12.

66 34 3
                                    

Back to Lubna Sanjaya storys guys!!!
Jangan lupa vote yah!!
Karena kebutuhan penulis bukan hanya kalian suka sama ceritanya but vote and komenan kalian juga, jadi jangan lupa yah lopyu all🦋

"Sederhana tapi bermakna."

Nr97³

Lubna dan Angga hampir sampai di sekolah tercinta. Tiba tiba Lubna berteriak menyuruh Angga untuk menghentikan motornya.

"ANGGAA STOPP!!!" Teriak Lubna membuat Angga menghentikan motornya mendadak.

Cittt.....cittt...

Suara rem mendadak dari motor Angga. Akibatnya membuat Lubna menutup matanya dan memegang pundak Angga dengan kencang karena takut.

"Astgafirullah lubnaa! Napa nyett, untung gak nabrak pohon." Marah Angga.

Hampir, bayangkan saja posisi motor Angga sekarang hanya berjarak lima jengkal dari pohon yang ada di depan mereka.

Apa jadinya jika mereka menabrak pohon itu, bukanya sampai di sekolah malah sampe ke Rahmatullah dan ingat teman ini adalah ulah seorang Lubna Devandra.

"Hati-hati Angga Lo mau bunuh gua!? Gila gua bilangin bunda Lo yah enak aja mau bunuh anak kesayangannya ini." ucapnya tampa merasa bersalah.

Apa ini? Lubna yang meneriakinya itu sebabnya Angga rem mendadak jika tidak, mungkin mereka sekarang sudah di rumah sakit.

Angga hanya bisa mengelus dadanya sambil mengucap istighfar.

"Anak bunda Aletta emang rada-rada stress yah, Lo yang teriak di kuping gua Jubaedah makanya gue rem mendadak siapa yang gak kaget dengar suara toa Lo itu! Malah nyalahin gua." Balas Angga tak mau kalah.

"Dih ngalahin pembicaraan ngaku Lo mau bunuh gua kan!"

Plakkk

Plakkk

Jeduarrrr

Suara pukulan dari Lubna untuk sepupu Angga tercinta, sang empu hanya bisa meringis kesakitan.

Jika melawan urusannya makin panjang, bukan mengahadapi orang tua Lubna tapi orng tuanya sendiri bisa-bisa uang sakunya di potong sama papa Rian.

Intinya Rian yang notabene Ayah dari Angga lebih menyayangi Lubna dari pada dirinya, itulah yang di pikirkan Angga

"Lagian Lo kenapa sih teriak gitu?" Tanya Angga.

"Antar gue sampe halte sekolah aja, emang lo mau jadi bahan pembicaraan anak-anak Trisakti cuman gara-gara kita ke sekolah bareng?" Jelasnya.

"Ya nggak lah, ngapain." Tolaknya melipatq tangan depan dada.

Memang benar yang di ucapkan Angga dan Lubna, mulut anak-anak Trisakti tidak di ragukan perihal menggosip kehidupan orang lain.

Itu juaranya dan bisa saja QINTAR ALEXANDER di nobatkan sebagai raja gosip dan pria bermulut pedas sepanjang sejarah.

Tanpa basa-basi mereka kembali menaiki motor yang di kendarai Angga tadi dan menurunkan Lubna tepat di halte sekolah guna menjaga kelestarian dan kedamaian kehidupan mereka berdua yah ges yah.

"Turun Na, Lo berat soalnya."ujarnya menggoda Lubna.

"Wah-wah ngajak war yah pak? Oke otw telpon ayah Rian." Balas Lubna sambil turun dari motor Angga dan meraih handphone di saku bajunya. Belum sempat Lubna mengambil handphonenya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REDUP (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang