001.ZAHHAMAL

13 0 0
                                    

Disebuah rumah sederhana pagi ini, terdengar suara langkah kaki sedikit tergesa - gesa menapak dilantai, sedangkan dua remaja yang berbeda usia melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala, Seakan sudah biasa terjadi. mereka memilih melanjutkan sarapan mereka yang tertunda.

"kak, Malik nebeng sama kakak aja, ucap si bungsu.

"ayo", sambil mengaitkan tas kepundaknya sang kakak mulai melangkah.

Remaja itu pun segera  mengikuti sang kakak dari arah belakang.

Dari dalam rumah teriakan seorang perempuan terdengar memanggil mereka,
"Halil, Malik kalian ngga mau barengan sama kakak saja"?. tanya seorang perempuan yang sekarang sudah berdiri tepat di samping mereka.

"nggak deh Kak, motor aku udah ada di antar sama yang punya bengkel kemarin". tutur Halil sambil menunjuk ke arah kendaraan beroda dua yang sudah terparkir  cantik di halaman rumah mereka.

"yakin nih? ". tanyanya memastikan kembali.

"iya kakakku yang caanntiiiiiiik" jawab mereka berdua kompak .

"yaudah, kami pamit ya kak". pamit kedua remaja itu sambil menyalim tangan kakaknya.

"Assalamualaikum".

"Wa'alaikumussalam".

Setelah kepergian kedua adiknya, Zahwa  masuk kedalam rumah mengambil tas dan kunci mobil yang sengaja ia letakkan di atas meja, memastikan semua barang yang dibutuhkannya sudah siap, lalu ia mulai melangkah keluar dan tak lupa mengunci pintu.

***

   Di salah satu sekolah menengah sebuah motor memasuki area parkir sekolah SMA GARUDA, suara bisikan para gadis berteriak histeris se akan hafal siapa pemilik kendaraan tersebut. Dengan perlahan ia membuka helm fullfacenya, tak lupa ia merapikan rambutnya yang berantakan dengan jari, hal itu semakin membuat nya terlihat tampan.

Terlihat dari arah berlawanan teman -teman remaja itu berjalan kearahnya.

"Halil, kau nggak masuk kerja kemarin kenapa ??" Tanya Ozil menepuk pundak Halil.

"ban motor gue kempes" . jawab nya singkat.

"kau kenapa ngga ngabarin kita sih?" tanya Dika di sela langkah mereka menuju kelas.

"hp gue mati !!"

"kok bisa ?".

"apa ?".

"hp kau mati, kok bisa??".

"lobet !".

"ngirit banget pak ngomongnya??, kayak isi dompet anak kossan akhir bulan dah". sahut Rafa yang dari tadi gemas mendengar percakapan teman-temannya.

Mereka hanya terkekeh mendengar celetukan Rafa.

Sesampainya dikelas mereka mendudukan diri dibangku masing-masing.

"Al, kak Zahwa udah tau kalau kau kerja??"
pertanyaan dari Dika membuat mereka semua menatap kearah Halil.

Hanya gelengan kepala yang mereka dapatkan, mereka hanya bisa menghela nafas melihat itu.

"Al, apa sih salahnya kalau kau bilang ke kak Zahwa, kau kerja. siapa tau aja kak Zahwa merubah pikirannya dan ngasih izin !!!".

"Hem"

"kalian tau kan, pendirian kakak sepupu gue itu kayak apa? " ucap Ozil

Sebelum menjawab pertanyaan Ozil, perkataan Rafa terputus karna guru sudah masuk kedalam kelas,melihat itu Rafa menggerutu tak jelas yang mana membuat teman-temannya terkekeh.
***

ZAHAMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang