"Rio" Panggilnya.
"Iya nona?" Yang tiba2 muncul hologram didepannya.
"Ada misi?" Tanya Calistya.
"Ada nona"
Misi!
Membantu keluarga Zephyr yang sekarang sedang keadaan frustasi karena perusahaan ZR mengalami keadaan yang bisa membuat perusahaan penurunan saham dan menghibur mereka dengan cara nona sendiri!
Hadiah :1000 point
IYA/TIDAK
Tanpa babibu dia memilih IYA, karena bagaimana pun keluarga Zephyr sudah mau menerimanya sebagai bagian keluarga mereka. Jadi dia harus membalas budi kebaikan Keluarga Zephyr dengan misi yang didapatnya.
"Selamat menjalankan misi" Ucap Rio yang dijawab anggukan olehnya.
Di ruang keluarga.
"Bawahan sialan!" Ucap Derick dengan mata sedari tadi menatap tajam ke arah laporan yang dia dapat dari seketarisnya.
"Berani2 nya mereka!" Marah Herry dengan tangan yang sudah terkepal kuat sampai2 urat kemarahan muncul. Zista dan Vina ikut turut tangan dan membantu suami mereka masing2 mencari jalan beserta saran untuk mereka dan seketaris mereka hanya bisa menunduk ketakutan melihat kemarahan keluarga Zephyr. Karena mereka terlalu sibuk dan fokus terhadap perusahaan ZR, mereka tidak sadar bawah Calistya sudah berada diruangan.
Dengan paksa Calistya langsung mengambil alih laptop itu dan mengotak atik dengan serius, dia tau apa yang sedang dialami oleh perusahaan keluarga nya. Tentu mereka semua terkejut dengan kemunculan Calistya yang tiba2 mengambil alih laptop itu.
"Princess apa kamu lakukan?" Ucapannya yang dihiraukan oleh Calistya yang sangat serius dengan beberapa angka, tulisan, dll nya. Keluarga Zephyr sudah mencoba untuk mencegah Calistya tapi dirinya tidak bergeming dan tetap melanjutkan kegiatannya.
Setelah 3 menit akirnya Calistya sudah berhasil mengambil kembali berkas penting perusahaan ZR dan melawan balik Perusahaan yang telah mencuri berkas itu dengan virus2 rahasia yang pernah dia buat saat didunia nyata dan juga mengambil berkas milik musuh perusahaan itu.
Tentu mereka lagi2 terkejut dengan kecepatan dan kecerdasan Calistya yang telah mengambil berkas penting milik perusahaan ZR dan berkas milik perusahaan musuh. Tapi tidak bisa dipungkiri mereka merasa sangat lega sekarang.
"Sayang, makasih ya sudah membantu kami"
"Tidak apa2 yah, ini juga sebagai balas budi kebaikan kalian yang telah menerima Astya dari bagian keluarga kalian" Ucapnya dengan senyum lembut dengan tatapan teduh miliknya. Tentu mereka sangat berterimakasih dan juga merasa tersentuh karena jawaban Calistya, mereka pun langsung berpelukan dengan lembut dengan aura yang hangat. Bahkan maid, bodyguard, dan seketaris mereka tersenyum dan merasa tersentuh dan bersyukur kepada Calistya.
"Ah iya yah, bolehkah kita ke taman Flower bloom karena setahu Astya taman itu terlihat indah." Mintanya kepada mereka.
"Mau ngapain nak?" Tanya Bunda Vina.
"Tentu untuk menjernihkan pikiran, karena tadi kalian semua terlihat frustasi dan marah karena kejadian tadi." Tentu jawaban darinya membuat mereka berpikir sejenak setelah itu mengangguk. Pertanda mereka setuju dengan sarannya. Mereka pun mulai siap2 dan pergi menuju taman yang disaran oleh Calistya.
Setelah perjalanan selama 35 menit akhirnya mereka sampai ditujuan. Mereka mulai berjalan2 santai sambil menikmati pemandangan yang indah. Sesekali mereka juga mampir ke beberapa orang yang jualan berbagai jajan, minuman, pernak-pernik, dll. Tanpa sengaja Calistya melihat beberapa anak kecil yang sedang menjual tissu dan menahan lapar, tentu Calistya yang melihatnya merasa sedih dan hati nya sakit seperti tertancap ratusan suntikan mematikan. Bagaimana pun sebelum dirinya bertransmigrasi, dia disana juga pernah mengalami hal seperti itu apalagi sesudah dia dewasa, dia merawat beberapa anak jalanan setelah itu mengirim mereka ke Panti Asuhan miliknya agar orang suruhannya merawat mereka dengan sangat baik
KAMU SEDANG MEMBACA
Change The Storyline(Discontinue)
Teen FictionDoris Juliana Putri seorang aktor yg sangat dikagumi dan berumur 21 thn. Memiliki wajah yg sangat cantik, memiliki sifat yg ramah, murah senyum, saling tolong menolong, penyayang, anggun, tegas, multitalenta, dan pecinta novel. Hanya hidup seorang d...