Hari ini hari kasih sayang. Entah dari pacar, orang tua, saudara, teman. Pokoknya hari kasih sayang deh.
Tapi pagi-pagi, si kembar udah saling lempar-lemparan barang.
Siapa lagi kalo bukan Misel sama Mika. Mike mah, selama ini cuma penonton.
"KENAPA LU JELEKIN COKLAT GUE?!" Teriak Mika sambil melempar tepung ke arah Misel.
Misel yang ga terima, melempar coklat meses ke arah Mika lalu berteriak, "BIAR KAK JEM GA BISA NERIMA COKLAT LO!"
Dapur keadaannya udah kayak habis perang. Mike bisa menghela napas tenang karena orang tua mereka masih dinas di luar negeri. Ga tau deh, kalo mamanya tiba-tiba pulang.
"Guys, udah mau jam 6."
"YA TRUS?!"
"Oke siap salah, kak."
Kelihatannya sih, Misel sama Mika udah mulai lelah. Coklat mereka sama-sama hancur.
Coklat putih milik Misel bercampur sama warna coklat. Ulahnya Mika. Sementara punya Mika hancur lebur. Balasannya Misel.
Jawabannya sih, biar kembarannya ga bisa ngasih coklat ke kakak gebetan.
"Ya elah. Kan bisa beli aja?" Seru Mike saat melihat kedua kembarannya kembali berkutat dengan alat dapur. Mau buat coklat baru.
"Lebih spesial bikin sendiri!" Balas Misel.
"Emang lu ga kasih cemceman lu? Siapa tuh?"
"Adelia?"
"Nah! Ga kasih Adelia?"
Mike hanya menggaruk pipi. "Kepo."
"Ga kasih mah, ga kasih aja. Ga usah ngatain orang kepo."
Mika tertawa puas.
Mike heran. Dua kembarannya ini bisa kayak anjing kucing tapi bisa juga kompak begini.
"Gue kasih."
"Kasih apa?" Tanya Mika dan Misel bersamaan.
"Doa."
***
Mika dan Misel saat ini lagi 'ngantri' di depan kelas 12 IPA-2. Kelasnya Jemian, si crush satu sekolah.
Dari pagi, barisannya udah panjaaaaaang banget. Saking panjangnya tuh, sampe ke tangga, nungguinnya.
Untungnya Mika dan Misel udah ada di depan kelas. Dikit lagi.
Mika mengintip ke meja dimana Jemian lagi duduk sambil nerima hadiah-hadiah.
"Rame."
"Emang rame."
"Maksudnya hadiah yang diterima Kak Jem. Gue takut ni coklat ga dimakan malah dibuang. Atau malah dibagiin ke orang lain."
Mika dan Misel memutuskan untuk membeli coklat ujung-ujungnya. Coklat buatan mereka butuh waktu untuk membeku. Alhasil mereka memutuskan untuk makan sendiri coklatnya nanti.
Alasan lainnya sih, takut rasa coklatnya aneh.
"Menurut lo, Maura dikasih coklat sama Kak Jem ga?" Tanya Mika.
"Dikasih."
"Tau dari mana?"
"Yunny bilang. Dia kan, suka nongkrong ke kelasnya Maura. Tadi ngeliat Kak Jem kesana, ngasih coklat."