Chapter 013

57 18 17
                                    

Setelah kepergian Lia suasana hati Noah kembali tenang. Eh belum. Pembicaraan dia dengan Kiana kan belum selesai.

Noah ingin keluar dan kembali memanggil Kiana, tapi saat melihat jam ia urung. Nanti saja dia bicarakan di luar jam kerja, mereka bisa bicara dengan bebas kan.

Sementara itu Kiana tengah sibuk memasak risoles pesanan pengunjung yang mulai banyak, memang benar ucapan Noah mengenai Risolesnya. Banyak pengunjung Gladiolus yang suka, karena hal ini juga Kiana sering mendapatkan bonus.

"Ki," panggil Karin.

Kiana yang sedang memasukkan isian Risoles jadi menoleh. "Iya, Mbak. Kenapa?"

Karin pura-pura membantu menggoreng risolesnya sambil bertanya, "Tadi, Pak Noah ngomong apa Ki?"

Kiana yang sedang melipat kulit Risoles jadi terdiam, tapi lalu mencoba bersikap santai. "Bukan apa-apa, Mbak. Pak Noah cuma nanya kenapa kemarin aku gak masuk."

"Hm ... oh iya, tadi ada cewek tuh siapa ya? Lo tahu gak?"

Kiana sebenarnya tidak ingin menjawab karena itu bukanlah urusan dia, tapi sekali lagi; Kiana itu orangnya gak enakan.

"Ng, gak tahu Mbak. Kan aku keluar tadi," jawabnya.

"Gak sempet ngintip gitu?"

"Karin, lo lagi ngapain?"

Deon—salah satu chef di Gladiolus—bertanya, membuat Karin gelagapan.

"Eh, iya ini ... lagi bantuin Si Kiana," kata Karin, walau padahal dia hanya ingin kepo.

"Mending bantuin Tasya noh! Lagi banyak pengunjung juga," titah Deon.

Karin mencebik tapi akhirnya pergi meninggalkan Kiana sendiri. Sementara Deon kembali memasak, Kiana bernapas lega. Dia tidak suka ditanya-tanya seperti tadi, lagipula itu kan privasinya Noah. Kenapa ikut campur sih.

🌼🌼🌼

Kiana sedang istirahat sebentar untuk makan siang, di belakang ada ruangan khusus pelayan. Jika ingin istirahat, makan dan shalat ya di sini.

Kebetulan Kiana sedang datang bulan, jadi dia hanya akan makan saja. Yang lain juga sedang istirahat dan beberapa lainnya tetap bekerja, mereka akan bergantian.

Disela makannya ponsel Kiana bergetar, dia pun mengambilnya.

"Pak Noah?" gumam Kiana.

Kiana menatap ke sekeliling yang sedang sibuk makan juga berdandan, untung Kiana mengambil duduk di pojokan.

Pak Noah Gladiolus:
Kian, nanti setelah pulang ada waktu? Saya mau ngomongin soal tadi.

Kiana menatap layar ponselnya dalam diam, bingung mau jawab apa. Sebenarnya, Kiana itu takut bahwa Noah akan mengatakan hal itu. Tapi, pasti pria itu takkan membiarkan Kiana. Jadi, dia harus menghadapinya kah?

Send:
Iya, Pak. Mau ngomongin apa memangnya?

Pak Noah Gladiolus:
Kalau gitu saya tunggu di depan jalan ya.

Kiana mengernyitkan keningnya, mau apa menunggu di depan jalan. Sementara itu, Noah yang tengah menunggu balasan dari Kiana nampak tak sabar. Dia pun menelponnya.

Saat layar ponselnya menyala Kiana terkejut, dia langsung menekan tombol reject. Tapi, Noah malah meneleponnya lagi. Mau tak mau Kiana pun mengangkatnya.

"H-halo?"

"Lama banget Kian, balesnya. Nanti saya tunggu di depan jalan, ya. Kamu tunggu di sana."

Complicated Love | END | Unedited Version Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang