05.

14 10 6
                                    


𝓘 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓶𝓮 𝓫𝓮𝓽𝓽𝓮𝓻

Ini adalah hari ketiga minggu nya Jay tinggal dirumah Theo. Iya Theo gak jadi ngusir Jay, berhubung laporan dari pihak polisi tentang asal usul Jay belum ada balasan. Jadi pihak berwenang menyuruh laki laki itu untuk tetap bersamanya, sampai berkas yang butuhkan selesai.

Udah anak kos, sangu belum di tranfer sama orang rumah, sangu tipis, tanggal tua tinggal sama beban pula. Berat dah

Omong omong, selama tiga minggu ini Gak ada hal penting yang mereka lakukan, kecuali Theo yang emang masih kuliah, masih sibuk kelas pagi dan tiba tiba ada kelas dadakan. Gak ada yang menarik selain makan, tidur, ngintilin tiga tetangga nya itu pas free.

Akhir akhir ini, Jay lagi belajar berbicara mengunakan bahasa Indonesia. Itupun termasuk paksaan dari Theo, sebenarnya malas tapi pas di pikir pikir kalo ngomong lawan nya ngang-ngong ya gak lucu juga.

Jadi gak papa lah ya, belajar buat pengalaman aja. Nanti pas Jay balik Gak susah susah amat.

“Selamat malam”

“Iya”

“Ikutin goblok, malah ngejawab” Jay cemberut, pas mendengarkan google translate yang Sudah ia atur di hp lama milik Theo ini. untuk lebih enak kalau bicara hal serius gitu Sama Theo.

“you said the word "yes" to everything”

(lah lo ngomong katanya kata “iya” untuk semuanya)

“Gak gitu anjir, Iya buat kata tanya dan jawab. Emang gue barusan bertanya? Kagak kan. Lanjut” Jay Berdecak, tangannya mengulur untuk mengambil  ubi ungu yang bakal ia makan. Mengupasnya lalu memakannya secara perlahan. Karena memang masih panas, jadi ia memakan nya  secara pelan. 

Sambil ikut ngangguk tuh kepala  pas Theo ngejelasin.

“Pagi artinya itu morning, you know kan?”

Jay nganguk lagi, soalnya kata pagi dalam benaknya masih tidak terlalu asing, tiga hari lalu dia belajar bareng kok sama Theo.

“Night artinya apa Mal?”

“Malam!!”

“Kalau siang? ”

“Afternoon”!

Theo tersenyum puas sekarang, kayak dia beranggapan usaha ngajarin Jay ada hasilnya juga. Meski gak seberapa, tapi Theo merasa berguna ngajarin hal baik pada orang asing gini.

Cuaca diluar juga lagi hujan, jadi mereka berdua juga gak ada niatan mau keluar dari kosan mereka. Menikmati quality time mereka dengan belajar ataupun hal hal random lain nya. Theo ngasih potongan ubi ungu kecil kearah Jay, diterima sesuka hati dengan senyuman merekah dari bibir Jay.

“Oke lanjut ya, Inget tiga kata ini jangan pernah lo lupa—”

Theo nunjukin tiga jari kearah Jay.

“inget permisi, maaf dan terimakasih itu adalah hal wajib yang lo gunakan sehari hari. Dan gue juga yakin pasti negara lo juga ngajarin kan”  ada jeda sebentar, menunggu Google bicara dan selesai mengartikan, Jay membalas anggukan kepala.

“Oke lo paham, sekarang lo baca tulisan yang gue tunjuk ini. Pelajari dengan baik entar lagi gue tanya”

Dengan ogah ogahan Jay membaca buku dihadapan nya itu. Mengeja nya sesuai apa yang sudah ia pelajari sehari hari. Begitupun Theo, ia meninggalkan Jay diruang TV sana dengan bukunya. Theo masih bisa melihat Jay dari dapur kecil yang hanya berjarak beberapa meter saja.

I LIKE ME BETTER | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang