Prolog

38 1 0
                                    

"Alea, please be mine?" suara serak dan berat terdengar di telinga Alea yang tengah memejamkan matanya.

Sebuah tangan kekar semakin menelusup kedalam belahan dada Alea yang sama sekali tidak terbungkus apapun.

"Gak bisa, Han!" tegas Alea, kemudian berusaha melepas tangan kekar yang melingkar di pinggang nya itu.

Han menatap nanar pada Alea, cinta pertama nya. "Kenapa? Aku bisa mencukupi bahkan lebih untuk kehidupan kamu dan nenek kamu."

Alea menggeleng pelan, dia terduduk dan menatap pria di samping nya yang kini terbaring.

"Orangtua kamu bahkan gak setuju, mereka juga menghina aku."

Dengan situasi yang sangat intim ini, Han kembali membaringkan Alea dan dia merengkuh tubuh mungil nya kedalam dekapan hangat Han.

"Kita bisa kawin lari, Al." Sebuah saran busuk keluar dari mulut manis Han.

"Kamu gila, Han!" pekik Alea tajam.

Jujur. Alea pun sangat nyaman berada bersama pria yang memeluknya saat ini. Tapi, memang takdir mereka tidak bisa bersama. Mau apa lagi? Alea terlalu sadar diri.

"Hubungan kita sudah sejauh ini," tutur Han. Ya, setelah percintaan panas mereka selama kurang lebih 1 tahun belakangan ini, lambat laun perasaan Han pada Alea semakin membuncah.

"Hubungan apa yang kamu maksud, Han?" Alea menyangkal ucapan Han. Dia pikir hubungan mereka hanyalah sebatas teman tidur atau bisa dikatakan simbiosis mutualisme. Alea membutuhkan uang dan Han membutuhkan kepuasan batiniah nya.

Han terdiam merasa benar dengan ucapan Alea.

Dia sangat amat mencintai Alea, namun memang orang tua nya tidaklah setuju. Ya, kalian tahu sendiri alasan nya karena Alea dimata orangtua Han hanyalah gadis miskin yang memanfaatkan cinta pemuda kaya untuk menaikan derajatnya.

Padahal, Han tahu sendiri bagaimana sifat Alea, dia bukan yang gila harta. Buktinya sampai sekarang Han selalu menawari kehidupan mewah jika bersamanya, tetap saja Alea menolak keras.

"Maaf, sayang," lirih Han kemudian mengecup bahu Alea.

Hening beberapa saat, Alea tidak mengindahkan permintaan maaf itu. Pikirannya sedang tidak baik-baik saja.

Hingga akhirnya Alea merasakan dengkuran ringan dari samping nya, kemudian membalikan tubuh polos nya hingga menghadap Han yang sedang tertidur.

Menatap wajah tampan pria yang berbeda 5 tahun dengan nya. Alea sebelum nya hanya menganggap Han sebagai sosok seorang kakak laki-laki. Namun, semua perasaan itu berubah ketika dirinya menawari untuk menjadi partner sex nya.

Flashback

"Kak Han?" Alea menatap Han dengan ragu.

Mereka sedang berada di sebuah taman kota yang biasa dikunjungi ketika sabtu malam tiba.

Han yang duduk di samping Alea menoleh, menatap wajah cantik gadis di sampingnya.

"Ibu dan ayah ku cerai." suara Alea mengecil dan dia menunduk dalam menahan tangis.

Terkejut mendengar Alea, Han segera menarik tubuh gadis itu kedalam dekapan nya. "Jangan sedih. Kamu masih punya aku, tempat kamu untuk berpulang, Alea."

Kupu-Kupu MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang