PROLOG

17K 699 18
                                    

"Liat aja siapa yang akan menang"ucap Audrey pada Faruk musuhnya

"Cih! Jangan sombong dulu Audrey"desis Faruk menatap tajam Audrey yang hanya tersenyum remeh

"Aku tidak sombong tuan Faruk, Tapi memang sudah biasa kau kalah bukan? Jadi, Aku tidak menyombongkan diriku."ucap Audrey dengan tajam

"Kita lihat saja,"

Brum Brum Brum

Suara mesin motor yang beradu menjadi awal peetarungan antara seorang gadis cantik namun bad girl dengan seorang cowok tampan yang memiliki otak licik.

Seorang cewek dengan pakaian seksi berjalan di depan motor keduannya seraya membawa bendera kecil, cewek itu menghitung mundur membuat Audrey dan Faruk bersiap-siap untuk melajukan motor keduanya.

"3"

"2"

"1"

"Gooo!"teriak penonton yang berada di arena balap

"AYO DREY. LO PASTI BISA!"

"IYA DREY LO HARUS MENANG DARI FARUKNJING ITU!"

"AUDREY! AUDREY! AUDREY!"

Teriakan-teriakan itu membuat Audrey tersenyum di balik helm full face nya.

Audrey terus melajukan motor miliknya dengan kecepatan tinggi, dan dibelakangnya ada motor Faruk yang berusaha melompati dirinya.

"Lo ga akan menang Faruk."ucap Audrey menatap Faruk dari kaca spion motornya

"Kau akan mati Audrey."ucap Faruk seraya tersenyum smirk di balik helm nya

Faruk sudah berada di samping motor Audrey, Faruk menendang motor milik Audrey sehingga motor milik gadis itu kehilangan keseimbangan dan menabrak pembatas jalan.

Tubuh Audrey terpental sangat jauh dari motornya dengan darah yang bersimbah dari tubuhnya, helm yang dia pakai pun terlepas membuat darah dari kepalanya terus mengalir membahasi jalanan malam itu.

"Mu-mungkin in-ini ud-udah saatnya gu-gue pe-pergi..."ucap Audrey terbata menahan sakit yang menjalar di tubuhnya

Audrey memejamkan kedua matanya menahan sakit"Ma-maafin Audrey mom dad, Au-audrey g-ga bi-bisa nepatin ja-janji Audrey un-untuk terus ber-bersama ka-kalian."

"Arghh! Audrey mi-minta maaf, Audrey pa-pamit. Se-selamat ti-tinggal,"kedua mata indah Audrey mulai tertutup tapi sebelum dia kehilangan kesadarannya Audrey mendengar suara tangisan dan teriakan dari para Abang dan anak buahnya.

Audrey tersenyum sangat cantik dan senyum itu menjadi senyum terakhir Audrey setelah gadis itu menutup rapat matanya dengan nafas yang sudah tidak ada.

"AUDREY! BANGUN HIKS!"

"DREY BANGUN DREY! LO HIKS MAU NINGGALIN KITA HIKS!"

"SAYANG BANGUN! JANGAN TINGGALIN ABANG!"

"REREY BANGUN HIKS! BUKA MATA LO REY!"

Transmigrasi Audrey [ Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang