09:48, Ridiculous Morning

46 4 0
                                    

Oh yea, the timeline was on November 3rd.

-----------

"Loh?! Hari ini tanggalnya!?"

Mafu yang baru saja terbangun dari sofa tiba-tiba memekik terkejut sesaat melihat kalender yang tertancap di dinding rumah. Menyadari tanda yang ia buat jauh-jauh hari, pria albino itu langsung heboh sendiri.

"YAHHH LUPA PULA AKU BIKIN HADIAHNYA HARI INI!! Aduh harusnya aku nggak kecapekan kerja kemarin, kan!!! Duhhh ulang tahunnya Soraru-san!!"

"Duh gimana ini?? Harusnya kubikin hari ini spesial buat kita berdua tapi... Eh?"

Skakmat. Sepertinya Mafu harus memelankan suaranya kali ini. Di sofa yang sama, dengkuran halus dari sang pria raven membuatnya terdiam sejenak.

Di pagi yang terang benderang ini, dia masih saja terlelap terbalut selimut tebal. Tidurnya pun terlihat damai sekali, membuat Mafu iba untuk sekadar membangunkannya.

Tapi tetap saja, hal tersebut tidak menghalangi Mafu untuk memikirkan cara untuk merayakan hari spesialnya. "Ah, ya. Hadiah sama bouquet kan udah kusiapin... Tapi, kuenya gimana yah? Kalo kupesan sekarang, agak kelamaan... Ntar Soraru-san bakal tau dong..."

"...Ah iya!! Kubikin aja kalo gitu deh~!"

Jujur saja, ini adalah keputusan bodoh yang sudah Mafu pilih.

---

Beragam bahan-bahan makanan sudah tersedia di meja. Hampir seluruh bahan tersebut Mafu ambil secara acak dari dalam kulkas.

Kini, dengan pisau dapur di tangannya, Mafu dengan bangga berseru lantang. "Yok! Saatnya misi membuat cheesecake untuk Soraru-san!!"

"Eh bentar ini nggak salah alat, kan? Loh, mixer dimana ya??"

"Ah ya, harusnya aku siapin tepung dulu ya. Kok pisau, sih??"

"Tapi mangkok dimana!??"

Celingak-celinguk bak orang kebingungan, Mafu mulai membongkar seluruh isi dapur. Cukup membuat satu ruangan tersebut ambyar hanya karena ulah si albino.

"NAHH INI DIA!!!" Soraknya riang begitu menemukan dua bahan yang diperlukan. "Eh, resepi nya tadi bilang apa, ya??"

"SUDAHLAH!! KUCAMPURIN AJA YANG PENTING BERES!!! AHAHAHAHAHA!!!"

"Telur dua butir?? Dipecahin nggak ya?? Tapi kalo dipecahin nanti ada anak ayam keluar... Duhh kasihan pula."

"Bentar, harusnya ayamnya udah mati duluan, ya?"

"Ni bahan perlu nggak sih? Lagipula, kue ini harus spesial pokoknya! Eh, kalo gitu yaudah masukin aja."

"Apa-apaan ini?!! Biskuit kok ditumbuk-tumbuk!?? Masa makanan udah jadi malah dihancur-hancurin!??"

"AH GIMANA SIH INI!??"

"UDAH SANA MASUK KE DALAM OVEN AJA!!!"

"....Lah kok gini...."

"UWAAAAAAAARGHHHH!!!!"

"!?" Sontak, kekacauan dari arah dapur itu membuat Soraru terbangun. Perlahan-lahan ia melangkah menuju arah dapur. Mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum kemudian menyahut pelan memanggil nama sang tunangan. "Ah, Mafumafu... Kamu lagi ngapa–"

"SORARU-SAN!???"

"ASTAGA KOK DAPURNYA–!!??"

Keduanya menatap satu sama lain dengan raut terkejut. Hingga, begitu mata sang raven bertemu dengan masakan hancur buatan Mafu, ia menghela nafas gusar. "...Lagi buat kue?"

24:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang