"disini ada yang pacaran,disana ada yang pacaran dimana mana selalu aja ada yang pacaran"-han yoojin
"makanya cari pacar sana,jangan jomblo Mulu lu"-arthur lewin
"this is haram"-han yoojin
"sok Inggris lu..."Arthur lewin
||•|| ||•|| ||•||
"GONGJA...
Kim dokja dan sung Jinwoo memeriksa ke belakang sekolah takut apabila kini mereka berdua sedang disekap dan dibawa pergi kesuatu tempat
Namun, cale juga Arthur tidak ada, malah yang ada disana adalah segerombolan om om besar berotot sambil memegang tongkat besi dan kayu ditangan mereka
"Akhirnya datang juga" salah satu dari mereka mulai berdiri. kita panggil aja dia om Farhan
Jinwoo dan dokja menatap tajam kearah mereka. mereka sudah tau apa yang akan om om itu lakukan dengan mereka, hanya dengan melihat penglihatan mereka yang mengarah kepadanya
"Tch, maka dari itu gua lebih benci anak remaja zaman sekarang" salah satu dari yang lainnya menyahut melihat Jinwoo dan dokja menatap tajam kearah mereka dengan ancang ancang yang sudah siap berkelahi
"Kalian siapa?!" Tanya dokja sedikit teriak kesal pasalnya mereka ingin mencari Arthur juga cale, malah ketemu om om preman
"Cuman orang orang suruhan" jawab om Farhan
"Disuruh karna duit" balas dokja
"Lah kok tau"
"Iyalah, kan gue dha sering ketemu kek kalian ini"
"Gk ada duit gk gerak"
"Wanjayyy"
....
Ngapa malah ngomongin duit sih
"Dimana Arthur dan juga cale?" Tanya Jinwoo disaat dia sudah melihat mereka mulai serius kembali
"Arthur cale? Apa yang kau bicarakan itu anak yang warna rambutnya cokelat juga merah?" Pertanyaan tersebut dari om om preman itu membuat Jinwoo juga dokja terkejut
"Benar. Dimana mereka sekarang?!" Jawab dokja setelah itu membalas pertanyaannya
"Lu bego atau gimana sih?" Tanya om faiz
"Maksud lu?" Dokja sedikit tersinggung atas pertanyaan om faiz
"Mana ada penculik yang mau kasih tau hasil culikan itu dibawa kemana"
"Lah iya juga"
"Yee lu bego sih. Mana ada juga penjahat yang bakal benerin semua kejahatannya"
"Lah iya"
"Nahkan, keknya orang yang nanya kek gitu bego semua karna gak mikir sampe situ"
Dokja mengangguk setuju atas pernyataan om faiz. setelah itu dia kini mendengar suara Jinwoo yang berada disebelahnya