23:00, Winter Cuddles

85 8 3
                                    


Peluk cium muah muah peyuk cium muach :v

Cuma bonus tgl 14 heck yea–

Febuari, 2023

--------------------------------------

Musim dingin telah tiba. Hampir seluruh permukaan tanah tertutupi oleh putihnya salju. Bahkan suhu pada musim ini menjadi semakin sejuk dibandingkan musim gugur, sehingga disarankan bagi para penduduk yang tinggal di Tokyo untuk mengenakan pakaian tebal.

Meski begitu, hal tersebut tidaklah cukup untuk sekadar 'menghangatkan tubuh.' Perlukah untuk melibatkan seseorang demi memberikan kehangatan antar satu sama lain?

Maka, malam nan dingin ini merupakan awal dari kehangatan kedua pasangan ini....

--------------------------------------

"Tadaima~!"

Sahutan riang dari arah pintu depan memenuhi ruang tamu. Soraru yang mendengar suara tersebut lekas menuju ke sana, di mana sosok pemuda albino yang mengenakan jaket hitam dan syal merah berdiri di hadapannya.

"Okaeri, Mafumafu..." Balas sang raven malas pada lawan bicaranya. "Lagi-lagi, kau keluyuran malam-malam... Kau sudah kubilang kan kalau udah selesai kerja langsung pulang, nanti kalau tersesat aku juga yang ribet..."

"Hehehe, aku pasti nggak akan tersesat kok, Soraru-san! Hanya–hachi!!!" Mafu tiba-tiba saja bersin. Tubuhnya pun mulai bergetar kedinginan. "Aku cuma-hachii! Pergi ke ko-hachii!! Konbini doang tadi! Hachii!!! Brrr... dingin banget di luar sumpah...!!"

"Kau ini baik-baik saja, kan?" Kali ini, nada suara Soraru terdengar khawatir. Ia menempelkan punggung tangannya pada kening Mafu. "Tidak panas, maa yokatta..."

"Aww, Soraru-san khawatir sama aku, ya?? Nggak mau aku kenapa-napa ya???" Goda Mafu dengan seringainya.

Terusik dengan seringai tersebut, Soraru menekankan kalimatnya. "Tidak. Aku hanya memastikan saja. Jadi aku tak perlu lagi harus repot-repot mengurusimu kalo sakit hanya karena alasan telat pulang."

Raut wajah sang albino berubah menjadi kecewa. "Ah!? Mou, padahal enak kalo dirawat Soraru-san....."

Sementara Soraru menghela nafas pasrah. "Haish... Sudahlah, kau duduk saja di sofa dulu. Akan kubuat coklat panas."

Mafu segera berseru semangat. "Hai-hachi!"

"Setidaknya gantung dulu jaketmu, Mafu...!"

"Iya iya...!"

Usai meletakkan syal beserta jaket hitam miliknya pada stand hanger di sebelahnya, Mafu berjalan menuju sofa ruang tamu dan merebahkan dirinya di sana. Begitu hangat, bahkan dapat membuat Mafu merasa mengantuk hanya dengan mendudukinya saja. "Fwahhh~ memang sofa ternyaman sepanjang masa~"

Namun sepertinya ada yang kurang dari makna 'kehangatan' yang ia maksud.

Selagi menunggu sang raven, Mafu menyempatkan diri untuk menghidupkan TV lalu menyetel sebuah siaran film. Pandangannya kemudian beralih pada kantong plastik putih yang berada di sampingnya.

Mengambil isi dari kantong tersebut, Mafu menyadari bahwa potongan onigiri yang ia beli ternyata sudah dingin dari sebelumnya. Mau tak mau, ia harus memanaskan onigiri tersebut ke dalam oven.

Dengan kemalasan, Mafu berjalan menuju dapur seraya membawa 2 potong onigiri di genggamannya. Selagi memanaskan makanan tersebut, Mafu sesekali melirik ke arah Soraru yang tengah membuat cokelat hangat buatannya.

Memandang punggung sang raven yang tampak tidak sadar dengan kehadirannya, rasanya Mafu ingin memeluk tubuh kesayangannya sekarang juga.

Namun di sisi lain, ia juga tidak ingin mengganggu Soraru. Bahkan Mafu masih ingat kala ia pernah menjatuhkan mug berisi teh hangat saat memeluk Soraru secara spontan, membuat sang raven kesal lalu tanpa sengaja menjitak kepala sang albino keras.

24:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang