Delusion Of Love - 15

71 8 2
                                    

Nyonya Im sedih saat melihat kondisi putri nya kembali seperti dulu, dimana saat ia kehilangan appa nya dan baru sembuh dari masa kritis nya. Nyonya Im heran karena kondisi putrinya kembali seperti dulu, ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sehingga Yoona berubah seperti ini. Bahkan untuk keluar dari kamar saja Yoona tidak pernah melakukan nya, setiap pagi nyonya Im terpaksa membawa makanan ke kamar Yoona agar putrinya mau sarapan pagi, tapi apa yang Yoona lakukan? Ia malah menolak makanan yang sudah eomma nya siapkan.

Kali ini untuk yang kesekian kalinya nyonya Im menangis melihat kondisi Yoona, tidak ada senyuman di wajah nya lagi, hanya tatapan kosong dan wajah datar nya yang ia lihat dari wajah putri cantik nya itu.

"Sayang, katakan pada eomma siapa yang sudah membuat kamu seperti ini? Katakan pada eomma sayang...." tanya nyonya Im, pertanyaan ini bukan baru sekali ia lontarkan, tapi sudah berkali-kali, dan Yoona tetap saja tak kunjung menjawab pertanyaan dari eomma nya itu, ia masih tetap diam dengan tatapan kosongnya itu.

"Eomma sedih Yoona, eomma sedih saat melihat kondisi kamu kembali seperti dulu lagi, bukankah beberapa hari yang lalu kamu sudah bahagia sayang? Kamu bahkan sangat ceria, tapi kenapa sekarang kamu seperti ini?"

"Eomma mohon jawab eomma sayang, eomma sedih sekali kamu tidak menjawab pertanyaan eomma, apa kamu tega melihat eomma menangis? Apa perlu eomma memohon dengan berlutut di hadapan kamu agar kamu mau menjawab pertanyaan eomma? Jika itu yang kamu inginkan maka eomma akan melakukan nya"

Nyonya Im benar-benar melakukannya, ia meletakkan tempat makan itu di atas meja dan turun dari atas ranjang Yoona secara perlahan, kemudian ia mulai menjatuhkan lututnya ke lantai dan.....

"Eomma cukup, jangan lakukan itu" nyonya Im tersenyum setelah mendengar suara putrinya, Yoona bahkan memeluk eomma nya dengan sangat erat dan menangis di pelukan eomma nya.

Nyonya Im membalas pelukan Yoona dan kembali duduk di tepi ranjang. Akhirnya setelah beberapa hari yang lalu Yoona tidak berbicara, kini Yoona membuka kembali suaranya.

"Maafkan aku eomma, maaf...." ucap Yoona. "Jangan lakukan itu lagi, eomma tidak pantas memohon kepada ku, aku lah yang seharusnya berlutut di hadapan eomma"

"Eomma akan melakukan apapun untuk kamu sayang, bahkan berlutut di hadapan mu agar kamu mau berbicara pun akan eomma lakukan"

"Aniy, eomma tidak perlu melakukannya lagi" Yoona melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang ada di wajah cantik eomma nya itu. "Aku menyayangimu eomma, maaf atas sikap yang aneh akhir-akhir ini"

"Ne, eomma juga menyayangi mu sayang dan eomma sudah memaafkan semuanya. Tapi bisakah kamu menjawab pertanyaan eomma?"

"Ne?"

"Lebih baik sekarang kamu sarapan dulu, setelah itu kamu harus menjawab pertanyaan eomma"

"Ne,,," akhirnya Yoona menuruti perintah eomma nya itu, ia pun mengambil makanan yang ada di atas meja nya kemudian langsung memakan nya.

Sementara nyonya Im tersenyum melihat putrinya.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu sayang, kenapa kamu terlihat menyedihkan sekali" batin nyonya Im.

****

Setelah menyelesaikan sarapan nya, Yoona membersihkan dirinya terlebih dahulu, setelah itu ia duduk di sofa kamarnya bersama dengan eomma nya yang sedari tadi sudah menunggu Yoona.

"Sekarang katakan pada eomma apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba saja akhir-akhir ini kamu berubah seperti dulu?" tanya nyonya Im dan Yoona diam, ia memejamkan kedua matanya, menarik nafasnya secara perlahan.

"K-karena....." ucapan Yoona berhenti, ia masih belum bisa melanjutkan nya, melihat putrinya hendak menangis, nyonya Im pun segera menarik putrinya ke dalam pelukannya.

Delusion Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang