tiba-tiba berhenti sambil menepuk jidat nya.

"kau tunggu disini dulu ya , aku ingin mengambil sesuatu yang tertinggal di mobil, aku akan segera kembali" ucap Rein melepas genggaman tangan (Name), ia pergi berjalan cepat ke tempat parkir.

"wokeh" (Name) di minta untuk menunggu di depan restoran mewah itu ,tentu saja orang yang lewat menganggap nya sebagai gembel yang kelaparan.

"btw, si Reun itu agak sedikit mirip sama salah satu husbuku, tapi siapa ya?" gumam (Name), saat sedang asik berpiy, tubuhnya terdorong ke depan akibat seseorang menabrak nya dari depan.

"aduh! Hei, kau ngapain di tengah jalan!" Sewot perempuan berbaju formal, namun minim dengan riasan menor, ia menunduk untuk melihat siapa yang ada di bawahnya saat ini.

Mata nya menangkap seorang bocah yang tengah terduduk akibat dirinya, (Name) mengelus pantat nya yang sakit.

"ah? Ternyata rakyat jelata? aduhh, kaki ku jadi kotor deh, aku harus mandi 3x nih" perempuan itu merendah kan (Name), yang dibalas dengan tatapan tajam.

"Apa mata mu itu tertutup bulu mata lebat mu itu? kau yang menabrak duluan dan aku sudah berdiri dipinggir, dasar badut! Apa kau sedang terburu-buru ingin pergi ke rumah bordil? " sarkas (Name),ia berdiri dari jatuhnya.

"a-apa?! Dasar bocah gembel kurang ajar! Kau berkaca dong! Baju mu itu bisa aku beli 100x lebih banyak tau! Wajah mu juga tak sebanding dengan wajah ku!" balas perempuan itu.

"setidak nya, wajah ku cantik natural, baju ini? Setidak nya lebih tertutup menyembunyikan keindahan nya, bukan seperti mu, sudah tevos malah di umbar pula. Kau tau kata pepatah? Cantik itu bukan hanya dari luar saja, tapi juga dari dalam"

"riasan make-up Juga menor, cocok cosplay badut, wajah dan leher mu bahkan berbeda warna, setidaknya tutupi dengan bedak tebal mu juga"

Pertengkaran mereka menjadi tontonan orang yang lewat, bahkan ada yang merekam adegan tersebut, mereka mengagumi mulut pedas bocah yang sukses membuat marah perempuan menor itu.

Wajah perempuan itu memerah, menahan marah dan malu, ia melirik gelisah ke segala arah, ia kembali melihat bocah gembel ini yang masih terlihat santai.
Ia mengangkat tangannya untuk menampar wajah menyebalkan bocah ini.

"kau-"

tangannya tertahan di udara, sebuah tangan kekar menahan nya untuk menyentuh pipi (Name) yang terjarak 5cm.
(Name)? Ia hanya memandang bosan, ia bisa melihat gerak tangan perempuan itu, hanya saja ia malas menghindar.

"Tuan! Kau dari mana saja? Aku sudah menunggu mu dari tadi!~" perempuan itu berucap dengan nada manja, ditambah pipinya yang sengaja di kembungkan.

Pria ini meninggalkan nya saat pertemuan yang membahas tentang perjodohan mereka, tapi baru 15 menit bersama ia sudah di tinggal.

lucky! |Lookism X Reader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang