prolog : berawal dari keraguan hingga mengeluarkan diri dari zona nyaman

33 3 0
                                    

(Mc's pov)
[Seperti biasa karna aku MC jadi aku perkenalkan diri. Namaku Kirihara Tatsuya berumur 17 tahun dan aku tinggal di Inaba dan bersekolah di SMA Yasogami.

Aku memiliki banyak teman dan juga aku sering berolah raga. Sehingga nilai keterampilanku naik tapi tidak dengan nilai pengetahuanku.

Aku cukup baik-baik saja dengan kehidupanku di Inaba, sampai dimana masalah itu terjadi saat perbincangan itu]

Ayah : Nak, ada yang ingin ayah bicarakan pada kamu.
Tatsuya : (sedang membaca komik) Apa itu yah?
Ayah : Sebelum itu, mari ke ruang tamu terlebih dahulu
Tatsuya : oke yah.
[Setelah itu aku turun ke bawah menuju ke ruang tamu]

[Sampainya ke ruang tamu, aku melihat ibu dan ayah]
Tatsuya : Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?
Ibu : Begini nak, sebenarnya Bapak kamu dapat pekerjaan di luar negeri. Jadi, kamu juga akan dipindahkan ke tempat bibi ichika. Jadi bagaimana menurut kamu?
Tatsuya : Hmmm, Ibu bakal ikut?
Ayah : Tentu saja ikut dan kamu juga harus hidup mandiri mulai dari sekarang.
Ibu : Ayah kamu benar, kamu mau kan hidup mandiri?
Tatsuya : Tapi, apakah aku bisa mandiri?
Ayah : Tentu saja kamu bisa kak (sambil menepuk pundakku) masa anakku yang kuat gabisa mandiri sih?
Ibu : Untuk masalah keuangan, nanti akan diserahkan ke ayah.
Ayah : Sayang, bukan nya kamu yang mengurus keuangan?
Ibu : Iya juga ya te-hee.
Tatsuya : Yaudah aku usahakan. Tapi dimana tempatnya?
Ayah : Tempat kita dulu nak. Di Tokyo.

[Setelah mendengar kata "Tokyo", aku pun langsung mengingat kejadian itu]
??? : kamu tidak pantas untuk mendapatkan si ???? - chan
???? :..........
[Setelah itu si ???? Mengatakan sesuatu yang tidak aku dengar sehingga aku terdiam]

[Setelah itu aku disadarkan oleh ayahku]
Ayah : Nak?? Hey nak?
Tatsuya : Huh? Kenapa tadi? Mungkin aku agak ngantuk.
Ibu : Jadi gimana menurut kamu?
Tatsuya : hmmm, bisa aku pikirkan dulu tidak? Kemungkinan akan aku jawab besok malam.
Ayah : Yasudah kami tutup rapat hari ini, tidur kamu jangan begadang.
Tatauya : Iya iya.

[Yaaaah Tokyo ya? Hmmm apakah ada kemungkinan kalau aku tidak bertemu dengan dia ya? Coba aku Telpon kohane deh]
Tatsuya : Ayolah angkat
Kohane : O-oh halo Tatsuya-kun. Gimana kabar kamu?
Tatsuya : Oh,b-baik kok. Gimana kabar kamu juga?
Kohane : Baik juga kok. Jadi, kenapa kamu telpon aku jam segini, rindu ya?
Tatsuya : Mungkin tapi aku ingin bertanya kepada mu.
Kohane : Apa itu?

[Aku langsung saja ya?]
Tatsuya : Jadi begini, pada bulan April nanti, aku akan balik ke Tokyo lagi.
Kohane : HHHEEEEEHHH!!! SERIUS KAMU???
Tatsuya : Benar kok gak bohong dan juga gausah teriak gitu napa?
Kohane : M-m-maaf heheheheh. Jadi permasalahannya apa?
Tatsuya : Apakah aku akan bertemu "dia" lagi?
Kohane : ......... (Mau tidak mau aku akan bohong ke kamu. Itu demi kamu dan dia juga)
Tatsuya : kohane? Ha-
Kohane : Tentu saja kamu tidak akan bertemu kepada dia. Aku jamin itu.
Tatsuya : Tapi kalau kamu mengatakan seperti itu, aku jadi tidak yakin deh (sambil bercanda).
Kohane : hmph... Kalo kamu tidak percaya yasudah.
Tatsuya : heeeh, mode tsundere nya keluar nih.
Kohane : E-e-eeh itu reflek kok. Hanya R-E-F-L-E-k paham?
Tatsuya : Iya-iya deh bu. Jadi ditunggu aja ya?
Kohane : Oke. Akan aku tunggu.
Tatsuya : Baguslah. Oh udah jam segini, kututup ya?
kohane  : oke
[Akhirnya telponannya selesai juga. Ini kalo dijadiin teks kayaknya bakal panjang deh. Yasudalah mau tidur]

(Kohane's pov)
[Setelah telponan, aku membekamkan diri dengan bantal ku]
Kohane : aduh aduh aduh, kenapa sih kalo setiap telponan ama dia, selalu aja deg-deg an?
Kohane : apa jangan-jangan?? Aku...
Kohane : Gamungkin-gamungkin. Mana mungkin aku suka sama dia hmph
Kohane : Tapi... Aku rindu dia. Ini jujur
Kohane : Aku gak sabar sahabatku dari kecil datang heheheh
Kohane : Tapi untuk masalah dia ama senpai.
Kohane : Tenang aja senpai, aku akan membantu kamu untuk berdamai dengan dia.

