Plaak..
Suara nyaring sebuah tangan menyentuh pipi salah seorang dari kumpulan mereka terdengar, beberapa pasang mata melotot melihat apa yang terjadi., ya baru saja Fisya menampar Klara sebelum tangan perempuan berpenampilan nyentrik itu menyapa pipi mulusnya, malah dengan gesit Fisya menahan dan memelintir tangan klara.
"awh.. Ssshh.." rintihnya.
"lepasin tangan Klara, kamu gak tau orang tua Klara siapa ha? ". sembur Dewi, saat ini remaja itu berusaha melepaskan cengkeraman Fisya pada tangan Klara.
"lepas, atau kau akan menyesal ". ancam Mira, teman Klara lainnya.
"udah kayak gini kalian masih berani ngancem aku". menatap tajam ke arah Klara dan sekutu nya.
"ternyata, kau orang yang munafik, sok polos untuk mencari perhatian para lelaki, aku akan nyebarin ini, biar semua tau gimana sifat asli dan busuk mu, awhsss.. ".
ancam Klara di tengah ringisannya."peduli ku apa?, aku hanya mencoba membela diri". ujarnya tersenyum mengejek.
"ini untuk yang terakhir kalinya kalian gangguin aku, masih untung tak ku patahkan tangan kurus mu ini, dan ya salam kenal sama orang tuamu". lanjut nya santai dan mendorong kuat Klara kearah belakang.
"kau....!!!".
"bye.. ".
Tanpa peduli Fisya melangkah pergi meninggalkan mereka.
*****
"tungguin kakak sepuluh menit lagi sampai ".
"oke".
Malik di temani ke dua sahabatnya menunggu jemputan, saat ini mereka bertiga duduk di salah satu warung depan sekolah.
"Malik, gimana rasa nya punya kakak ". tanya Kaindra tiba - tiba.
"senang, emang nya kenapa? ".
"mana ada senang, yang ada bikin rusuh, suka merintah ini itu, ". Cerocos Naufal.
"aku gak nanyain kamu Fal, ".
"aku cuma pengen tau rasanya punya saudara seperti apa, Malik?".
"lebih baik nggak punya saudara kayak kamu Kai, menjadi satu - satunya, dan gak perlu sakit hati kalo orang tua kita lebih peduli sama saudara mu yang lain". ujar Naufal lagi.
"apa sih Fal, kamu pikir enak jadi aku, aku juga ingin punya saudara kayak kamu dan Malik, sayang nya Mama udah gak bisa hamil". Jelas Kaindra.
"maaf Kai, maaf aku nggak ngertiin kamu". ucap Naufal merasa bersalah.
"punya saudara itu enak Kai, mereka ada untuk nguatin kita di saat kita lemah, tempat mengadu dan bercerita, tempat bersandar dan pengganti orang tua yang hebat ". terang Malik semangat.
"wah, kak Zahwa dan kak Halil mau nggak ya mengadopsi aku, sebagai adik angkat mereka??". cetus Kaindra .
"kalo kamu mau, jadi adik angkat kak Halil saja, karena untuk jadi adiknya kak Zahwa tidak menerima lowongan".
Kaindra dan Naufal merasa heran dengan penjelasan Malik, apa bedanya menjadi adik dari Zahwa dan Halil, bukannya mereka berdua juga bersaudara.
"emang nya kenapa kalo melamar menjadi adik nya kak Zahwa? ". tanya Naufal penasaran.
"ya gak bisa, hanya kak Halil dan aku saja yang bisa jadi adiknya kak Zahwa, selain itu tidak boleh !!".
"terus, kalo jadi adiknya kak Halil boleh, kenapa? ".
"kan adiknya kak Halil cuma aku, bisalah aku berbagi kasih sayang sedikit sama kau". terang nya.
Naufal maupun Kaindra hanya menganggukan kepala tanda mengerti apa yang di bicarakan Malik.
![](https://img.wattpad.com/cover/334123036-288-k472433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAHAMAL
Teen FictionDILARANG KERAS MENGKOPI ATAU MENIRU INI, KARYA SENDIRI. INI KARYA PERTAMA KU, MOHON BANTUANNYA, HARAP komennya yang baik !! "Kak, Malik boleh rindu"? "Nggak boleh, jika itu membuatmu merasakan sakit!!! " entah mengapa jawaban itu yang keluar da...