4

196 10 1
                                    

Keknya kalau berupa perkenalan chara keknya ga ada lagi ya ges.. Dari. Chp sebelumnya juga ga ada.. Jadi merasa kalian juga dah kenal juga.
Heheh..

Okeh.. Lanjot...

Ini sudah bulan ke- 4 semenjak sanji menjadi anak baru di sekolah barunya. Hari ini hari minggu. Yang pastinya sekolah libur. Sanji berbaring-baring di atas kasurnya. Tidak ada tugas, tidak ada aktivitas, membuat sanji hanya berdiam diri di atas kasur. Sungguh, ia mulai bosan.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi matanya yang semula menatap atap menjadi ke arah pintu. Pintu tersebut pun terbuka menampakkan sesosok pria paruh baya. Itu ayahnya.

"Sanji mau ikut?"

"Kemana yah?"

"Kerumah teman ayah"

"Dimana?"

"Di jalan East blue, 20 km dari sini. Mau ikut tidak? Ayah ajak kak reiju juga"

"Dari pada aku mati kebosanan disini. Mending ikut" ujar sanji membatin.

" iya yah, sanji ikut"

"Ya sudah, ganti bajumu. Ayah tunggu di bawah." ujar ayahnya sembari keluar dari kamar sanji. Sanji pun berlari ke arah kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. 5 menit kemudian, ia sudah rapi.

"Widiiih.. Wangi amat lo dek.. Mau nge-date ama pacar ya? Ayah, ibu... Sanji punya pacar!" ujar pria berambut biru yang baru keluar dari kamarnya, ketika sanji melewati kamarnya.

"Dih, apaan si!. Sanji mau pergi ama ayah kok, yang punya pacar sapa juga?!" ujar sanji kesal. Nongol tiba-tiba di depan orang kek gelandangan. Ngomong ga waras pula.

"Mau kemana?"

"Kerumah teman ayah katanya."

"Dih, kok abang ga di ajak. Wah.. ga adil ini. Yahh.. Niji juga mau ikut!" ujar nya berlari ke arah ayahnya yang duduk di sofa sambil membaca koran.
"Kali ini kau tak usah ikut"

"Lah? Kok gt?!"

"Ntar kau ngerusuh lagi disana. Bikin anak-anak teman ayah yang cewe itu ga nyaman sama kamu. Diam aja dirumah."

"Tapi niji mau ikut yah!"

"Dibawa aja kenapa sih yah.. Apa susahnya bawa kingkong ni.." ujar reiju.

"Masalahnya dia tu gangguin anak teman ayah, anak teman ayah tu cewe semua, sampe risih anak tu. Pada ngadu sama ayah. Bikin malu aja ni bocah. mending ayah bawa sanji aja. Toh anak ayah yang ini ga nekat neko kelakuannya."

"Ahahaha.. Mampus lu ga di ajak!" ujar pria berambut merah yang tiba-tiba nongol entah dari mana.

"Sibuk aja lo anjg!"

"Niji, jangan bicara kotor!" ujar seorang wanita paruh baya yang berada di dapur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kita sudah sampai. Reiju, sanji, jaga sopan santun kalian." ujar ayahnya melirik ke arah sanji dan reiju.

"Baik ayah."

Sanji keluar dari mobil. Ia melirik lirik kesana-kemari. Rumah yang elegan. Tapi bersifat klasik. Di depan rumah tersebut banyak ditumbuhi bunga-bunga, dan ada juga kolam kecil. Sanji berjalan ke arah sana. Ia melihat ke arah kolam tersebut.

"Ikannya gemuk -gemuk."

"Sanji ayo.." ujar ayahnya yang berjalan ke arah koridor rumah tersebut. Dinding rumah tersebut terbuat dari bata merah. Membuat mata sedikit nyaman. Sanji berjalan di belakang ayahnya. Tampak di depan tersebut ada lapangan basket yang luas. Tunggu.. Tunggu.. Ada seseorang yang tengah bermain disana.

Zosan  (boyfriend ketos) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang