Twenty Six : Emunia, The Girl That Ethan Love, But She's Go And Now She's Back

241 39 0
                                    

Twenty Six : Emunia, The Girl That Ethan Love, But She's Go And Now She's Back

Ethan duduk didepan meja bar sambil mengacak rambutnya frustasi. Lizzy bohong lagi, itu isi pikiran Ethan selama 5 menit ini.

Lagi pula untuk apa anak 15 tahun berkeliaran di bar? Bahkan untuk masuk saja tidak mungkin?, pikir Ethan.

"Sir, kau siap memesan?"tanya seorang pelayan minuman bar. Tapi suaranya familiar di telinga Ethan.

"Ya."jawab Ethan. "Wiskey."

Pelayan itu pergi dan kurang dari 2 menit dia kembali dan membawakan pesanan Ethan. Ethan meminum wiskeynya, bukan satu atau dua gelas, tapi sebotol penuh. Ethan melihat pelayan itu. Rambutnya coklat gelap dan dibuat bergelombang, tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi terlihat tinggi karena memakai high heels. Dia memakai sebuah tag nama di bajunya. EMUNIA S.

"Emunia?"ucap Ethan yang sudah setengah mabuk.

"Yes, Sir?"jawab si pelayan.

"Namamu Emunia?"tanya Ethan.

"Ya. Ada masalah denganku?" Si pelayan bingung.

"Tidak."jawab Ethan.

Ethan memegangi kepalanya yang mulai terasa pusing. Ethan berusaha kembali normal. Ethan terus memikirkan nama itu. Emunia.

Kenapa nama itu terus kupikirkan?, tanya Ethan sambil memegangi kepalanya.

"Kau baik baik saja, sir?" Si pelayan kembali ke Ethan.

"Ya. Tidak. Ya..." Ethan meracau. "Aku tidak tau."

"Baik."jawab si pelayan.

Emunia? Jern?

Ethan sadar dan segera melihat sekelilingnya. Tapi dia tidak menemukan pelayan tadi yang tak lain adalah Jermania.

Ethan merantukkan kepalanya dia meja. Ethan tau itu sakit. Tapi siapa peduli?

Tak jauh dari sana seorang gadis berambut coklat gelap, memakai high heels, berbaju pelayan, dan memakai tag nama EMUNIA S tersenyum. Lalu segera pergi dari tempat itu.

Ethan kembali meminum wiskeynya yang ada di gelas sampai habis. Gadis kecil ini membuatnya gila. Sebenarnya apa yang dia lakukan sampai harus kabur?, tanya Ethan jengkel.

Ethan melihat jam yang ada di tangannya. Masih jam 3 sore. Apa yang harus kulakukan sekarang?, tanya Ethan dalam hati.

Ethan menoleh kesekeliling. Berharap menemukan gadis kecil itu. Tapi tanpa Ethan tau gadis kecil itu lebih pintar darinya. Ethan mulai ingat pada tujuan awalnya. Mendapatkan gaji 10.000 dolar. Tapi sekarang itu seperti tidak mungkin lagi dilakukan oleh Ethan. Ethan mau menemukan gadis ini. Bukan karena uang. Tapi karena... Cinta?

Ethan kembali merantukkan kepalanya ke meja. Semua ini membuatnya terlalu pusing. Mungkin jika aku punya kepala barbie aku tidak akan pusing begini, pikir Ethan sambil memegang kepalanya yang sedikit sakit.

Ethan segera beranjak dari tempat itu. Ethan membayar minumannya. Lalu saat Ethan melewati kumpulan orang mabuk itu, Ethan melihat seorang gadis. Berlari keluar dari bar. Ethan yang sudah mengenali siapa itu langsung mengejarnya.

Aku tidak akan kehilanganmu lagi, pikir Ethan.

Ethan mengejar gadis itu keluar dari bar. Saat di parkiran bar Ethan melihat gadis itu sedang membetulkan mantelnya. Ethan menghampiri gadis itu.

"Emunia?"

Gadis itu menoleh.

"Jern?"

"Aku Emunia."

"Kau kerja dibar?"tanya Ethan bingung sambil melihat gadis itu.

"Tidak. Aku pura pura."jawab gadis itu.

Ethan bingung. Gadis ini memang Jermania. Tapi apa masalah gadis ini sampai dia berpura pura kerja di bar?, tanya Ethan.

"Aku hanya mau membuktikan."ucap gadis bernama Emunia itu.

"Membuktikan apa?" Ethan penasaran.

"Apa kau mencintaiku?"tanya Emunia santai.

"Menurutmu?" Ethan balik tanya.

"Ya."jawab Emunia.

"Tapi maafkan aku."ucap Ethan mengingat misinya.

"Kau akan kembalikan aku?"tanya Emunia.

"Ya."jawab Ethan tegas.

"Baik." Emunia menyerah.

"Kau sungguh sungguh?" Ethan bingung melihat sikap Emunia yang santai.

"Ya." Emunia menjawab. "Aku kehabisan uang. Aku harus merampok Mitch lagi. Tapi hanya dengan cara memulangkanku aku bisa melakukannya." Emunia menjelaskan.

"Baik. Tapi usahakan tetap tinggal dengan ayahmu."jawab Ethan.

"Kenapa?"

"Karena kau juga tidak mau aku mencintaimu, kan?"

"Baik telpon saja ayahku." Emunia menyerah.

Ethan segera menelpon Rebecca. Tanpa mengalihkan perhatiannya pada Jern. Atau begitulah Ethan memanggilnya.

"Halo?" Rebecca menjawab telponnya.

"Kau bisa hubungi ayahnya Jern?"tanya Ethan sambil melihat Emunia yang menggumamkan nama barunya, Emunia, bukan Jern.

"Ya."jawab Rebecca santai. "Ada apa?"

"Bilang pada ayah Jern. Aku temukan anaknya. Dia ada di rumahku. Jemput saja dirumahku. Aku tidak bisa mengantarnya jauh. Kau tau bagaimana dia kan?" Ethan menjelaskan.

Ethan tanpa sadar melupakan fakta bahwa Rebecca juga salah satu orang yang terlibat pada hilangnya Jern.

"Baik. Aku bilang pada dia sekarang. Tahan saja dia dirumahmu. Ayahnya akan segera datang." Rebecca langsung mematikan telepon.

Ethan melihat Emunia.

"Apa?"tanya Emunia sambil melihat Ethan.

"Kau harus menunggu dirumahku."jawab Ethan sambil menyimpan ponselnya.

#ToBeCountinued
Date : 27 Mei 2015

Before I Go & DisappearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang