Jichen || Bullying

4.1K 219 21
                                    

Bruk

Sebuah bola basket terlempar dan mengenai bahu seorang pemuda jangkung berkaca mata tebal dengan baju kebesaran juga poni menjuntai yang menutupi alis nya.

Terkesan culun untuk murid sebuah SHS terkenal dan elit di kota Seoul. Wajahnya juga terkesan lugu, polos, memperlihatkan bagaimana seorang nerd yang sesungguhnya.

"WOY LEMPARIN BOLA NYA!!"

Teriak seorang namja berheadband hitam yang merupakan kapten basket di SHS tersebut.

Pemuda jangkung tadi mengambil bola basket yang berada tak jauh dari kaki nya, kemudian melemparkan seperti yang di perintahkan oleh si kapten basket.

Merasa urusan nya telah selesai, pemuda jangkung tadi lantas beranjak pergi. Tak mau berurusan panjang dengan kapten basket sekaligus orang yang kerap kali membully siswa maupun siswi kelas rendah di SHS.

"Siapa yang ngijinin lo balik??"

Namja bergelar kapten basket itu membalik bahu si jangkung dengan kasar. Matanya menelisik dan gaya nya sangat angkuh.

"Beliin gue minum! sama anak anak yang lain, cepet!!!"

"Maaf?"

"Ooo selain cupu lo juga budeg ternyata, Jisung Park?? cih"

Park Jisung/Jisung Park, seorang murid biasa, nerd, dan tutur kata nya yang halus. Taman belakang dan perpustakaan adalah tempat nya, ke kantin hanya untuk jam makan siang.

"Chenle-yaaa" panggil salah satu teman basket dari si kapten basket yang bernama Zhong Chenle.

Ayah nya donatur terbesar dan memiliki saham di sekolah, kaya raya, kasar, bebas, basket of life, musik, balapan, club malam and alkohol, sudah menjadi teman bagi nya. Zhong Chenle hanya tidak memakai narkoba, mentatto tubuh, juga pearcing, jika iya maka lebih baik menjadi preman di pasar yang memakai outfit jeans sobek, serta aksesoris rantai kalung.

Di balik segala sisi buruk dari si kapten basket, ada sedikit kelebihan yang di milikinya. Yaitu wajah yang manis, kulit seputih salju, halus, lembut dan mulus tanpa cacat, juga memiliki kepintaran yang cukup. Chenle itu bisa mendapatkan 100 di seluruh mata pelajaran kecuali di pelajaran seni dan matematika.

"Ada apa Jeno-ya?" tanya Chenle menatap bingung teman satu tim nya.

"Ayo main! tinggalkan bocah itu!!"

Chenle mengangguk sekilas. "Cepat belikan kami minum!! jangan kabur!! awas kau!!"

Jisung mengangguk kecil. Lalu melenggang pergi menuju kantin, lebih baik ia segera menjalankan perintah dari Zhong Chenle daripada terkena masalah yang lebih besar. Zhong Chenle itu orang yang tidak punya hati dan egois, itu yang Jisung ketahui selama 2 tahun menjadi adik kelas dari si kapten basket.

Zhong Chenle memang merupakan kakak kelas Jisung, kelas 12 atau tingkat akhir masa SHS. Sementara Jisung berada di kelas 11 atau tingkat 2 masa SHS.

Jisung kembali ke lapangan basket dengan sekresek minuman, dan meletakkan nya di pinggir lapangan. Ia menatap Chenle yang sangat ahli dalam bermain basket, netra keduanya bertemu.

"Ah!!" Chenle terkejut ketika Sungchan, salah satu teman basket nya menepuk pantat nya.

"Jangan melamun manis!! ayo lanjutkan!" kata Sungchan, ia mencubit pipi Chenle pelan.

"Ah iya"

Chenle pun kembali fokus bermain basket. Semua itu tidak luput dari pandangan Park Jisung, tatapan nya lurus kepada Zhong Chenle. Ada hubungan kah si pembully nomor 1 itu dengan si anak kebanggaan sekolah?. Ya, Sungchan merupakan anak kebanggaan sekolah karena sudah menorehkan berbagai prestasi sejak tingkat 1.

Dream OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang