setelah pulang dari rumah chika, Aran menyempatkan untuk berkunjung ke markas yang biasanya dia kunjungi untuk bertemu dengan teman temannya.
menempuh waktu sekitar 15 menit, akhirnya aran sampai di tempat dan ada banyak mobil keluaran terbaru yang tertata rapi di depan perumahan yang dirinya dan teman temannnya beli.
"lah ini bos kita datang" ucap Aldo
Aran hanya tersenyum ke arah aldo, dirinya bertos ke semua orang yang ada di situ dan duduk di dekat zee.
"akhir bulan nih, agenda?" tanya mirza
"puncak?" usul sholeh
"pantai sih" usul zee
dan banyak usulan yang ada, dan setelah di diskusikan akhirnya mereka memilih untuk pergi ke puncak yang ada di bogor dan menginap 2 hari di sana mengunakan villa aran.
aran niatnya mau mengajak chika dan teman temannya ke puncak, sekalian ingin menyiapkan sedikit kejutan buat chika.
beberapa jam di markas dengan berbagai macam obrolan, hp aran berdering dengan nama "Bunda"
tak mau membuang waktu aran pamit keluar untuk mengangkat telfon dari bundanya"hallo assalamualaikum bun"
"....."
"aran baru di tempat biasa, ada mirza dan zee juga. kenapa Bun?"
"...."
"ah baiklah aran pulang sekarang"
"...."
"iya bundaa, dah. wallaikumsallam bunda"
setelah sambungan terputus aran masuk ke dalam untuk berpamitan ke pada teman temannya untuk pulang karena ada sesuatu hal yang akan di bahas bersama keluarga nya.
jarak markas ke rumah tak membutuhkan waktu yang lama hanya 20 menit jika itu tidak macet.
pukul 20.00 aran sudah sampai dirumah. sesampainya di ruang tengah aran melihat papi sama mami nya sedang duduk sambil melihat tv. aran menghampiri orang tuanya dan menyalimi mereka berdua.
"kebiasan, pulang sekolah itu pulang dulu arann jangan langsung main" ucap gracio
"iyaa pap, tadi cuman ngobrol biasa dan ngerencanain mau main kemana akhir bulan" jawab aran sambil duduk di dekat orang tuanya
"ran, papi mau tanya? aran sudah ada pacar?" tanya gracio
Aran sedikit kaget dengan pertanyaan papinya pasalnya, papinya jarang sekali menanyakan hal seperti ini kepada dirinya
"kenapa Pi?" tanya balik aran sambil memakan cemilan yang ada di meja ruang tamu
"papi udah ada janji sama teman papi, untuk menjodohkan anak papi dengan anak nya jika suatu saat nanti, dan sekarang aran sudah besar jadi papi fikir ini waktu yang pas untuk menjodohkan aran dengan anak temannya papi" ucap gracio
Aran kaget, dengan apa yang papinya bicarakan. bagaimana bisa dirinya menerima perjodohan ini ketika dirinya baru saja meresmikan hubungan nya dengan chika beberapa jam lalu?
"maksud papi? pih, ini udah tahun berjalan bukan tahun yang lalu. dan aran gamau ah di jodoh jodoh in kaya gini. lagian aran juga udah ada pacar" jawab Aran sopan. Aran tak pernah meninggikan suaranya ketika berbicara dengan orang tuanya karena dirinya masih menghargai dan menghormati orang tuanya.
"Anak papi udah ada pacar? coba sini bawa buat nemuin papi sama mami. jika aran bahagia sama orang itu, papi serahin semuanya ke aran tapi sebelum kamu bawa pacar kamu menemui papi dan mami. papi harap kamu mau bertemu dulu dengan anak teman papi" ucap gracio
"hufttt, okee aran coba temuin dulu anak teman dari papi. kapan?" tanya aran
"besok kita akan makan malam di resto kamu jam 7 malam" jawab gracio
mami shani hanya menyimak perbicangan antara bapak sama anak karena dirinya juga ga tau harus gimana, keputusan hanya ada di tangan aran karena kedepannya aran juga yang akan menjalaninya. percuma jika di paksa dan aran menyetujui tapi aran tidak bahagia.
Aran mengangukkan kepalanya dan pamit untuk ke kamarnya.
Aran merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya untuk mengurangi rasa pusing yang tetiba datang setelah berbicara dengan papinya.berbeda di kediaman Arkatama.
"kak chika!!!!" pangil cristy
"apasih dekk, gausah teriak teriak" ucap chika sabar
"hehehe itu kak, di panggil mami sama papi di ruang tamu" jawab kity sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Ada apa?" tanya chika
"kak chika nanyeak? kachika bertanyak tanyeak?" jawab kity dengan tengil
"hufttt. dah sana minggir kachika mau turun"
sampainya di ruang tenggah
"ada apa pi?" tanya chika
"sini, duduk dekat papi"
chika menurut untuk duduk di dekat papinya
"chikaa, papi tau chika udah berhubungan dengan aran. bahkan papi setuju jika aran menjadi pasangan chika, tapi papi ada janji sama teman papi dulu untuk menjodohkan anak papi dengan anaknya, dan papi fikir ini waktu yang tepat untuk menepati janji itu. apalagi chika udah mau selesai sekolahnya" to the point papi pucho
chika kaget dengan ucapan papinya. bagaimana dengan jalan fikiran papinya? dia bilang dia setuju dengan aran tapi malah di jodohkan dengam anak temannya. ini udah tahun berjalan yaa pi bukan tahun lalu sebel deh.
"piii, kan chika udah ada Aran, kenapa masih di jodohkan sih." kesal chika
"iya nak,papi tau kamu udah ada Aran tapi papi mohon untuk temui dulu anak teman papi, jika chika ga cocok papi serahin semuanya ke tangan chika untuk memilih pilihan chika" jawab pucho
"huftt, yaudah kapan ketemunya?" tanya chika
"besok malam kita akan makan malam bersama dengan mereka di Ranresto jam 7malm" jawab papi pucho.
"baiklah, chika kekamar" pamit chika.
setelah kepergian chika mami aya bertanya dengan suami nya.
"apakah kamu yakin pi?""tenang mi, chika pasti gaakan menolak perjodohan ini" jawab pucho sambil mencium kening istrinya.
selamat membaca my happiness 6 ini.
dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
see u next time.
jangan lupa vote and komen!!
TBC.