chp:22 - festival [10]

638 76 23
                                    

🌃🌃🌃



[ A R C F E S T I V A L]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ A R C F E S T I V A L]

[ the seconde life ]
Genre : action, fantasy, boy love, girl love, slice of life, misteri, thriller, romance

Happy reading.
____________________________________

Tapi sebelum mereka ingin pergi, datang sekelompok om om lagi

Mereka menghajar kiyoung dan juga yoojin membuat mereka melepaskan gendongan mereka pada arthur juga cale

Arthur, yang merasakan guncangan itu terbangun dan melihat kiyoung, yoojin terkapar ditanah

Ia mencoba untuk berdiri, menampar dirinya sendiri untuk tetap tersadar

"gue bisa, gue harus sadar. Kalau gue pingsan disini, gue bisa mati"

Itu kata kata yang terus terngiang dibenaknya, ia lalu mulai berkelahi kembali

Didalam ruangan, diluar ruangan, semuanya terjadi pertarungan yang lumayan besar

Dimana para orang dewasa menggunakan sebuah pistol kepada anak remaja

Meskipun begitu,para remaja tersebut tetap menghajar orang dewasa dengan tidak main main walaupun banyak teman mereka yang sudah mendapatkan luka luka

Tapi mereka tidak menyerah,jika mereka menyerah maka mereka akan mati, jadi meskipun mereka mati sekarang itu lebih baik dibandingkan tidak melawan sekalipun

"Hei bodoh,jangan kepikiran untuk mati" dokja tersentak mendengar suara Jinwoo yang begitu berat,ia segera melihat kearahnya

"Gue udah bilang tadi,jangan ada yang mati. Lu paham kan?" Jinwoo juga menatap kearah dokja. Mereka saling bertatapan sebelum dokja memutuskannya, ia kemudian berbicara

"Gue paham,gue juga gak ada niatan buat mati" setelah mengucapkannya,dokja segera pergi kearah om om dan kembali menghajar mereka

"Emangnya gue gak tau apa yang ku rencanain" Jinwoo berdecih sebal,dan kembali menyerang om om tersebut yang sudah menerjang kearahnya.

Perkelahian terus terjadi disana,bahkan jam yang berdetak dan menghasilkan bunyi saja tidak terdengar oleh mereka

Karna yang mereka dengar adalah suara tembakan,dan perkelahian. Mereka tak terlalu peduli juga

Dokja menatap sekilas dan melihat Lucas palsu yang mengamati gerak geriknya. Dokja segera mendekat Lucas,dan para om om tidak menyerangnya membuat ia berpikir bahwa Lucas menyuruh om om tersebut untuk tidak menghalangi dokja

"Akhirnya lu Dateng juga" ucap si Lucas palsu. Dokja sudah menduga ini bahwa inti dari target mereka itu adalah dirinya

"Sebenarnya, lu mau apaan sampe sampe lu buat keributan kayak gini?" Tanya dokja dengan kesal,dan segera dijawab oleh Lucas yang berada didalam telefon

"Mau apaan? Yah,yang gue mau itu adalah kunci agar bisa membuat harta Karun. Serta seseorang yang bisa bertahan akan eksperimen"

Mendengar kata eksperimen sontak dokja terkejut, ia lalu memandang Lucas palsu yang sudah menyeringai senang akan reaksinya

"Gue juga butuh elu agar lu bisa meneliti hal hal yang gak bisa kelompok gue telitiin. Dan,masalah siapa yang akan dieksperimen mungkin saja itu adalah ketos keren kita bukan?"

"A-apa apaan?..." Tanya dokja begitu lirih

"Sung Jinwoo memiliki tubuh yang kuat,dan juga ia pasti bisa bertahan dari rasa sakit yang dirasakan oleh eksperimen tersebut. Maka dari itu aku memilih sung Jinwoo"

Dokja rasanya ingin segera berbalik dan memberitahukan ini kepada Jinwoo, tapi jika ia berbalik tentu saja ia akan langsung tertembak karna ia sudah merasa bahwa ada seseorang yang menodongkan sebuah pistol dari belakang punggungnya

"Aku bisa mengambil kunci tersebut jika aku menculik Arthur ataupun cale kembali. Setelah itu aku akan menculik mu dan juga Jinwoo"

Dokja rasanya ingin tertawa,tapi begitu takut secara bersamaan

"Lu mau culik Kita ber4? Serius? Jangan remehin kita yang lu pikir gak bisa lindungin diri sendiri" tanya dokja dengan sarkas

Lucas terdiam beberapa saat sebelum terdengar suara ketawa dari telepon tersebut

"Hahahaha, gue yakin gue bisa culik lu pada? Lu pada pasti ada kelemahannya, dan karna kelemahan tersebut gue bakal culik lu pada sekaligus"

"Lucas,lu bener bener gila" dokja memandang telepon tersebut dengan tajam, sebelum ia juga menatap tajam kearah lucas palsu

"Yah,gue gila karna temen temen elu yang tidak berhenti untuk ganggu gue tiap hari, menginjak reputasi gue,serta membuat gue mendapatkan hukuman"

Dokja ingin tertawa mendengarnya

"Dengerin Lucas,itu karna salah lu sendiri. Salah lu yang gak mau merubah diri lu sendiri, salah lu karna lu gak ngaku akan kesalahan lu"

"Tidak tidak tidak, apapun yang kulakukan itu adalah benar. Dan apapun yang kukatakan itu adalah mutlak,Kim dokja"

"Definisi tolol sesungguhnya" ucap dokja dengan lirih,yang untung saja belum di dengar oleh merak berdua serta om om yang berada dibelakangnya

Jika mereka tahu,wah nyawanya pasti sudah melayang

Dokja melirik sekitar untuk berjaga jaga agar ia bisa kabur. Tapi sebelum itu sudah ada yang menangkup pipinya. Yang mana membuat dokja segera melihat kearah depan kembali

"Ngapain lirik lirik? Mau coba cari jalan kabur gitu? Hahahaha gak bakal bisa" itu adalah Lucas palsu yang memegang pipinya

Dokja menatap tajam kearah lucas palsu dan segera menyeringai

"Kabur? Tidak tidak. Gue cuman mau cari cara agar lu pada bisa mati" balas dokja

"Hmmm" Lucas palsu tak menjawab yang mana membuat dokja merinding seketika. Ia lalu menepis tangan lucas palsu

"Gue yakin, lu pada pagi bakal kalah" ucap dokja setelah ia cukup menjauh dari Lucas palsu

Lucas palsu melihat kearah pergelangan tangannya yang tadi sudah ditepis oleh dokja.

Ia lalu menetap dokja kembali, dan segera membalas perkataannya

"Kita lihat saja, siapa yang akan menang dan juga siapa yang akan kalah" balas Lucas palsu disertakan senyuman misterius diwajah nya
______________

TBC

02-14-2023
Claretta-

The Seconde Life | Crossover Manhwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang