"disini ada yang pacaran,disana ada yang pacaran dimana mana selalu aja ada yang pacaran"-han yoojin
"makanya cari pacar sana,jangan jomblo Mulu lu"-arthur lewin
"this is haram"-han yoojin
"sok Inggris lu..."Arthur lewin
||•|| ||•|| ||•||
"GONGJA...
Saat itu semua teman teman sekelas pada pulang bersama temannya atau pacarnya masing masing, ada pun juga yang sendiri. dan hingga tersisa gue, dokja, yoojin, gongja, dan arthur sama tessia
Gue liat arthur dan tessia langsung pamitan dan keluar dari gerbang sekolah menggunakan motor mereka
Gue juga sempat liat bahwa kini mobil yang sudah gua tunggu sudah datang, karna choi han serta alberu udah pulang duluan, jadinya mau bagaimana lagi
Gue bakal pulang sendiri
"Gue juga pamit" setelah mengucapkan hal tersebut, gue langsung berpisah dengan mereka bertiga
Gue segera menghampiri pak supir yang sudah menunggu kedatangan gue sambil menatap kearah gue, tapi ntah mengapa gue kayak merasakan hawa bahaya
Karna, gue tidak pernah melihat muka orang itu dimansion
Tapi mungkin saja itu pekerja baru? Mungkin pak supir ini baru saja masuk kerja dimansionnya saat pagi
Yah, itu mungkin saja
"Kalau gitu ayok segera masuk tuan muda" ucap pak supir itu dengan hormat kepada gue...
Hmm..
Suaranya seperti dipaksakan
"Ah, iya ayok" gue segera membalas perkataannya dan membuang pikiran pikiran yang gak berguna tersebut. gue segera naik kedalam mobil begitu pula dengan pak supir
Pak supir itu langsung menyalakan mesin mobilnya dan segera menjalankan mobil tersebut ketempat tujuan.
Gue hanya bisa terdiam dalam perjalanan, dan kadang kadang gue melihat kaca didepan atau kaca spion hanya untuk melihat bahwa pak supir itu tersenyum....
Jahat?
Gue segera menyadari bahwa jalan yang kami lalui ini sangat amat berbeda dengan jalan untuk menuju mansion gue
"Pak? ini... bukankah jalan ini salah? seharusnya kan lewat kanan pak" ucap cale penuh dengan perasaan cemas dimana kini pak supir itu masih tetap tersenyum
"Tidak tuan muda, aku hanya mengambil jalan pintas saja" jawab pak supir itu
Omong kosong.
Gue menatap tajam kearah pak supir itu yang kini menatap gue melalui kaca spion