(Mc's pov)
[Haaaah sekarang hari minggu ya?? Mungkin aku juga harus melawan trauma ini. Dan juga ada bibi Ichika dan Kohane di sisi ku. Mungkin du- nggak empat orang yang selalu mendukungku]
Tatsuya : Sudah ku putuskan untuk kembali ke Tokyo. Aku harus laporan.

[Setelah itu, aku pun ke bawah untuk sarapan sambil berbincang-bincang. Dan sampai ke pembicaraan utamanya]
Ayah : Jadi, bagaimana keputusanmu nak?
Tatsuya : aku..... Aku siap yah!!
Ayah : KURANG KENCANG
Tatsuya : AKU SIAP YAH!!!!
Ayah : Bagus (Tiba-tiba ayah memelukku)
Ayah : Ayah bangga kamu siap melawan zona nyaman ini.
Tatsuya : (tiba-tiba aku terkejut apa yang ayah katakan)
Ayah : Ayah tau kamu melewati hal-hal buruk di Tokyo waktu itu. Tapi ingat kamu ada ayah, ibu, bibi Ichika, dan juga Kohane.
Tatsuya : Ayah masih ingat Kohane
Ayah : Iya masih ingat lah. Terakhir aku liat dia sangat imut bagaimana pas besar nanti ya?
Ibu : Tadi kamu bilang apa sayang (sambil senyum jahat)
Ayah : T-tidak kok. B-b-bukan apa-apa. Oh iya jangan lupa sebelum kamu pindah, kamu harus beri salam kepada teman-teman mu yang disini ya
Tatsuya : oke yah
[Akhirnya aku mengajak teman temanku ke suatu tempat di inaba dan mengadakan pesta untuk terakhir kalinya di Inaba]

*Time skip 3/21*
[Haaah. Barang sudah dikemas. Console udh di taruh di koper dan pakaian juga di koper. Tinggal sekarang kenangan di Inaba saja deh. Terima kasih ya desa pers- eh maksudnya Inaba]
Tatsuya : Semuanya sudah siap yah
Ayah : okay. Sudah dipastikan?
Tatsuya : Sudah yah
Ibu : Bagus anakku. Dan ini, uang saku mu untuk bulan pertama ibu lebihkan
Tatsuya : Terima kasih banyak bu. Jadi, apakah ini perpisahan.
Ayah : (keluar air matanya sedikit) t-tentu t-t-tidak kok. A-ayah janji b-bakal b-bertemu k-ke-kembali d-d-dengan mu.
Tatsuya : Ayolah ayah jangan menangis, gak malu apa diliatin ibu? (Akupun mulai menangis)
Tetsuya : Tapi janji tetap janji ya ayah. Kalau kita bakal berkumpul bertiga lagi seperti dulu.
Ayah & Ibu : kami pasti janji kok nak
Tatsuya : (aku langsung memeluk ayah dan ibu) kalau begitu? Sampai jumpa. Hati-hati dijalan
Ayah & Ibu : Kamu juga nak
[Akhirnya aku pun berjalan menuju stasiun Yasoinaba]

(Sumpah coba dibaca bagian ini terus make ini lagu. gila feelnya dapet banget)

[Sesudah sampai di Stasiun Yasoinaba, teman-temanku pada menyambut kepergianku]
????? : Jadi ini selamat tinggal kirihara-senpai?
??? : Pasti sepi kalau tidak ada kamu tak-kun
??? : Heh. Jangan lupa kalau ini bukan akhir, rival
Tatsuya : Terima kasih ya semua sudah menyambutku sampai ke sini. Tenang saja. Kalau libur akan kupastikan datang kesini kok.
???? : kalau kamu balik kesini, kamu bisa nginep dirumah ku kok Tatsuya-kun.
Tatsuya : Terima kasih ya, akan ku usahakan ryoma-kun. Semuanya sudah 1 tahun kamu menemaniku. Terima kasih ya (aku melambaikan tanganku).
Tatsuya : Selamat tinggal. Jaga diri kalian ya?
Semuanya : IYA!!!! JAGA DIRI KAMU JUGA YA!!!!!

[Akhirnya aku pun masuk ke kereta, selamay tinggal desa pers-eh salah lagi Inaba haaah sudah saatnya aku memikirkan ini. Apakah saat di Tokyo aku akan memakai topeng apa tidak ya? Mungkin aku kosongkan pikiran ku itu dengan melihat jendela]

Tatsuya : Kalau kita bertemu hanya kita berdua.........

Aku yakin akan balas dendam kepadamu........ Senpai

-------------------------------------------------------------
Ya jadi itulah prolog dari cerita awal ku ini. Mungkin banyak karakter yang belum disebutkan secara lengkap. Tapi aku akan ceritakan di jauh chapter. Well, mungkin agak malu sebenernya bikin ini cerita. Tapi ya percaya diri aja lah. Oh iya di prolog ini ada easter egg. Coba tebak dimana aja hayooo.
Udah ya aku close dulu

My True SelfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang