Bagian Baru Sebuah Perjalan

7.3K 725 168
                                    


"Papapaaaa"

"Jangan lari-lariiiii"

"Papaaaaa"

"Huuh, kayak gitu, kalau udah liat bapaknya" Erik mendengus kesal, dia berkacak pinggang melihat anak bayi yang sedang dia asuh berlari saat melihat mobil Audi masuk ke halaman rumah.


"Halooooo sayangnya papaaaa" pria yang baru keluar dari mobil itu langsung berjongkok, lalu merentangkan tangannya. Si bayi yang sudah bukan bayi itu langsung berjingkrak-jingkrak saat memeluk orang yang dia panggil papa itu, namun setelahnya dia langsung berbalik dan berlari.

Dengan cepat, Erik menangkap bayi yang kini panggilannya sudah bertambah satu,

"Abang bayi!"

"Aduuuh!!! Lari-lari mulu ya anak bayi"

Arka terus berlari menuju pintu, dengan langkah yang sesekali sempoyongan. Dia dengan menggemaskannya melepaskan sandal yang dia pakai, lalu berjalan sedikit merangkak menaiki tangga lalu kemudian kembali berdiri. 

Belum sempat masuk, Erik langsung menarik Arka dan menggendongnya, Arka sedikit berontak dan masih berteriak sebab uncle nya itu memang selalu mengambil hak nya untuk berlarian. 

"Ngapain di lepas sepatunya? dikira rumahnya ini Mushola kali ya" ucap Erik dengan wajah yang tak kuasa menahan kegemasan pada keponakannya itu. 

"ARKAAAAAAAAAAAA" suara wanita yang berjalan mendekat dengan sebuah mangkuk coklat milik Arka itu terdengar beberapa kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARKAAAAAAAAAAAA" suara wanita yang berjalan mendekat dengan sebuah mangkuk coklat milik Arka itu terdengar beberapa kali. Erik menoleh ke dalam rumah, Andin berdiri di dekat baby chair Arka kemudian meletakkan mangkuk itu disana.

"Makaan" ucap Andin dengan memberi isyarat Arka untuk mendekat

"Tuhkaan dipanggil mama" kata Erik

Dia kemudian membawa paksa keponakannya itu untuk masuk, Arka meransek dari gendongan uncle nya, meminta untuk turun. Tapi Arka tak bisa mengelak, saat melihat mamanya menggeleng pelan.

"No... sit down here abang!" kata Andin dengan jari telunjuknya yang bergerak-gerak di depan wajahnya

"Mama udah bikin makan siang kamu, jadi di cuci tangan dulu habis itu dimakan, makan siangnya, ok"

"Noooo maamaa"

"Eh, kok no?"

"Masih mau main, kali ma.." Suara itu terdengar dari balik punggung Andin. Suaminya, Aldebaran berjalan mendekat dengan jas yang dia tenteng di tangan kiri. Aldebaran membelai rambut belakang istrinya, lalu berdiri di dekat Arka.

"Papaapaa"

"Papa? Iya? Apa sayang? Mau makan, Arka makan ya"

"Nooo"

"Kenapa? Kok No?"

"Papapaaa aaaaaaaaaa" Arka merentangkan kedua tangannya meminta ditolong Aldebaran untuk membawanya keluar dari baby chair. Aldebaran sontak menoleh ke arah Andin, lalu menyeringai.

One Night : The Last JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang