In Japan

386 105 57
                                    

09.00

"hahh, kenapa aku bisa disini" ucap (Name) menatap keluar jendela pesawat yang tengah memgudara.

'hancur sudah harapan bertemu dengan cowok imut' batin (name).

"hehehe, kalau begini, aku tidak masalah pindah selama nya ke jepang" sahut pemuda yang duduk di sampingnya.

"cih, padahal kan aku mau ketemu yohan" gumam (Name) sedih.

"yohan, siapa?"

"kepo"

Rein mendengus kesal, ya setidak nya (name) ikut ke jepang dengannya, walau cuma seminggu, tapi tak apa.

Gimana (name) bisa ikut Rein ke jepang?

Hitoshi yang meminta Rein membawa anak nya kejepang, pria itu terkejut saat seminggu setelah Rein pindah ke korea, ia mendapat kabar kalau adik tiri nya sudah memiliki anak, ia penasaran bagaimana adik nya ini bisa memiliki anak di usia muda, ditambah seumuran dengan anaknya.

Yang artinya ia memiliki anak saat usia 14 tahun!!

Apa-apan?! Jadi ini alasan dia selalu menolak lamaran dari para gadis yang menyukainya!!

Tapi ia bersyukur, rumor tentang Rein yang menyukai sesama sejenis itu tidak benar.

Lelaki itu bahkan bertanggung jawab atas anaknya itu. Ngak tau aja, (Name) itu anak pungud.

"Sialan!!! Aku mau turun saja!!!" teriak (Name) frustasi.

"ssttt, kau jangan teriak! Penumpang yang lain tergangu tau" tegur Rein .

"karena aku pergi, dyeomo jadi sendirian dirumah, dia pasti merindukan ku......"

Meanwhile dyeo

Sllurrpp

"ahh, hari tenang ku kembali lagi" ucap dyeo yang tengah duduk berselanjar di kursi goyang sambil memegang secangkir teh dengan zin yang mengipasi nya.

"kenapa aku jadi tukang kipas begini?" gumam zin.

"lebih kencang"

"baik!"

Back to (Name)

Karena (Name) ini mudah gabut an, ditambah tidak boleh bermain handphone di pesawat, ia memilih menendang-nendang kursi penumpang yang diduduki oleh perempuan pirang di depannya, hingga si perempuan menoleh dengan tatapan sinis padanya.

'wihh, bule nih' batin (Name) menelisik wajah cantik perempuan itu.

'mirip Shely, Tapi masih cantikan shely sih'

"stop it!"

Yang malah di balas dengan ancungan jari tengah dan tatapan ngak kalah sinis oleh (Name).

"wat? No laik?"
(apa? Ngak suka?)

Perempuan itu mencoba untuk sabar dan tidak memperdulikan (Name) yang menendang kursi nya lebih kencang. Ia menengok sedikit kebelakang untuk melihat seorang pria yang tengah memandang ke kursi depan sambil mengorek hidung, ia rasa itu ayah dari bocah ini.

"excuse me sir, please ask your daughter not to kick my chairbener ngak sih? Sya pkek translate, maklum b. Inggris sya remed 🙃🙏
//Permisi Pak, tolong minta putri mu untuk tidak menendang kursi ku//

Rein mengalihkan pandangannya dari pasangan gay yang tengah bermesraan dikursi depan.

"hah?" beo nya.

"please ask your daughter not to kick my chair" ulang perempuan itu.
//tolong minta putri mu untuk tidak menendang kursi ku//

"ngomong apa sih?" tanya Rein mengerutkan dahinya.

lucky! |Lookism X Reader|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang