O8

68 13 5
                                    

• • • •
Bagian 8 ||
The most beautiful part is, I wasn’t even looking when I found you.
• • • •

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

- d a n  s e l e s a i -

         HUJAN.

         Sabian menatap rintik-rintik sudah membasahi seluruh jendela apartemennya, menyisakan buliran-buliran air yang nanti akan jatuh dan berkumpul menjadi satu di bawah sana. Telapak tangannya Sabian tempelkan pada jendela tersebut, merasakan dingin meresap masuk, sementara tangan kosongnya meraih mug berisi cokelat hangat yang ia buat barusan.

         Wangi bayi yang tersebar di kamarnya mengingatkan Sabian pada Alula yang mampir sebentar. Gadis itu membawakan pakaian milik Sabian yang belum sempat diambil dari laundry, belum Sabian keluarkan juga, masih tersimpan di pojok kamar samping rak buku.

         “Bian.”

         “Apa?” Sabian yang sedang menatap laptopnya itu mendongak tanpa melihat ke arah Alula. Laki-laki itu sedang mengecek e-mail miliknya. Seluruh tugas yang gurunya beri karena cuti hamil selama 3 bulan ada di sana semua, ada beberapa buku yang harus ia beli juga untuk bisa mengerjakan tugasnya itu.

         “Lucu, kan?”

         Mendengar pertanyaan itu Sabian menutup sebagian laptopnya dan tersenyum ke arah Alula, melihat apa yang dimaksud lucu dalam obrolan mereka sekarang. Lagi? Sabian mendengkus.

         “Beli ini, ya.”

         “Udah punya.” Mata Sabian menunjuk lemari dan tas laundry-nya.

         “Yang ini lo belum punya.”

         Sabian menggeleng mendengar pendapat Alula itu. Lalu, tangannya Sabian simpan di kepala Alula, mengusak rambutnya hingga berantakan. “Sabian, ih, jangan diacak-acak. Lagi mempercantik diri gue. Perawatan rambut ngga murah tau!”

         Sabian menarik salah satu sudut bibirnya ke atas, laptopnya yang di pangkuan ia pindahkan pada nakas di samping kasur. “Sini.” Tangannya menepuk-nepuk sisi kasur yang kosong, meraih bantal untuk menjadi sandaran tangannya juga. “Ada warna apa aja?”

         Ekspresi Alula secepat kedipan mata berubah. Gadis itu segera merubah posisinya menjadi senyaman mungkin, merasakan Sabian yang sedikit merendahkan bahunya agar bisa menjadi sandaran kepala. Benar-benar nyaman.

         “Yang ini punya. Nih yang lagi dipake.”

         Alula mendongak sedikit, memerhatikan Sabian yang kini tengah menunjukkan sesuatu. Label baju yang terdapat tulisan.

 Label baju yang terdapat tulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dan selesai, eunlu. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang