2

281 17 1
                                    

"Haih.. Pagar nya dah ditutup tapi ga ada orang? Pada kemana? Tapi bagus juga si.. Ga ada yang liat aku dimanjain ama si ichiji." ujar sanji membatin. Ia pun mulai melangkah mendekat ke arah pagar belum juga sampai, ia sudah di kejutkan dengan suara bariton dari belakang.

"Kenapa terlambat?"

(ಥ ͜ʖಥ)

"Degh"

Sanji melirik patah-patah ke belakang. Tampak sesosok pria berambut hijau dengan jaket al-mamater berwarna biru tua yang melekat di badannya tengah menatapnya tajam Sambil menyilangkan tangannya di dada. Sepertinya ia adalah anak OSIS.

"Kenapa terlambat?" ujarnya kembali.
"Eh itu. Anu kak... "

"Hem?? " ujar pria tersebut menaikkan alisnya tanda tak paham.

"Itu.. Anu.. Saya terlambat karna..."

"Kau anak baru kan?"

"Iya kak."

"Kau tau jam berapa mulainya sekolah?"

"Tau"

"Kenapa bisa terlambat?"

"Tadi karna..."

"Saya tidak Terima alasan.. Ikut sama saya!" ujar pria berambut hijau tersebut berlalu dari arah sanji. Sanji sendiri kesal 'tadi katanya mau denger alasan kenapa terlambat, tapi malah gini ni orang ' ujar nya membatin. 'Haih mungkin ini hukuman juga. Kan lagi ospek anak baru juga'.

"Oi! Sampai kapan kau disana?!" ujar pria berambut hijau itu melirik ke arah sanji yang tidak bergeming di tempatnya. Tersadar, sanji pun berlari mengikuti pria tersebut.

Sanji berusaha meluruskan langkahnya dengan pria berambut hijau tersebut. Tapi entah kenapa ia selalu tertinggal. 'Cepat amat tu jalan orang!' ujar nya membatin. Pria berambut hijau tersebut berjalan menyusuri lorong kelas dan di susul sanji dibelakangnya. Sampai pada akhirnya tepat di sebuah lapangan, terlihat siswa-siswi yang sepertinya sama seperti dirinya menggunakan baju putih dan celana biru dengan kertas karton yang dituliskan menggelantung di lehernya tengah berbaris. Pria berambut hijau tersebut masuk ke area lapangan.

"Kau disini dulu! Setelah ku panggil baru kau ikuti aku" ujarnya meninggalkan sanji di depan siswa-siswi yang menatapnya heran. Iya,heran. Ia Saat ini berada di depan orang yang tengah berbaris tersebut.

" baik adik-adik sekalian, ini adalah ketua OSIS kita. Roronoa zoro." ujar orang berseru di mic setelah mengetahui ada orang yang mendekatinya. Pria yang berambut hijau tadi mendekat dan memegang mic tersebut.

Ia menatap tajam ke arah siswa-siswi baru tersebut.

" merasa heran, masih baru tapi sudah berani melanggar aturan. Hei kamu, kemari!" ujar pria yang bernama zoro tersebut memanggil sanji. Merasa terpanggil, sanji mendekat ke arah tersebut dan berdiri di sampingnya.

"Ini contohnya, sudah jam 08:00 ia baru sampai di sekolah. Sepatutnya kalian itu patuh, dan ikuti aturan sekolah. Jam segini disuruh, ya jam segitu datang. Ga usah banyak alasan. Kalian masih anak baru tapi dah berani nentang. Bagaimana nantinya? Apa kalian mau masa depan kalian hancur karna keterlambatan?" ujarnya melirik ke arah sanji. Sanji yang merasa di bicarakan hanya tertunduk. 'Apes bat deh ah, baru juga masuk sekolah baru, dan dibikin malu ampe tamat' batinnya. nelangsa.
"Kalian paham?".

Zosan  (boyfriend ketos) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang