"Gini nih, orang ganteng, berdiri aja udah banyak yang histeris, nah saya tiduran aja ngga ada yang peduli ". cerocos Rafa terheran-heran melihat di pinggir lapangan banyak yang meneriakkan nama Halil.
"terima nasib aja, makanya waktu pembagian muka tampan dalam rahim kau kemana??". Dika bertanya dengan wajah santai.
"main gundu !!! ". jawabnya ketus.
Lepas sudah tawa Dika dan Ozil karna sudah berhasil membuat Rafa emosi, Halil yang melihat itu juga ikut terkekeh, sudah biasa bagi mereka saling bercanda seperti itu, bukan karena mereka tidak saling menghargai, melainkan itu adalah bumbu dari persahabatan mereka, mulai dari empat tahun yang lalu dimulai dari kelas satu smp.
"perasaan gue gak jelek-jelek amat deh," katanya, sambil berjalan menuju pinggir lapangan di mana tempat para gadis duduk.
"boleh nanya nggak ?".
"mau tanya apa, ya kak ??".
Salah satu dari perempuan disana menjawab pertanyaan Rafa, mewakili teman - temannya yang penasaran dengan apa yang ingin Kakak kelas nya itu tanyakan.
"menurut mu, aku gimana? ".
"gimana apanya? " tanya nya ikut bingung.
"ya aku gimana, dimata mu sebagai perempuan !".
"lumayan tampan sih kak, tapi lebih tampan kak Halil sih ".
Matanya melotot mendengar jawaban si perempuan. Dengan gerakan cepat ia meninggalkan perempuan tadi yang sudah melongo di tempat.
"apa aku salah ngomong ya, padahalkan jawaban ku paling jujur". herannya.
"iya aku tau, kalo Halil tu ganteng, tapi nggak usah di perjelas juga kali". gerutunya.
Tanpa dia sadari, telah sampai di dekat para sahabatnya dan gerutuannya di dengar oleh mereka.
Ozil dan Dika akhirnya meledakkan tawa mereka kembali mendengar yang di katakan Rafa, sedang Halil sudah melangkah ke tengah lapangan melakukan pemanasan bersama tim basket lainnya.
Rafa, yang melihat itu hanya mendengus kesal, " teman Semprul ".
Setelah mengatakan itu, ia mengikuti Halil meninggalkan kedua temannya yang masih asik dengan tawa mereka.Prrriiiiit
Suara sempritan melengking di tengah lapangan pagi ini, menandakan permainan akan dimulai.
Masing-masing kubu memasuki lapangan.
"Siap ??". suara berat seorang wasit terdengar .
"Mulai ". lanjutnya.
Sorakan penonton terdengar menggema di pinggir lapangan, mendukung sekolah masing-masing.
Semua penonton nampak serius, melihat aksi perebutan bola ditengah lapangan.
Halil nampak lihai memainkan benda bulat itu, sesekali ia memantulkannya ke lantai. Ia menatap ke arah lawan yang sedari tadi menahan pergerakannya.
Dengan santai ia memantulkan bola itu kebawa kaki lawannya, belum sempat lawannya merebut benda bulat itu, Halil sudah memutar tubuhnya dan langkahnya meraih kembali benda berbentuk bulat tersebut.
Dengan gerakan cepat ia berlari mendekati ring , tak ingin menglur waktu segera ia memasukan bola kedalam keranjang lawan.
"ye.. SMA GARUDA.. YEEEE".
"Halil, Halil.. Halil.. semangat, ".
Teriakkan heboh para penonton menggema di pinggir lapangan, senang karena sekolah mereka mencetak skor.
![](https://img.wattpad.com/cover/334123036-288-k472433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHAMAL
Teen FictionDILARANG KERAS MENGKOPI ATAU MENIRU INI, KARYA SENDIRI. INI KARYA PERTAMA KU, MOHON BANTUANNYA, HARAP komennya yang baik !! "Kak, Malik boleh rindu"? "Nggak boleh, jika itu membuatmu merasakan sakit!!! " entah mengapa jawaban itu yang keluar da...